Jumat, 13 Januari 2012

Sepercik Saran Memperkuat Aruh Sastra

Sainul Hermawan
__Radar Banjarmasin

Akhirnya Kabupaten Hulu Sungai Tengah mampu menyelenggarakan Aruh Sastra VIII pada 16-19 September 2011 dengan beberapa keistimewaan meskipun tak bisa lepas dari kekurangan-kekurangan yang dapat kita maklumi. Dua hal yang sangat diapresiasi oleh rombongan yang sehotel dengan saya adalah, pertama, keberadaan LO atau liaison officer atau pendamping. Mereka adalah para siswa Madrasah Tsanawiyah dan SMP tapi sangat cakap membantu peserta yang belum mengerti arah di kota apam ini. Di Aruh sebelumnya tak pernah ada yang seperti ini.

Kedua, program sastrawan masuk sekolah membuka cakrawala pergaulan baru antara sastrawan Kalsel dan dunia nyata publik yang seharusnya menjadi sasaran mereka. Dalam program ini para sastrawan dibagi menjadi 12 kelompok untuk berinteraksi dengan siswa dan guru di SMP, SMA, dan SMK yang ditunjuk sambil mengalami sastra dari pukul delapan pagi sampai dua belas siang. Sayangnya, seminar sastra di Aruh kali ini tampak kurang menunjukkan kehadiran para guru bahasa Indonesia. Padahal, tema seminar hari pertama sangat relevan untuk menggugah kesadaran mereka terhadap pentingnya pembelajaran sastra yang berkualitas di sekolah.

Strategi-strategi baru harus terus dicari untuk membawa dunia pendidikan masuk ke wilayah sastra yang selama ini diasumsikan sebagai dunia orang-orang Dewan Kesenian atau Disporabudpar. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah lomba apresiasi karya sastra untuk para guru bahasa Indonesia, khusus karya yang ada dalam antologi produk Aruh Sastra dari yang pertama sampai yang terakhir.

Langkah ini pun dapat dipakai untuk mengetahui karya siapa sajakah yang diapresiasi. Ruang-ruang pembacaan yang luas harus dibuka. Aruh yang akan datang perlu menerbitkan antologi apresiasi sastra yang berisi esai pemenang dan nominasi dalam lomba apresiasi sastra tersebut. Lomba semacam ini dapat memberikan dampak positif bagi pengintiman guru dan karya sastra para sastrawan Kalsel. Jika ini terus bergulir, publik Aruh Sastra akan terus berkembang.

Lomba lain yang relevan adalah merancang pembelajaran sastra yang kreatif, inovatif dan menyenangkan dengan menggunakan karya para sastrawan Kalsel. Program semacam ini tidak pernah dilakukan oleh lembaga-lembaga yang semestinya melakukannya jika memang punya keperdulian terhadap peningkatan kompetensi sastra para guru bahasa Indonesia.

Di Aruh Sastra mendatang, kegiatan semacam ini perlu diperkuat. Kepala Dinas Pendidikan perlu dilibatkan dalam kepanitiaan untuk mengarahkan kepala sekolah dalam memilih perwakilan siswa yang memang menyukai sastra atau siswa yang nilai pelajaran bahasa Indonesianya tinggi untuk berinteraksi secara langsung dengan para sastrawan. Hal ini perlu dilakukan agar menjamin terlaksananya interaksi yang meriah.

Setelah berbincang dengan sejumlah tokoh sastra di Aruh Sastra Barabai, saya pun mencatat beberapa hal penting yang lain, yakni soal dana. Bagaimana agar kepala Ketua Panitia Aruh tidak “pecah” karena memikirkan dan bergerilya sendiri mencari dana agar Aruh bisa terselenggara?

Eko Suryadi WS menyarankan agar Aruh Sastra menjadi kegiatan bersama SKPD-SKPD terkait yang ada di kabupaten dan provinsi. Usulannya tentu didasarkan pada pengalamannya mengelola dana penyelenggaraan Aruh Sastra III di Kotabaru (25 s.d. 28 Mei 2006) yang dikenang sebagai Aruh Sastra yang paling berhasil.

Jika diurai, mungkin usulan tersebut jadi begini: untuk urusan biaya keberangkatan dan kesejahteraan kontingen daerah sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten yang bersangkutan melalui mata anggaran yang sudah pasti di masing-masing Dewan Kesenian mereka.

Program sastrawan masuk sekolah dapat dijadikan program oleh Dinas Pendidikan. Segala biaya yang terkait dengan kegiatan ini dibiayai oleh Dinas. Kesepahaman dan kesadaran yang sama antara misi Aruh Sastra dan Dinas Pendidikan harus sejalan dan memang seharusnya demikian. Sastra dan pendidikan secara historis memiliki hubungan yang sangat erat.

Perguruan tinggi yang memiliki program studi pendidikan sastra perlu dilibatkan untuk selalu menghadiri acara ini dan menjadikan Aruh sebagai bagian integral dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Dengan demikian, segala biaya perjalanan dinas dan honornya ditanggung oleh lembaga tersebut. Dengan kata lain, pembicara dari kampus yang telah dibiayai kampusnya tak perlu lagi dibiayai oleh panitia.

Penguatan sponsor sangat diperlukan. Dunia usaha yang ada di kabupaten harus diajak terlibat. Beberapa titik yang dapat diajak berpartisipasi adalah bank, hotel, perusahaan tambang, dll. Dukungan pemerintah (bupati dan wakilnya) untuk memediasi hubungan antara panitia dan mereka sangatlah penting. Setiap unit usaha dapat diminta untuk membiayai satu jenis kegiatan yang ada.

Setiap daerah yang mendapatkan kesempatan menyelenggarakan Aruh sebenarnya diberi kepercayaan oleh publik untuk menunjukkan kemampuan mengelola kegiatan besar dengan cara-cara yang baik: penuh musyawarah dan transparan.

Efisiensi pembiayaan Aruh Sastra juga dapat dilakukan dengan melibatkan PKK dalam penyediaan konsumsi dan jika mungkin mengintegrasikan kegiatan Aruh dalam agenda peringatan Hari Jadi kabupaten atau kota.

Dengan efesiensi dan integrasi pembiayaan semacam ini diharapkan dana inti Aruh lebih dapat difokuskan untuk meningkatkan pembiayaan penjurian lomba. Ada keluhan masalah penjurian lomba puisi yang hanya dilakukan dengan menilai naskah. Ada harapan agar model penilaian lomba penulisan karya sastra di FLS2N (Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional) diterapkan di Aruh, yaitu dengan menguji 10 nominasi untuk mengikuti penilaian langsung di hadapan dewan juri sebelum nama-nama juara diputuskan. Lomba Aruh juga harus diorientasikan untuk regenerasi. Jangan sampai sang juara hanyalah sosok gaib yang hanya menulis dalam rangka Aruh dengan menghalalkan segala cara demi hadiah yang lumayan.

Aruh kali ini meninggalkan catatan lain pula mengenai integritas penjurian lomba menulis cerita rakyat. Katanya, cerita yang mereka pilih adalah cerita yang belum pernah ditulis atau diceritakan sebelumnya, baik di media atau di buku. Jika bunyinya pernyataannya memang demikian, syarat ini ambigu karena yang namanya cerita rakyat pasti pernah diceritakan sebelumnya meski tidak dengan cara ditulis. Seharusnya, juri cukup mempersyaratkan orisinalitas dan keunikan karya. Bisa saja ada peserta menulis versi baru Radin Pengantin. Orisinalitas bisa berdasar pada kebaruan interpretasi dan penyajian.

Yang terjadi biarlah begitu adanya dengan tetap kita sadari kekurangannya sebagai pengingat untuk belajar memperbaikinya . Semua itu tetap berharga jika kita jadikan panduan untuk beraruh sastra lebih baik pada 2012 di Banjarmasin dan 2013 di Banjarbaru. Sampai jumpa di dalam satu dekade aruh pada 2014 entah di mana dengan kandidat bupati dan gubernur yang tidak buta sastra!

Loktara, 21.09.2011

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Azis Masyhuri A. Dahana A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S Laksana Aan Frimadona Roza Aang Fatihul Islam Abd. Rahman Mawazi Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Sunjayadi Adek Alwi Adhy Rical Adi Marsiela Adian Husaini Adin Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afnan Malay AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Subagyo Agus Salim Agus Sri Danardana Agus Sulton AH J Khuzaini Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Naufel Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Alfred Tuname Ali Irwanto Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alvi Puspita Amandus Klau Amel Amien Kamil Anam Rahus Andaru Ratnasari Andong Buku #3 Angela Anggraini Lubis Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Ari Pahala Hutabarat Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asep Juanda Asep Salahudin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Astrid Reza Atmakusumah Awalludin GD Mualif Awan Abdullah Ayi Jufridar Azyumardi Azra B Sugiharto Badrut Tamam Bagja Hidayat Bahrul Ulum A. Malik Bakdi Soemanto Balada Bambang kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Baskara T Wardaya SJ Bayu Agustari Adha Bayu Ambuari Beni Setia Benny Arnas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Berto Tukan BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonnie Triyana Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiarto Shambazy Buldanul Khuri Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chandra Iswinarno Cover Buku D. Zawawi Imron Dadan Sutisna Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danang Probotanoyo Danarto Daniel Paranamesa Dareen Tatour Darju Prasetya Darma Putra Darwis Rifai Harahap Dayat Hidayat Dede Kurniawan Deepe Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dhewi Susanti Dian Hartati Diana AV Sasa Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djunaedi Tjunti Agus Doan Widhiandono Doddy Hidayatullah Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Dr Junaidi Dr. Simuh Dwi Cipta Dwi Pranoto Dwi Wahyu Handayani Dwicipta Dyah Ratna Meta Novi Edeng Syamsul Ma’arif Eduard Tambunan Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Endhiq Anang P Endi Biaro Esai Eva Dwi Kurniawan Evan Ys Evi Idawati Evieta Fajar F Rahardi F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatmin Prihatin Malau Fauzan Al-Anzhari Fenny Aprilia Festival Gugur Gunung Fikri. MS Firdaus Muhammad Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Kafka Free Hearty Furqon Abdi Gde Artawan Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Noy H. Rosihan Anwar Hadi Napster Halim HD Hamdy Salad Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Haris del Hakim Haris Firdaus Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Junus Hasanudin Abdurakhman Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hastho Suprapto Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendra Sugiantoro Hendriyo Widi Henry H Loupias Heri CS Heri Latief Herman Hasyim Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Hesma Eryani Hikmat Gumelar Hilyatul Auliya Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humam S Chudori I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idha Saraswati Idris Pasaribu Igk Tribana Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Q. Moehiddin Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian koto Inggit Putria Marga Irman Syah Isbedy Stiawan ZS Ismi Wahid Istiqomatul Hayati Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Komindo Iwan Kurniawan J. Sumardianta Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jenny Ang Jihan Fauziah Jimmy Maruli Alfian Joko Sandur Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Paket Hemat Jusuf A.N Kalis Mardi Asih Karkono Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Khawas Auskarni Khoirur Rizal Umami Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kusno Kuswaidi Syafi’ie L.N. Idayanie Laksmi Pamuntja Lan Fang Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lies Susilowati Lily Yulianti Farid Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto LP3M Universitas Jember Lukman Asya Lutfi Mardiansyah M Arman AZ M Hari Atmoko M. Dhani Suheri M. Faizi M. Haninul Fuad M. Ikhsan M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marlin Bato Martin Aleida Marwanto Maryati Mas Ruscitadewi Mashuri Maya Azeezah Media: Crayon on Paper Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mestika Zed Michael Gunadi Widjaja Michael Ondaatje Mihar Harahap Mikhael Dua Mila Novita Misbahus Surur Misranto Moch. Faisol Moh. Asy'ari Muthhar Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Farhand Muzakki Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yulius Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mulyadi SA Munawir Aziz Mursai Esten Musa Ismail Musfi Efrizal Muslim Kasim Musyafak N Teguh Prasetyo N. Mursidi N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang Fahrudin Nanang Suryadi Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Nirwan Ahmad Arsuka Nissa Rengganis Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Novelet Novianti Setuningsih Nu’man ’Zeus’ Anggara Nunung Nurdiah Nunuy Nurhayati Nur Ahmad Salman H Nur Cholish Zaein Nur Faizah Nur Hidayati Nuraz Aji Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurul Anam Nuryana Asmaudi SA Ode Barta Ananda Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pameran Lukisan Pamusuk Eneste Pandu Radea Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Priyambodo RH Prosa Pudyo Saptono Puisi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Dachroni R. Timur Budi Raja Rachmat H Cahyono Radhar Panca Dahana Rahmi Hattani Rainer Maria Rilke Rakai Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Rida Wahyuningrum Ridwan Munawwar Rilla Nugraheni Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rosidi Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rz. Subagyo S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sastra Pemberontak SastraNESIA Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Si Burung Merak Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Sitor Situmorang Siwi Dwi Saputro Sjaiful Masri Sjifa Amori SLG STKIP PGRI Ponorogo Soeharto Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Fitri Ana Sri Wintala Achmad St Sularto Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Satya Dharma Sujiwo Tejo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Suseno Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutirman Eka Ardhana Suwandi Adisuroso Suyadi San Switzy Sabandar Syah A. Lathief Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syifa Aulia Sylvianita Widyawati Tamrin Bey Tan Malaka TanahmeraH ArtSpace Taofik Hidayat Taufik Alwie Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh LR Teguh Pamungkas Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Th. Sumartana Theresia Purbandini Timur Sinar Suprabana Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Wahono Triyanto triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Ulfatin Ch Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Ballah Universitas Indonesia Universitas Jember Utami Widowati Veven Sp. Wardhana W Haryanto W.S. Rendra Wandi Barboy Silaban Wanitaku-wanitaku Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Wayan Supartha Wendi Wildan Nugraha Wishnubroto Widarso Wong Wing King Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanto le Honzo Yasraf Amir Piliang Yeni Mulyani Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yuli Akhmada Yulia Sapthiani Yuliarsa Yunanto Sutyastomo Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae