Selasa, 25 Januari 2011

Membaca Peristiwa dalam Pesona Sastra

Judul buku : Syair Lampung Karam: Sebuah Dokumen Pribumi tentang Dahsyatnya Letusan Krakatau 1883
Penulis : Suryadi
Editor : Yurnaldi
Penerbit : Komunitas Penggiat Sastra Padang (KPSP)
Cetakan : II, Januari 2010
Tebal : xiii + 206 halaman
Peresensi : S.W. Teofani*
http://www.lampungpost.com/

MEMBACA peristiwa melalui berita adalah hal biasa. Tapi, menyimak kejadian yang tertuang dalam syair menjadi kenikmatan tak terkira. Apalagi peristiwa yang disajikan sebuah kejadian kemanusiaan mahadahsyat yang menggegerkan jagat. Dikemas dalam bait-bait kuartet dengan irama yang teratur dan penghayatan dalam, Syair Lampung Karam mampu membuat sisi kemanusiaan kita terkesima.

Sebagai orang yang menyaksikan langsung kejadian meletusnya Gunung Krakatau tahun 1883, Muhammad Saleh, penggubah Syair Lampung Karam, mampu menggambarkan kengerian kejadian itu dari awal hingga akhir. Bukan hanya rangkaian peristiwa ke kejadian berikutnya, melainkan hal-hal kecil sampai sesuatu yang penting pada peristiwa itu mampu diungkapkannya dengan lugas tanpa meninggalkan nilai estetika karya sastra.

Diungkapkan dalam 375 bait sajak empat seuntai, dengan rima AA-AA, menyuguhkan kenikmatan tersendiri bagi pembaca. Selain kenikmatan membaca, kita juga akan mendapati kedahsyatan dan penggambaran kengerian sempurna pada pesan yang disampaikan. Simak saja syair pada bait ke 38-40, berikut:

Di dalam hal demikian peri
Berbunyi meriam tiga kali
Kerasnya itu tak terperi
Bertambah gentar seisi negeri
Negeri sangat ketakutan
Keras bunyinya tiada tertahan
Turunlah angin sertanya hujan
Mengadang mata umat sekalian
Banyaklah lari membawa hartanya
Di dalam perahu sampan koleknya
Dipukul gelombang hilang dianya
Harta perahu habis semuanya

Syair ini ditulis tiga bulan setelah meletusnya Gunung Krakatau. Secara detail menggambarkan waktu kejadian, kedahsyatan letusannya, tragedi kemanusiaan yang menyertaian, hingga kenakalan manusia yang mengambil kesempatan pada masa-masa sulit itu. Syair yang digubah 127 tahun lalu itu ditulis dengan aksara Arab-Melayu atau yang biasa disebut aksara Jawi, merupakan satu-satunya bukti tertulis kesaksian penduduk pribumi pada pristiwa meletusnya Gunung Krakatau.

Syair ini bisa menjadi saksi sejarah yang tidak diragukan keautentikannya karena ditulis oleh orang yang menyaksikan peristiwa itu, sekaligus penduduk pribumi yang mengalami musibah besar ini. Membaca syair-syair ini laksana mendengar cerita langsung dari yang mengalaminya sehingga kita tidak berjarak. Selain itu syair ini mengingatkan kearifan lokal dari penduduk pribumi yang selalu mengaitkan kejadian semesta dengan kekuasaan Allah dan harapan keinsyafan manusia. Bukan data-data kering yang mengagungkan akal pikir tapi menjauhkan manusia pada Khaliknya. Sebagai mana tertuang pada syair 128–131:

Orang banyak nyatalah tentu
Bilangan lebih dari seribu
Mati sekalian orangnya itu
Ditimpa lumpur, api, dan abu.
Khabarnya tuan di pulau ini
Lebih dua hela tebalnya sini
Alangkah sakit mahluk kherani
Sedikit hidup banyak yang fani
Kata orang empunya peri
Kayu dan rumah ilang sekali
Pulaunya licin tiadalah ghari
Sudah taqdir Ilahi Roby
Khabar ini sahlah nyata
Bukan hamba membuat dusta
Malik al Rahman empunya perintah
Hamba mendengar lemah anggota

Kita yang hidup di zaman bahasa alay mungkin tak familiar lagi dengan naskah kuno itu. Tapi bukan berarti tidak bisa membaca data klasik tersebut. Dari usaha Suryadi, seorang filolog yang kini menjadi pengajar dan peneliti di Universitas Leiden, kita bisa menyimaknya dalam buku Syair Lampung Karam: Dahsyatnya Letusan Kratau 1883.

Selama dua tahun Suryadi mengadakan penelitian secara intensif pada dokumen klasik yang terpisah di enam negara, yaitu Inggris, Belanda, Jerman, Rusia, Malaysia, dan Indonesia. Selama dua tahun meneliti, Suryadi menemukan syair ini sebagai satu-satunya kesaksian pribumi dari peristiwa meletusnya Gunung Krakatau. Dengan gigih Suryadi menghimpun syair-syair yang terberai tersebut, kemudian mengalihaksarakan dan menyusunnya dalam sebuah buku.

Dengan kerja keras Suryadi kita bisa dengan mudah mendapatkan khazanah langka itu di toko-toko buku. Dalam buku ini, Suryadi bukan hanya mengalih aksarakan Syair Lampung Karam, melainkan memberi gambaran juga tentang kajian naskah yang tertuang pada bagian satu. Sedangkan bagian dua buku ini memuat secara utuh naskah Syair Lampung Karam. Pada bagian ketiga, Suryadi menyertakan gambar naskah asli, foto-foto atau sketsa-sketsa, dan data-data lain yang menceritakan kedahsyatan peristiwa meletusnya Gunung Krakatau.

Buku setebal 206 halaman ini sarat dengan data-data yang bisa menguatkan data lain tentang peristiwa Krakatau di masa lampau. Tiada gading yang tak retak, begitu pun dalam buku yang dieditori Yurnaldi ini. Kita akan mendapati cita sastra yang imbang jika pada bagian lain selain isi Syair Lampung Karam ditulis dengan bahasa dan pendekatan yang lebih nyastra. Dalam buku ini mempersembahkan karya sastra klasik, tapi disajikan dengan serius. Untuk sebuah kajian, mungkin sah-sah saja.

Akhirnya, bagi Anda yang ingin tahu kepiawaian penduduk pribumi menatah syair duka Ibu Pertiwi, sekaligus kegigihan anak negeri menjaga khazanah bangsanya, buku ini sangat layak untuk dibaca.

*) Penyuka sastra dan sejarah, tinggal di Lampung.

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Azis Masyhuri A. Dahana A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S Laksana Aan Frimadona Roza Aang Fatihul Islam Abd. Rahman Mawazi Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Sunjayadi Adek Alwi Adhy Rical Adi Marsiela Adian Husaini Adin Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afnan Malay AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Subagyo Agus Salim Agus Sri Danardana Agus Sulton AH J Khuzaini Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Naufel Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Alfred Tuname Ali Irwanto Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alvi Puspita Amandus Klau Amel Amien Kamil Anam Rahus Andaru Ratnasari Andong Buku #3 Angela Anggraini Lubis Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Ari Pahala Hutabarat Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asep Juanda Asep Salahudin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Astrid Reza Atmakusumah Awalludin GD Mualif Awan Abdullah Ayi Jufridar Azyumardi Azra B Sugiharto Badrut Tamam Bagja Hidayat Bahrul Ulum A. Malik Bakdi Soemanto Balada Bambang kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Baskara T Wardaya SJ Bayu Agustari Adha Bayu Ambuari Beni Setia Benny Arnas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Berto Tukan BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonnie Triyana Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiarto Shambazy Buldanul Khuri Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chandra Iswinarno Cover Buku D. Zawawi Imron Dadan Sutisna Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danang Probotanoyo Danarto Daniel Paranamesa Dareen Tatour Darju Prasetya Darma Putra Darwis Rifai Harahap Dayat Hidayat Dede Kurniawan Deepe Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dhewi Susanti Dian Hartati Diana AV Sasa Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djunaedi Tjunti Agus Doan Widhiandono Doddy Hidayatullah Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Dr Junaidi Dr. Simuh Dwi Cipta Dwi Pranoto Dwi Wahyu Handayani Dwicipta Dyah Ratna Meta Novi Edeng Syamsul Ma’arif Eduard Tambunan Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Endhiq Anang P Endi Biaro Esai Eva Dwi Kurniawan Evan Ys Evi Idawati Evieta Fajar F Rahardi F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatmin Prihatin Malau Fauzan Al-Anzhari Fenny Aprilia Festival Gugur Gunung Fikri. MS Firdaus Muhammad Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Kafka Free Hearty Furqon Abdi Gde Artawan Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Noy H. Rosihan Anwar Hadi Napster Halim HD Hamdy Salad Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Haris del Hakim Haris Firdaus Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Junus Hasanudin Abdurakhman Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hastho Suprapto Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendra Sugiantoro Hendriyo Widi Henry H Loupias Heri CS Heri Latief Herman Hasyim Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Hesma Eryani Hikmat Gumelar Hilyatul Auliya Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humam S Chudori I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idha Saraswati Idris Pasaribu Igk Tribana Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Q. Moehiddin Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian koto Inggit Putria Marga Irman Syah Isbedy Stiawan ZS Ismi Wahid Istiqomatul Hayati Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Komindo Iwan Kurniawan J. Sumardianta Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jenny Ang Jihan Fauziah Jimmy Maruli Alfian Joko Sandur Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Paket Hemat Jusuf A.N Kalis Mardi Asih Karkono Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Khawas Auskarni Khoirur Rizal Umami Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kusno Kuswaidi Syafi’ie L.N. Idayanie Laksmi Pamuntja Lan Fang Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lies Susilowati Lily Yulianti Farid Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto LP3M Universitas Jember Lukman Asya Lutfi Mardiansyah M Arman AZ M Hari Atmoko M. Dhani Suheri M. Faizi M. Haninul Fuad M. Ikhsan M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marlin Bato Martin Aleida Marwanto Maryati Mas Ruscitadewi Mashuri Maya Azeezah Media: Crayon on Paper Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mestika Zed Michael Gunadi Widjaja Michael Ondaatje Mihar Harahap Mikhael Dua Mila Novita Misbahus Surur Misranto Moch. Faisol Moh. Asy'ari Muthhar Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Farhand Muzakki Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yulius Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mulyadi SA Munawir Aziz Mursai Esten Musa Ismail Musfi Efrizal Muslim Kasim Musyafak N Teguh Prasetyo N. Mursidi N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang Fahrudin Nanang Suryadi Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Nirwan Ahmad Arsuka Nissa Rengganis Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Novelet Novianti Setuningsih Nu’man ’Zeus’ Anggara Nunung Nurdiah Nunuy Nurhayati Nur Ahmad Salman H Nur Cholish Zaein Nur Faizah Nur Hidayati Nuraz Aji Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurul Anam Nuryana Asmaudi SA Ode Barta Ananda Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pameran Lukisan Pamusuk Eneste Pandu Radea Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Priyambodo RH Prosa Pudyo Saptono Puisi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Dachroni R. Timur Budi Raja Rachmat H Cahyono Radhar Panca Dahana Rahmi Hattani Rainer Maria Rilke Rakai Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Rida Wahyuningrum Ridwan Munawwar Rilla Nugraheni Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rosidi Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rz. Subagyo S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sastra Pemberontak SastraNESIA Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Si Burung Merak Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Sitor Situmorang Siwi Dwi Saputro Sjaiful Masri Sjifa Amori SLG STKIP PGRI Ponorogo Soeharto Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Fitri Ana Sri Wintala Achmad St Sularto Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Satya Dharma Sujiwo Tejo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Suseno Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutirman Eka Ardhana Suwandi Adisuroso Suyadi San Switzy Sabandar Syah A. Lathief Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syifa Aulia Sylvianita Widyawati Tamrin Bey Tan Malaka TanahmeraH ArtSpace Taofik Hidayat Taufik Alwie Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh LR Teguh Pamungkas Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Th. Sumartana Theresia Purbandini Timur Sinar Suprabana Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Wahono Triyanto triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Ulfatin Ch Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Ballah Universitas Indonesia Universitas Jember Utami Widowati Veven Sp. Wardhana W Haryanto W.S. Rendra Wandi Barboy Silaban Wanitaku-wanitaku Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Wayan Supartha Wendi Wildan Nugraha Wishnubroto Widarso Wong Wing King Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanto le Honzo Yasraf Amir Piliang Yeni Mulyani Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yuli Akhmada Yulia Sapthiani Yuliarsa Yunanto Sutyastomo Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae