Selasa, 29 Mei 2012

Tentang Perempuan, Kasih Sayang dan Perjuangannya

Tosa Poetra
http://sastra-indonesia.com/

Budaya patriarki menyebabkan stereotipe terhadap perempuan sehingga perempuan yang menyebabkan marginalisasi perempuan, eksploitasi perempuan maupun tindak kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan sehingga perempuan merasa diperlakukan tidak adil. Para sastrawan dan tokoh publik menggambarkan tentang perempuan baik pemberontakan kaum perempuan maupun penindasan yang dialami perempuan baik melalui karya tulis sastra (novel dan puisi) maupun karya tulis non sastra( esai).

Linus Suryadi AG dalam prosa liriknya “Pengakuan Pariem”, menggambarkan sosok perempuan dalam diri tokoh pariem yang penuh dengan kepasrahan dan kesumarahan. Pramudya Ananta Toer, menggambarkan perempuan dalam diri Nyai Ontosoroh dalam karyanya “Bumi Manusia”. YB Mangunwijaya dalam novelnya “Burung-burung Rantau” menggambarkan sosok perempuan dalam diri tokoh Marieneti Dianwidhi. Ayu Utami dalam novelnya yang berjudul “SAMAN” menggambarkan sosok perempuan dalam diri tokoh Cok. (http://sastra-indonesia.com/2008/12/empat-citra-perempuan-dalam-sastra-kita, diakses 24 Februari 2012).

Di dalam puisi-puisinya WS Rendra nampak perempuan dicitrakan sebagai manusia yang tereksploitasi, rentan menjadi objek kesewenang-wenangan, sebagai manusia pelengkap (Subordinat), sebagai objek sek laki-laki, sebagai manusia yang dependen dan tidak berdaya, sebagai makluk yang juga mendambakan kehidupan normal namun memiliki posisi tawar rendah. (Eti Nurhayati, 2010: 54-82)

“Masyarakat Indonesia masih berpandangan semi Feudal dan berpandangan bahwa wanita sebagai second sexs” (Nurani Soyomukti, 2008: 120). Dengan berbagai kekurangan dan kelemahannya perempuan seringkali mendapat perlakuan tidak adil baik dalam kehidupan berumah tanggga maupun menjalani kariernya.

“Terdapat enam hambatan yang menjadi penghalang utama bagi perempuan dalam berkiprah diantaranya: hambatan fisik, hambatan teologis/ perempuan adalah pendamping laki-laki, hambatann sosial budaya/ berupa stereotiip turun temurun terhadap perempuan, hambatan psikologis, hambatan sistem kemasyarakatan, hambatan historis”. (Marwah Daud Ibrahim dalam Sumjati AS, 2001: 148-149)

“Mansour Fakih dalam bukunya Analisis Gender dan Transformasi Sosial menegaskan bahwa ketidak adilan gender menyebabkan marginalisasi, subordinat, kekerasan dan beban kerja berlipat”.(Mufidah CH, 2004: 126). Peran utama perempuan dalam hidupnya dipandang masyarakat hanya sebagai istri dan ibu atau perannya mengasuh anak, rumah dan keluarga. “Masyarakat mempunyai pandangan yang berbeda atas peran perempuan dan peran laki-laki dalam kehidupan”.(Nawal El-Saadawi, 2002: 57). Di negara Eropa perjuangan perempuan dalam menyetarakan haknya sampai melahirkan falsafah feminisme dan neo feminisme, namun bangsa Eropa sendiri belum merasa puas dengan hal tersebut dan masalah-masalah keperempuanan juga tak terselesaikan, malah semakin menjadi rumit.

“ Henritte Roland Holst menyatakan bahwa feminisme atau neo feminisme tak mampu menutup keretakan yang ada dalam jiwa dan perikehidupan kaum perempuan, sejak kaum perempuan mencari nafkah dengan menjadi buruh, keretakan antara perempuan sebagai ibu dan istri dan perempuan sebagai pekerja masyarakat. Jiwa perempuan rindu kebahagiaan sebagai istri dan ibu, tetapi dengan menjadi pekerja masyarakat tidak dapat memberi waktu yang cukup kepada perempuan untuk bertindak sempurna sebagai ibu atau istri. Pergerakan feminisme dan neo-feminisme ternnyata tidak mampun menyembuhkan keretakan ini”.(Sukarno, 1963: 10).

Pada jaman jahiliyah perempuan dianggap makluk hina dan diperbudak, bahkan dianggap makluk tidak berguna Pada masa Jahiliyah Islam melakukan berbagai revisi terhadap tradisi jahiliah yang hal tersebut merupakan konsep penetaraan jender dalam hukum Islam.

“Ahmad Khayyarat mengemukakan sedikitnya ada tujuh refisi Islam pada tradisi Jahiliyah: Perempuan dalam Islam adalah orang yang dilindungi hak-haknya oleh undang-undang, perempuan memiliki hak memilih pasangan hidup secara mandiri, perempuan memiliki hak melepaskan ikatan perkawinan(talak), perempuan memiliki hak mengasuh anak, perempuan mempunyai hak mengatur/ membelanjakan harta karena merupakan simbol kemerdekaan dan kehormatan perempuan bagi setiap orang, perempuan memiliki hak hidup dengan caramennetapkan larangan melakukan pembunuhan terhadap anak perempuan yang menjadi tradisi bangsa Arab” .(Mufidah CH, 2004: 59).

Islam juga telah banyak berbicara dan mengatur tentang perempuan, membela perempuan, memuliakan perempuan dan bagaimana posisi perempuan. Allah telah menciptakan perempuan sebagai pasangan laki-laki sebagaimana disampaikan dalam QS AL Dzariyat: 49 “segala sesuatu Kami ciptakan berpasangan agar kamu menyadari kebesaran Allah”. Lebih lanjut disampaikan dalam QS Albaqoroh: 228 “Bagi perempuan (istri) ada hak yang sepadan dengan kewajiban atau beban yang dipikulnya, yang harus dipenuhi dengan cara yang makruf”. Dengan demikian dalam islam perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki sesuai kodratnya, islam membebaskan perempuan dari penindasan dan kekerasan. Islam mewajibkan laki-laki untuk melindungi perempuan sebagaimana dalam QS Albaqoror; 223 : ”di atas pundak ayah terletak tanggung jawab memberikan nafkah dan perlindungan bagi ibu anak-anaknya secara makruf”.

Dalam QS An nisa : 34 “ Kaum laki-laki (suami) itu pemimpin bagi kaum perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (suami) atas sebagiann lain (istri), karena mereka (suami) telah menafkahi (istri) dengan sebagian dari harta mereka( suami). Hal tersebut kadang kala ada yang menganggap sebagai dalil patriarki sehingga menganggap laki-laki serba lebih dari perempuan namun hakikatnya perempuan dan laki-laki adalah sama, hanya pada sifat kodratinya yang berbeda yaitu kodrat wanita sebagai tempat lahirnya generasi baru/ penerus keturunan sehingga wanita dikodratkan dapat menstruasi, hamil dan menyusui sedangkan laki-laki hanya dapat memberikan benih pada rahim perempuan.

Islam memuliakan perempuan lebih dari laki-laki sebagaimana tercantum dalam hadist berikut: Dari Abu Huraira r.a, dia berkata: Seorang laki-laki datang kepada Rosululah SAW, lalu bertanya: “Siapa orang yang pertama berhak memperoleh kebaktian?” Rosullulah menjawab:”Ibumu”, orang tersebut bertanya lagi: “lalu siapa lagi?”, Rosullulah menjawab:”Ibumu”, orang tersebut bertanya lagi: “lalu siapa lagi?, Rosullulah menjawab:”Ibumu”, orang tersebut bertanya lagi: “lalu siapa lagi? Rosullulah menjawab:”Ayahmu”.

Lain hal di atas perempuan dicitrakan memiliki perjuangan yang kuat dalam kehidupan-nya. Freud mencitrakan perempuan memiliki sifat masokhism yaitu cenderung lebih kuat bertahan dalam penderitaan dan kesakitan. (Ety Nurhayati, 2012: xxvii).Lebih lanjut perempuan dicitrakan memiliki kasih sayang dan keibuan.Psikologis perempuan dipandang dependen, berwatak mengasuh dan merawat. (Eti Nurhayati, 2012: xxviii).

Bertolak hal tersebut di atas saya melihat bagaimana ibu saya dulu semasa saya kecil berjuang mati-matian untuk menghidupi saya karena rasa kasih sayangnya. Kini pun banyak saya melihat perempuan-perempuan bekerja dan berjuang dalam kehidupan, demi dirinya sendiri dan demi anak-anak maupun keluarga, juga cita-cita. Seperti yang dialami beberapa kenalan saya yang bekerja di Hongkong, diantaranya Mei Tri Wahyuni, Dinda Ardiana, Nurul Rahma Yanti, Yulia Kadam, Adhe, Luluk Andrayani, Astry Manies, Lintang Panjer Sore, Qania Tiana, Umy Syarofah, Wild Dove,Titik Mundari dan masih banyak lainya yang susah untuk saya sebutkan satu demi satu. Dan yang menjadikan saya lebih salut lagi pada mereka selain rasa perjuangan dan kasih sayang yang tinggi mereka juga memiliki kemampuan dalam berkarya sastra. dan mereka terus berkarya dengan semangat yang tinggi, beberapa buku mereka telah terbit dan tersebar baik di Indonesia maupun di luar negeri. Hidup Perempuan-perempuan Indonesia.

24 April 2012

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Azis Masyhuri A. Dahana A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S Laksana Aan Frimadona Roza Aang Fatihul Islam Abd. Rahman Mawazi Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Sunjayadi Adek Alwi Adhy Rical Adi Marsiela Adian Husaini Adin Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afnan Malay AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Subagyo Agus Salim Agus Sri Danardana Agus Sulton AH J Khuzaini Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Naufel Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Alfred Tuname Ali Irwanto Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alvi Puspita Amandus Klau Amel Amien Kamil Anam Rahus Andaru Ratnasari Andong Buku #3 Angela Anggraini Lubis Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Ari Pahala Hutabarat Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asep Juanda Asep Salahudin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Astrid Reza Atmakusumah Awalludin GD Mualif Awan Abdullah Ayi Jufridar Azyumardi Azra B Sugiharto Badrut Tamam Bagja Hidayat Bahrul Ulum A. Malik Bakdi Soemanto Balada Bambang kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Baskara T Wardaya SJ Bayu Agustari Adha Bayu Ambuari Beni Setia Benny Arnas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Berto Tukan BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonnie Triyana Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiarto Shambazy Buldanul Khuri Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chandra Iswinarno Cover Buku D. Zawawi Imron Dadan Sutisna Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danang Probotanoyo Danarto Daniel Paranamesa Dareen Tatour Darju Prasetya Darma Putra Darwis Rifai Harahap Dayat Hidayat Dede Kurniawan Deepe Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dhewi Susanti Dian Hartati Diana AV Sasa Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djunaedi Tjunti Agus Doan Widhiandono Doddy Hidayatullah Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Dr Junaidi Dr. Simuh Dwi Cipta Dwi Pranoto Dwi Wahyu Handayani Dwicipta Dyah Ratna Meta Novi Edeng Syamsul Ma’arif Eduard Tambunan Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Endhiq Anang P Endi Biaro Esai Eva Dwi Kurniawan Evan Ys Evi Idawati Evieta Fajar F Rahardi F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatmin Prihatin Malau Fauzan Al-Anzhari Fenny Aprilia Festival Gugur Gunung Fikri. MS Firdaus Muhammad Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Kafka Free Hearty Furqon Abdi Gde Artawan Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Noy H. Rosihan Anwar Hadi Napster Halim HD Hamdy Salad Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Haris del Hakim Haris Firdaus Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Junus Hasanudin Abdurakhman Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hastho Suprapto Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendra Sugiantoro Hendriyo Widi Henry H Loupias Heri CS Heri Latief Herman Hasyim Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Hesma Eryani Hikmat Gumelar Hilyatul Auliya Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humam S Chudori I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idha Saraswati Idris Pasaribu Igk Tribana Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Q. Moehiddin Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian koto Inggit Putria Marga Irman Syah Isbedy Stiawan ZS Ismi Wahid Istiqomatul Hayati Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Komindo Iwan Kurniawan J. Sumardianta Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jenny Ang Jihan Fauziah Jimmy Maruli Alfian Joko Sandur Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Paket Hemat Jusuf A.N Kalis Mardi Asih Karkono Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Khawas Auskarni Khoirur Rizal Umami Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kusno Kuswaidi Syafi’ie L.N. Idayanie Laksmi Pamuntja Lan Fang Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lies Susilowati Lily Yulianti Farid Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto LP3M Universitas Jember Lukman Asya Lutfi Mardiansyah M Arman AZ M Hari Atmoko M. Dhani Suheri M. Faizi M. Haninul Fuad M. Ikhsan M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marlin Bato Martin Aleida Marwanto Maryati Mas Ruscitadewi Mashuri Maya Azeezah Media: Crayon on Paper Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mestika Zed Michael Gunadi Widjaja Michael Ondaatje Mihar Harahap Mikhael Dua Mila Novita Misbahus Surur Misranto Moch. Faisol Moh. Asy'ari Muthhar Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Farhand Muzakki Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yulius Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mulyadi SA Munawir Aziz Mursai Esten Musa Ismail Musfi Efrizal Muslim Kasim Musyafak N Teguh Prasetyo N. Mursidi N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang Fahrudin Nanang Suryadi Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Nirwan Ahmad Arsuka Nissa Rengganis Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Novelet Novianti Setuningsih Nu’man ’Zeus’ Anggara Nunung Nurdiah Nunuy Nurhayati Nur Ahmad Salman H Nur Cholish Zaein Nur Faizah Nur Hidayati Nuraz Aji Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurul Anam Nuryana Asmaudi SA Ode Barta Ananda Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pameran Lukisan Pamusuk Eneste Pandu Radea Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Priyambodo RH Prosa Pudyo Saptono Puisi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Dachroni R. Timur Budi Raja Rachmat H Cahyono Radhar Panca Dahana Rahmi Hattani Rainer Maria Rilke Rakai Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Rida Wahyuningrum Ridwan Munawwar Rilla Nugraheni Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rosidi Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rz. Subagyo S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sastra Pemberontak SastraNESIA Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Si Burung Merak Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Sitor Situmorang Siwi Dwi Saputro Sjaiful Masri Sjifa Amori SLG STKIP PGRI Ponorogo Soeharto Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Fitri Ana Sri Wintala Achmad St Sularto Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Satya Dharma Sujiwo Tejo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Suseno Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutirman Eka Ardhana Suwandi Adisuroso Suyadi San Switzy Sabandar Syah A. Lathief Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syifa Aulia Sylvianita Widyawati Tamrin Bey Tan Malaka TanahmeraH ArtSpace Taofik Hidayat Taufik Alwie Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh LR Teguh Pamungkas Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Th. Sumartana Theresia Purbandini Timur Sinar Suprabana Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Wahono Triyanto triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Ulfatin Ch Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Ballah Universitas Indonesia Universitas Jember Utami Widowati Veven Sp. Wardhana W Haryanto W.S. Rendra Wandi Barboy Silaban Wanitaku-wanitaku Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Wayan Supartha Wendi Wildan Nugraha Wishnubroto Widarso Wong Wing King Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanto le Honzo Yasraf Amir Piliang Yeni Mulyani Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yuli Akhmada Yulia Sapthiani Yuliarsa Yunanto Sutyastomo Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae