Minggu, 13 Januari 2013

Meruntuhkan Hegemoni Jawa dalam Dunia Sastra

Muhammad Hidayat *
http://www.medanbisnisdaily.net/

Desakan menentang dominasi Jakarta terhadap sastra daerah kian mengemuka. Hal ini mencuat setelah sejumlah sastrawan mendeklarasikan Gerakan Sastra Sumatera Merdeka di Taman Budaya Medan baru-baru ini. Sebenarnya topik diskusi ini merupakan permasalahan lama yang tak kunjung usai.
SELAMA 32 tahun lebih, sastrawan daerah memang berada dalam hegemoni sastra Jawa. Hal ini sebenarnya bukan terjadi hanya di dunia sastra, tetapi juga dalam dunia kesenian secara umum. Hal itu tidak berubah walau rezim Orde Baru telah tumbang. Dalam tulisan ini, penulis menggunakan kata sastra Jawa untuk menunjuk karya sastra yang diterbitkan di Pulau Jawa.

Ada yang berpendapat kemandegan sastra daerah itu karena kualitas karya sastra putra daerah tidak berkualitas. Tidak memenuhi nilai estetika yang dituntut dalam dunia sastra. Pendek kata, jika ingin bangkit maka sastrawan daerah harus mampu menciptakan karya sastra yang berkualitas.

Memang, sebuah karya sastra akan menarik jika memiliki unsur estetis. Tetapi mengutamakan nilai estetika saja, juga tidak tepat. Sebab, karya sastra bisa popular jika ditopang infrastruktur yang baik. Kalau menyerahkan hal ini kepada sastrawan tentulah bukan hal bijak. Sebab, sastrawan tidak memiliki kewenangan untuk menyediakan hal itu.

Tanggung Jawab Negara

Dalam teori pembentukan negara, pemerintah adalah lembaga yang diberi kewenangan oleh warganya mengelola harta publik untuk kepentingan publik.

Pemerintah wajib menyediakan sarana yang mendukung kebutuhan hidup warganya, termasuk sarana pengembangan sastra. Persoalannya, pemerintah daerah tidak serius menyiapkan kebutuhan sastrawan. Dua hal penting untuk mengembangkan sastra daerah, yaitu perusahaan penerbitan dan media massa.

Saat ini, kalangan sastrawan sangat bergantung kepada penerbit Jawa untuk mempublikasikan karyanya. Tidak sedikit sastrawan memilih hijrah ke Jakarta. Beberapa bulan lalu, Pustaka Al-Kautsar menerbitkan novel Pincalang karya sastrawan Sumut Idris Pasaribu. Karena Sumatera Utara tidak memiliki perusahaan penerbit – sekelas Madju atau Hasmar dulu – mau tak mau sastrawan harus menerbitkan karyanya di Jakarta.

Jika perusahaan penerbitan di daerah baik, ada dua keuntungan yang diperoleh. Pertama, membuka peluang kerja. Perusahaan ini tentu mempekerjakan putra daerah, sehingga mengurangi pengangguran di daerah. Kedua, peluang untuk menerbitkan karya-karya putra daerah lebih besar dibandingkan jika bergantung pada penerbit Jawa. Sebab, penerbit Jawa cenderung menerbitkan karya sastra sastrawan Jawa atau karya sastrawan daerah yang telah menetap di Jakarta.

Pemerintah bisa mengembangkan sastra dan bisnis penerbitan di daerah secara bersamaan. Dua kebijakan yang dapat ditempuh, adalah: pertama; mewajibkan sekolah-sekolah di Sumatera Utara menggunakan buku ajar terbitan Sumut. Kedua; materi buku ajar itu disusun oleh pengarang/ penulis lokal yang disesuaikan dengan kebudayaan setempat.

Kebijakan ini akan membuat produktivitas penulis lokal semakin tinggi. Selain itu, pelajar akan mengenal kebudayaan lokal, termasuk sastra daerah.

Membangkitkan Sastra Daerah

Kebudayaan suatu daerah kerap berbeda dengan kebudayaan daerah lain. Karya sastra daerah lazimnya mengeksplorasi kebudayaan lokal. Novel Merantau Ke Deli yang ditulis Buya Hamka sangat populer dulu. Novel ini mengangkat budaya Minang dengan latar Tanah Deli (SumateraUtara). Novel ini dicetak dalam bentuk buku pada tahun 1941 oleh penerbit Cerdas Medan.

Sarana kedua yang mendukung pengembangan sastra adalah media massa. Meski setiap daerah terdapat media massa lokal – cetak dan elektronik – tetapi penguasaan isu tetap dipegang media massa Jawa. Dalam konteks kebudayaan, masyarakat daerah cenderung mengikuti budaya yang ditawarkan di media massa. Contoh sederhana, penyiar radio di Medan bersiaran dengan gaya bicara orang Jakarta. Padahal logat bicara orang Medan khas dan tidak sama dengan daerah lain. Karena, gaya bicara orang Jakarta dinilai bagus dan berkelas.

Khusus media penyiaran – radio dan televisi – saat ini dikuasai perusahaan media Jakarta. Seluruh televisi di Indonesia saat ini dimiliki oleh perusahaan Jakarta. Seluruh program siaran cenderung menguatkan budaya Jakarta. Hal yang sama terjadi pada media radio. Saat ini perusahaan radio Jakarta telah membuka jaringan di daerah, terutama kota besar. Agar bisa bersaing, mau tidak mau radio local menerapkan konsep dan meniru program radio Jakarta, termasuk gaya siaran dengan logat Jakarta.

Media massa mempunyai kekuatan membentuk pola pikir audience. Saat ini banyak karya sastra yang diangkat ke layar kaca. Hal ini mampu membentuk pola pikir pemirsa bahwa karya sastra yang difilmkan adalah karya sastra yang baik. Hingga kini tidak ada karya sastrawan Sumut yang diangkat ke layar kaca. Kondisi mengokohkan pendapat masyarakat bahwa karya putra daerah tidak berkualitas. Walau koran lokal acapkali mengulas karya sastrawan daerah tetapi gaungnya tetap kalah.

Jika pemerintah tegas pada aturan televisi harus memuat program lokal maka peluang menayangkan karya sastrawan daerah terbuka lebar. Malangnya, hingga kini kebijakan itu tidak berjalan. Komisi Penyiaran Daerah Sumatera Utara – komisi yang berwenang mengawasi siaran – tidak bertindak.

Untuk meruntuhkan hegemoni Jawa terhadap sastra daerah, tidak bisa dikerjakan sendiri oleh sastrawan. Pemerintah daerah, Komisi Penyiaran Daerah Sumatera Utara dituntut punya komitmen membangkitkan sastra daerah.

Mengingat tahapan Pilkada Sumut sedang berjalan, maka kita perlu mencari Gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara serius memperhatikan dunia sastra. Dari semua itu, tentu yang paling penting sastrawan harus produktif berkarya. Bukan hanya sekedar produktif, tapi juga berkualitas.

*) Muhammad Hidayat S.Sos, MA, lahir di Percut, 26 Mei 1977 adalah alumnus Pascasarjana IAIN Sumatera Utara. Aktivitas sehari-hari sebagai penyiar Radio Swasta di Medan. Berdomisili di Dusun I Desa Percut, Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang – Sumatera Utara.
Dijumput dari: http://www.medanbisnisdaily.net/news/read/2012/12/30/4383/meruntuhkan_hegemoni_jawa_dalam_dunia_sastra/#.UPLfn6x2Na8

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Azis Masyhuri A. Dahana A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S Laksana Aan Frimadona Roza Aang Fatihul Islam Abd. Rahman Mawazi Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Sunjayadi Adek Alwi Adhy Rical Adi Marsiela Adian Husaini Adin Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afnan Malay AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Subagyo Agus Salim Agus Sri Danardana Agus Sulton AH J Khuzaini Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Naufel Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Alfred Tuname Ali Irwanto Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alvi Puspita Amandus Klau Amel Amien Kamil Anam Rahus Andaru Ratnasari Andong Buku #3 Angela Anggraini Lubis Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Ari Pahala Hutabarat Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asep Juanda Asep Salahudin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Astrid Reza Atmakusumah Awalludin GD Mualif Awan Abdullah Ayi Jufridar Azyumardi Azra B Sugiharto Badrut Tamam Bagja Hidayat Bahrul Ulum A. Malik Bakdi Soemanto Balada Bambang kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Baskara T Wardaya SJ Bayu Agustari Adha Bayu Ambuari Beni Setia Benny Arnas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Berto Tukan BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonnie Triyana Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiarto Shambazy Buldanul Khuri Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chandra Iswinarno Cover Buku D. Zawawi Imron Dadan Sutisna Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danang Probotanoyo Danarto Daniel Paranamesa Dareen Tatour Darju Prasetya Darma Putra Darwis Rifai Harahap Dayat Hidayat Dede Kurniawan Deepe Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dhewi Susanti Dian Hartati Diana AV Sasa Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djunaedi Tjunti Agus Doan Widhiandono Doddy Hidayatullah Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Dr Junaidi Dr. Simuh Dwi Cipta Dwi Pranoto Dwi Wahyu Handayani Dwicipta Dyah Ratna Meta Novi Edeng Syamsul Ma’arif Eduard Tambunan Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Endhiq Anang P Endi Biaro Esai Eva Dwi Kurniawan Evan Ys Evi Idawati Evieta Fajar F Rahardi F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatmin Prihatin Malau Fauzan Al-Anzhari Fenny Aprilia Festival Gugur Gunung Fikri. MS Firdaus Muhammad Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Kafka Free Hearty Furqon Abdi Gde Artawan Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Noy H. Rosihan Anwar Hadi Napster Halim HD Hamdy Salad Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Haris del Hakim Haris Firdaus Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Junus Hasanudin Abdurakhman Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hastho Suprapto Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendra Sugiantoro Hendriyo Widi Henry H Loupias Heri CS Heri Latief Herman Hasyim Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Hesma Eryani Hikmat Gumelar Hilyatul Auliya Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humam S Chudori I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idha Saraswati Idris Pasaribu Igk Tribana Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Q. Moehiddin Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian koto Inggit Putria Marga Irman Syah Isbedy Stiawan ZS Ismi Wahid Istiqomatul Hayati Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Komindo Iwan Kurniawan J. Sumardianta Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jenny Ang Jihan Fauziah Jimmy Maruli Alfian Joko Sandur Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Paket Hemat Jusuf A.N Kalis Mardi Asih Karkono Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Khawas Auskarni Khoirur Rizal Umami Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kusno Kuswaidi Syafi’ie L.N. Idayanie Laksmi Pamuntja Lan Fang Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lies Susilowati Lily Yulianti Farid Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto LP3M Universitas Jember Lukman Asya Lutfi Mardiansyah M Arman AZ M Hari Atmoko M. Dhani Suheri M. Faizi M. Haninul Fuad M. Ikhsan M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marlin Bato Martin Aleida Marwanto Maryati Mas Ruscitadewi Mashuri Maya Azeezah Media: Crayon on Paper Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mestika Zed Michael Gunadi Widjaja Michael Ondaatje Mihar Harahap Mikhael Dua Mila Novita Misbahus Surur Misranto Moch. Faisol Moh. Asy'ari Muthhar Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Farhand Muzakki Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yulius Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mulyadi SA Munawir Aziz Mursai Esten Musa Ismail Musfi Efrizal Muslim Kasim Musyafak N Teguh Prasetyo N. Mursidi N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang Fahrudin Nanang Suryadi Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Nirwan Ahmad Arsuka Nissa Rengganis Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Novelet Novianti Setuningsih Nu’man ’Zeus’ Anggara Nunung Nurdiah Nunuy Nurhayati Nur Ahmad Salman H Nur Cholish Zaein Nur Faizah Nur Hidayati Nuraz Aji Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurul Anam Nuryana Asmaudi SA Ode Barta Ananda Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pameran Lukisan Pamusuk Eneste Pandu Radea Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Priyambodo RH Prosa Pudyo Saptono Puisi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Dachroni R. Timur Budi Raja Rachmat H Cahyono Radhar Panca Dahana Rahmi Hattani Rainer Maria Rilke Rakai Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Rida Wahyuningrum Ridwan Munawwar Rilla Nugraheni Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rosidi Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rz. Subagyo S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sastra Pemberontak SastraNESIA Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Si Burung Merak Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Sitor Situmorang Siwi Dwi Saputro Sjaiful Masri Sjifa Amori SLG STKIP PGRI Ponorogo Soeharto Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Fitri Ana Sri Wintala Achmad St Sularto Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Satya Dharma Sujiwo Tejo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Suseno Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutirman Eka Ardhana Suwandi Adisuroso Suyadi San Switzy Sabandar Syah A. Lathief Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syifa Aulia Sylvianita Widyawati Tamrin Bey Tan Malaka TanahmeraH ArtSpace Taofik Hidayat Taufik Alwie Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh LR Teguh Pamungkas Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Th. Sumartana Theresia Purbandini Timur Sinar Suprabana Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Wahono Triyanto triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Ulfatin Ch Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Ballah Universitas Indonesia Universitas Jember Utami Widowati Veven Sp. Wardhana W Haryanto W.S. Rendra Wandi Barboy Silaban Wanitaku-wanitaku Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Wayan Supartha Wendi Wildan Nugraha Wishnubroto Widarso Wong Wing King Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanto le Honzo Yasraf Amir Piliang Yeni Mulyani Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yuli Akhmada Yulia Sapthiani Yuliarsa Yunanto Sutyastomo Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae