Jumat, 21 Oktober 2011

Apa Kabar Naskah Lakon Indonesia?

Idha Saraswati
Kompas, 17 Des 2010

PENULIS naskah lakon Indonesia masa kini didominasi orang-orang yang terikat dengan kelompok teater tertentu. Penulis naskah di luar kelompok teater tidak mendapat ruang sehingga karya mereka tidak terdengar. Benarkah?

Kondisi itu setidaknya dirasakan sejumlah penulis naskah di Yogyakarta. Heru Kesawa Murti, misalnya, menulis naskah untuk Teater Gandrik. Lalu, ada Joned Suryatmoko yang menulis untuk Teater Gardanalla atau Gunawan Maryanto yang menulis untuk Teater Garasi. Gunawan Maryanto menilai kondisi penulisan naskah lakon saat ini berbeda jauh apabila dibandingkan dengan era tahun 50-an hingga 60-an. Waktu itu, naskah lakon muncul di media-media sastra.

Maka, para penulis sastra yang tidak berhubungan dengan dunia teater pun rajin menulis naskah lakon. Penulisan naskah lakon menjadi marak. Naskah lakon menjadi kaya. Pegiat teater memiliki banyak pilihan. Berangkat dari situ, Gunawan bersama Joned Suryatmoko serta penggiat teater lainnya lalu menggelar acara bertajuk ”Indonesia Dramatic Reading Festival (IDRF)”. Kegiatan itu diharapkan bisa menciptakan ruang mediasi antara penulis naskah dan penggiat teater sehingga akan membangkitkan kembali gairah penulisan naskah di Indonesia.

Acara itu digelar di dua kota, yakni Yogyakarta (3-5 November dan 6 Desember) dan Jakarta (24-26 November). Pembacaan naskah yang menandai penutupan rangkaian acara IDRF dilakukan hari Senin (6/12) di auditorium Lembaga Indonesia Perancis, Yogyakarta. Acara penutupan itu juga ditandai peluncuran empat jilid buku Antologi Drama Indonesia yang berisi naskah lakon Indonesia dari tahun 1895–2000.

Penonton dibuat terpingkal-pingkal oleh penampilan Teater Gandrik saat membacakan naskah Senja dengan Dua Kelelawar karya Kirdjomulyo. Sementara Teater Garasi membacakan naskah terjemahan berjudul Sari Jeli Almond karya penulis Jepang Wishing Chong.

Panggung

Di atas panggung, mereka benar-benar membaca dari buku naskah. Teater Garasi, misalnya, menampilkan tiga pembaca naskah yang bergaya kasual. Satu orang sebagai narator, satu orang sebagai karakter laki-laki, dan satu orang sebagai karakter perempuan.

Mereka berdialog dari kursi masing-masing. Hanya ada sedikit iringan musik, serta lampu kerlap kerlip di atas tumpukan kardus yang ditampilkan. Selebihnya, penonton dibiarkan membayangkan sendiri semua adegan yang mestinya terjadi pada malam Natal yang dingin itu: menuang sake, lapis demi lapis percakapan, tangis, serta pelukan.

Mengapa pembacaan naskah? Gunawan Maryanto selaku penata program IDRF menuturkan, membacakan naskah adalah cara yang paling sederhana untuk memublikasikan karya tersebut.

IDRF yang digelar kali pertama itu mengambil tema ”Melihat Kembali Drama Realis Indonesia”. Menurut Gunawan, tema tersebut dipilih karena sejarah penulisan naskah lakon di Indonesia diduga bermula dari realisme. Para penulis drama pada waktu itu masuk ke realisme karena ingin melepaskan diri dari tradisi lisan dalam pertunjukan serta melepaskan diri dari tema-tema yang dianggap tidak membumi karena tidak didasarkan pada kenyataan yang tengah berlangsung.

Maka, IDRF melulu diisi pembacaan naskah drama yang bergaya realis. Naskah-naskah tersebut dibacakan para penggiat teater di Yogyakarta dan Jakarta.

Ada sembilan naskah dibacakan, terdiri atas tiga naskah lakon Indonesia lama, tiga naskah lakon Indonesia baru, serta tiga naskah lakon terjemahan dari Asia. Mulanya, IDRF ingin menampilkan naskah Indonesia baru saja. Namun, akhirnya mereka sepakat membacakan karya lama dan terjemahan sebagai bahan pembanding bagi naskah-naskah baru.

Kesembilan naskah tersebut adalah Lelakon Raden Bei Surio Retno karya F Wiggers (1901), Citra karya Usmar Ismail (1943), Senja dengan Dua Kelelawar karya Kirdjomulyo (1957), Keok karya Ibed Surgana Yuga (2010), Kawan Tidur karya Hanna Fransisca (2010), Biar Kutulis Untukmu Sebuah Puisi Jelek yang Lain karya Andri Nur Latif (2010), Sari Jeli Almond karya Wishing Chong dari Jepang (2000), Loteng karya Yoji Sakate dari Jepang (2002), serta Dr Resureccion: Akan Menyembuhkan Bangsa karya Layeta P Bucoy dari Filiphina (2009).

Membangun jejaring IDRF digelar dengan optimisme bahwa minat menulis naskah lakon di Indonesia sesungguhnya masih besar. Minimnya media publikasilah yang membuat minat itu tidak tersalurkan. Dari mana optimisme itu muncul? Menurut Gunawan Maryanto, minat itu bisa dilihat dalam ajang sayembara penulisan naskah.

Festival penulisan naskah realis yang diselenggarakan Komunitas Salihara, misalnya, menerima tak kurang dari 200 naskah. ”Animo penulis naskah cukup besar,” katanya.

Sebagai permulaan, IDRF yang pertama ini menerima sekitar 20 naskah dari Yogyakarta, Jawa Timur, Jakarta, serta Lampung. Tiga naskah terpilih, yakni Keok, Kawan Tidur, dan Biar Kutulis Untukmu Sebuah Puisi Jelek yang Lain, dibacakan dalam IDRF. Jumlah naskah yang masuk mungkin akan terus bertambah pada IDRF berikutnya. Pimpinan Produksi IDRF Lusia Neti Cahyani mengatakan, dengan segala keterbatasan, panitia mendapat jaminan untuk kembali menggelar acara ini pada tahun 2011 dan 2012. IDRF ingin menjadi mediator yang mempertemukan para penulis naskah dengan penggiat teater. Pertemuan semacam itu diharapkan bisa memberi ruang bagi para penulis naskah lakon sehingga mereka punya alasan terus menulis.

Dengan begitu, penulisan naskah lakon Indonesia bisa kembali marak. ”Kami juga berharap bisa membangun jejaring dengan penulis naskah lain di luar negeri karena ternyata di beberapa negara acara seperti IDRF ini sudah berjalan. Jadi, akan lebih banyak naskah dari Indonesia bisa dibacakan di sana,” tutur Gunawan.

Dijumput dari: http://cabiklunik.blogspot.com/2010/12/festival-apa-kabar-naskah-lakon.html

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Azis Masyhuri A. Dahana A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S Laksana Aan Frimadona Roza Aang Fatihul Islam Abd. Rahman Mawazi Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Sunjayadi Adek Alwi Adhy Rical Adi Marsiela Adian Husaini Adin Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afnan Malay AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Subagyo Agus Salim Agus Sri Danardana Agus Sulton AH J Khuzaini Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Naufel Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Alfred Tuname Ali Irwanto Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alvi Puspita Amandus Klau Amel Amien Kamil Anam Rahus Andaru Ratnasari Andong Buku #3 Angela Anggraini Lubis Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Ari Pahala Hutabarat Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asep Juanda Asep Salahudin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Astrid Reza Atmakusumah Awalludin GD Mualif Awan Abdullah Ayi Jufridar Azyumardi Azra B Sugiharto Badrut Tamam Bagja Hidayat Bahrul Ulum A. Malik Bakdi Soemanto Balada Bambang kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Baskara T Wardaya SJ Bayu Agustari Adha Bayu Ambuari Beni Setia Benny Arnas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Berto Tukan BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonnie Triyana Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiarto Shambazy Buldanul Khuri Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chandra Iswinarno Cover Buku D. Zawawi Imron Dadan Sutisna Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danang Probotanoyo Danarto Daniel Paranamesa Dareen Tatour Darju Prasetya Darma Putra Darwis Rifai Harahap Dayat Hidayat Dede Kurniawan Deepe Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dhewi Susanti Dian Hartati Diana AV Sasa Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djunaedi Tjunti Agus Doan Widhiandono Doddy Hidayatullah Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Dr Junaidi Dr. Simuh Dwi Cipta Dwi Pranoto Dwi Wahyu Handayani Dwicipta Dyah Ratna Meta Novi Edeng Syamsul Ma’arif Eduard Tambunan Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Endhiq Anang P Endi Biaro Esai Eva Dwi Kurniawan Evan Ys Evi Idawati Evieta Fajar F Rahardi F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatmin Prihatin Malau Fauzan Al-Anzhari Fenny Aprilia Festival Gugur Gunung Fikri. MS Firdaus Muhammad Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Kafka Free Hearty Furqon Abdi Gde Artawan Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Noy H. Rosihan Anwar Hadi Napster Halim HD Hamdy Salad Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Haris del Hakim Haris Firdaus Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Junus Hasanudin Abdurakhman Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hastho Suprapto Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendra Sugiantoro Hendriyo Widi Henry H Loupias Heri CS Heri Latief Herman Hasyim Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Hesma Eryani Hikmat Gumelar Hilyatul Auliya Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humam S Chudori I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idha Saraswati Idris Pasaribu Igk Tribana Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Q. Moehiddin Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian koto Inggit Putria Marga Irman Syah Isbedy Stiawan ZS Ismi Wahid Istiqomatul Hayati Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Komindo Iwan Kurniawan J. Sumardianta Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jenny Ang Jihan Fauziah Jimmy Maruli Alfian Joko Sandur Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Paket Hemat Jusuf A.N Kalis Mardi Asih Karkono Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Khawas Auskarni Khoirur Rizal Umami Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kusno Kuswaidi Syafi’ie L.N. Idayanie Laksmi Pamuntja Lan Fang Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lies Susilowati Lily Yulianti Farid Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto LP3M Universitas Jember Lukman Asya Lutfi Mardiansyah M Arman AZ M Hari Atmoko M. Dhani Suheri M. Faizi M. Haninul Fuad M. Ikhsan M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marlin Bato Martin Aleida Marwanto Maryati Mas Ruscitadewi Mashuri Maya Azeezah Media: Crayon on Paper Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mestika Zed Michael Gunadi Widjaja Michael Ondaatje Mihar Harahap Mikhael Dua Mila Novita Misbahus Surur Misranto Moch. Faisol Moh. Asy'ari Muthhar Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Farhand Muzakki Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yulius Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mulyadi SA Munawir Aziz Mursai Esten Musa Ismail Musfi Efrizal Muslim Kasim Musyafak N Teguh Prasetyo N. Mursidi N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang Fahrudin Nanang Suryadi Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Nirwan Ahmad Arsuka Nissa Rengganis Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Novelet Novianti Setuningsih Nu’man ’Zeus’ Anggara Nunung Nurdiah Nunuy Nurhayati Nur Ahmad Salman H Nur Cholish Zaein Nur Faizah Nur Hidayati Nuraz Aji Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurul Anam Nuryana Asmaudi SA Ode Barta Ananda Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pameran Lukisan Pamusuk Eneste Pandu Radea Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Priyambodo RH Prosa Pudyo Saptono Puisi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Dachroni R. Timur Budi Raja Rachmat H Cahyono Radhar Panca Dahana Rahmi Hattani Rainer Maria Rilke Rakai Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Rida Wahyuningrum Ridwan Munawwar Rilla Nugraheni Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rosidi Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rz. Subagyo S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sastra Pemberontak SastraNESIA Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Si Burung Merak Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Sitor Situmorang Siwi Dwi Saputro Sjaiful Masri Sjifa Amori SLG STKIP PGRI Ponorogo Soeharto Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Fitri Ana Sri Wintala Achmad St Sularto Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Satya Dharma Sujiwo Tejo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Suseno Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutirman Eka Ardhana Suwandi Adisuroso Suyadi San Switzy Sabandar Syah A. Lathief Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syifa Aulia Sylvianita Widyawati Tamrin Bey Tan Malaka TanahmeraH ArtSpace Taofik Hidayat Taufik Alwie Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh LR Teguh Pamungkas Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Th. Sumartana Theresia Purbandini Timur Sinar Suprabana Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Wahono Triyanto triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Ulfatin Ch Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Ballah Universitas Indonesia Universitas Jember Utami Widowati Veven Sp. Wardhana W Haryanto W.S. Rendra Wandi Barboy Silaban Wanitaku-wanitaku Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Wayan Supartha Wendi Wildan Nugraha Wishnubroto Widarso Wong Wing King Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanto le Honzo Yasraf Amir Piliang Yeni Mulyani Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yuli Akhmada Yulia Sapthiani Yuliarsa Yunanto Sutyastomo Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae