Jumat, 13 Januari 2012

Gelombang Pendidikan Sastra

Aan Frimadona Roza
Lampung Post, 18 Des 2010

MENELAAH puisi-puisi dan catatan dewan juri Batu Bedil Award yang dimuat Lampung Post, Minggu, 5 Desember 2010, dalam rangkaian Festival Teluk Semaka 2010, saya benar-benar seperti diajak mengarungi keluasan samudera yang tak berbatas. Setidaknya bagi saya yang tengah menjadi penumpang sekaligus nakhoda dalam bahtera sistem pendidikan membuat saya bertambah yakin betapa lomba cipta puisi seperti ini tidak hanya memberi dampak positif bagi promosi pariwisata dan budaya daerah bersangkutan, tetapi juga bersinggungan dengan tujuan mulia lain, yaitu meningkatkan derajat pendidikan khususnya bidang kesusasteraan.

Meningkatkan derajat pendidikan yang saya maksud dalam konteks ini adalah betapa pendidik seperti saya bersama-sama para siswa akan lebih aktif untuk belajar langsung melalui impresi-impresi, pengalaman visual, pengalaman auditif maupun pengalaman kinetik yang kesemuanya kerap disebut sebagai “pengalaman puitik”. Di sisi lain, guru pun akan lebih aktif menambah kapasitas dirinya sebagai pendidik, khususnya guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang kadung dianggap masyarakat telah mengetahui segala ihwal kesusasteraan.

Ketika pendidik dan siswa dapat bersama-sama memaknai sebuah karya sastra yang berangkat dari lingkungan alamnya, keesaan Tuhan, perilaku manusia, keindahan alam dan sebagainya serta-merta saya teringat tujuan pendidikan yang diungkapkan bapak pendidikan nasional kita, Ki Hajar Dewantara. Tujuan pendidikan yang semestinya adalah memanusiakan manusia, menumbuhkembangkan nilai-nilai perikemanusiaan, serta membangun budi pekerti.

Tidak hanya pada tataran siswa saja konteks pencapaian kesusasteraan, tetapi pada guru khususnya bagi guru bahasa dan sastra juga guru seni budaya akan memberikan suatu sistem pengajaran yang dinamis. Selama ini siswa melulu dijejali dengan teori-teori pengajaran kesusasteraan saja, akan tetapi sedikit banyak ada semacam praktek langsung kepada peserta didik untuk mengejewantahkan dari teori yang didapat selama ini. Hal ini akan menambah daya kreativitas guru akan membangun suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) yang selama ini didengung-dengungkan.

Membaca ulasan dewan juri yang menyebutkan bahwa ada 103 puisi yang dinilai, saya berharap-harap cemas apakah karya-karya puisi itu didominasi oleh peserta pelajar khususnya dari Provinsi Lampung? Kalau jawabannya “ya” tentulah hal ini menjadi kabar sukacita bagi keberlangsungan regenerasi kesusasteraan di provinsi ini, tetapi bila jawabannya “tidak” tentulah ada pertanyaan besar ikutan selanjutnya: Ke mana para siswa dan para pendidik khususnya guru bahasa dan sastra atau guru seni budaya yang begitu meyakini bahwa suasana pembelajaran yang mereka lakukan telah aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan?

Apakah ada yang salah di dunia pendidikan sastra kita? Kurikulum yang kurang menyentuhkah? Pendidik yang tidak berkapasitas mumpunikah? Atau jangan-jangan? Ah, saya mungkin terlalu banyak bermimpi: Membayangkan para siswa dan guru saling membaca puisi mereka di bawah pohon nan rindang atau di selasar sebuah ruang kelas dengan duduk bersila dengan suasana hangat saat jam istirahat tiba.

Saya memberikan apresiasi yang sangat tinggi terhadap apa yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tanggamus dalam menyelenggarakan Lomba Cipta Puisi Nasional Batu Bedil Award 2010 dalam rangkaian Festival Teluk Semaka tahun ini. Hal ini merupakan terobosan-terobosan dalam mengairahkan perkembangan sastra khususnya di Provinsi Lampung yang kita cintai ini setelah dimulai pertama kali oleh Dewan Kesenian Lampung pada 2002 dengan Lomba Penulisan Puisi bertajuk Krakatau Award.

Momen Batu Bedil Award 2010 ini bisa jadi titik tolak untuk dapat ditiru oleh kabupaten-kabupaten lain di Provinsi Lampung, dengan tidak hanya melibatkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata saja, tetapi juga berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dengan berperan mengompori guru dan siswa di sekolah untuk menyukai dan mengikuti kegiatan kesusasteraan.

Inilah yang saya maksudkan sebagai gelombang pendidikan sastra, apabila ada kegiatan serupa Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tanggamus ini juga dilakukan di Kabupaten Way Kanan yang memiliki agenda tahunan Festival Radin Jambat, di Kota Bandar Lampung dengan Festival Kesenian Bandar Lampung, di Kabupaten Lampung Timur dengan Festival Way Kambas, di Kabupaten Lampung Barat dengan Festival Teluk Stabas, di Kabupaten Lampung Utara dengan Festival Kesenian Akhir Tahun, di Metro dengan Festival Kesenian Kota Metro ataupun di kabupaten lain yang menggagas di mana di situ ada semacam rangkaian dalam anugrah karya sastra entah itu puisi atau cerpen. Hal ini akan menjadi “darah segar” untuk denyut sebuah kegiatan yang kerap terjebak pada rutinitas seremonial belaka.

Saya membayangkan ribuan siswa dan ratusan guru bahasa dan sastra juga seni budaya seprovinsi ini akan bersama-sama menafsir tentang Lampung dan segala ihwal sejarah yang pernah, sedang dan akan terjadi lalu dituangkan dalam sebuah karya? Bukankah ini menjadi “data empirik” yang luar biasa bobotnya ketika harus dihadapkan dengan data-data statistik ketika masyarakat dan pemerintah sudah semakin pragmatik?

Meskipun demikian, saya teramat menyadari, akan ada banyak kendala ketika guru–guru bahasa dan sastra ataupun guru-guru kesenian yang minim pengalaman membuat karya sastra, jarang terlibat forum-forum diskusi, pelatihan-pelatihan pembuatan karya sastra semacam workshop, seminar dan sebagainya sehingga menimbulkan efek domino: Guru menjadi tidak percaya diri dalam “menguasai medan sastra” apatah lagi para siswanya?

Meskipun saya rasakan catatan dewan juri Batu Bedil Award 2010 itu kurang menguliti lebih dalam dan perinci tentang karya-karya yang layak menjadi pemenang sehingga dapat menjadi sumber pustaka bagi pengayaaan guru dan murid, tetapi saya tetap meyakini bahwa setiap momen kesenian di daerah dapat menjadi riak-riak kecil yang terus menggumpal yang akan menjadi gelombang dahsyat bagi perkembangan pendidikan sastra di daerah.

Semoga saja hasil kegiatan lomba penulisan puisi nasional ini benar akan diterbitkan dalam buku seperti janji dewan juri, karena dengan demikian bertambah kaya lagi literatur kesusasteraan asal provinsi ini yang kemudian akan dikancah, dianalisis, diperdebatkan secara akademis dengan pengharapan munculnya gagasan-gagasan dan teori-teori baru.

Akhirnya, ucapan selamat kepada para peraih Batu Bedil Award 2010 juga tahniah kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tanggamus yang berani dan kreatif untuk lebih dahulu memulai membuat “momentum budaya baru” di tingkat kabupaten di provinsi ini maka sebagai orang yang berdomisili di Kabupaten Way Kanan tentunya saya tidak berlebihan apabila kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tanggamus ini dapat juga dilakukan di bumi ramik ragom karena saya tetap meyakini hidup ini singkat tapi seni tetap abadi. Ars longa, vita brevis… n

*) Aan Frimadona Roza, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMPN 4 Baradatu Way Kanan
Dijumput dari: http://ulunlampung.blogspot.com/2010/12/gelombang-pendidikan-sastra.html

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Azis Masyhuri A. Dahana A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S Laksana Aan Frimadona Roza Aang Fatihul Islam Abd. Rahman Mawazi Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Sunjayadi Adek Alwi Adhy Rical Adi Marsiela Adian Husaini Adin Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afnan Malay AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Subagyo Agus Salim Agus Sri Danardana Agus Sulton AH J Khuzaini Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Naufel Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Alfred Tuname Ali Irwanto Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alvi Puspita Amandus Klau Amel Amien Kamil Anam Rahus Andaru Ratnasari Andong Buku #3 Angela Anggraini Lubis Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Ari Pahala Hutabarat Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asep Juanda Asep Salahudin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Astrid Reza Atmakusumah Awalludin GD Mualif Awan Abdullah Ayi Jufridar Azyumardi Azra B Sugiharto Badrut Tamam Bagja Hidayat Bahrul Ulum A. Malik Bakdi Soemanto Balada Bambang kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Baskara T Wardaya SJ Bayu Agustari Adha Bayu Ambuari Beni Setia Benny Arnas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Berto Tukan BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonnie Triyana Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiarto Shambazy Buldanul Khuri Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chandra Iswinarno Cover Buku D. Zawawi Imron Dadan Sutisna Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danang Probotanoyo Danarto Daniel Paranamesa Dareen Tatour Darju Prasetya Darma Putra Darwis Rifai Harahap Dayat Hidayat Dede Kurniawan Deepe Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dhewi Susanti Dian Hartati Diana AV Sasa Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djunaedi Tjunti Agus Doan Widhiandono Doddy Hidayatullah Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Dr Junaidi Dr. Simuh Dwi Cipta Dwi Pranoto Dwi Wahyu Handayani Dwicipta Dyah Ratna Meta Novi Edeng Syamsul Ma’arif Eduard Tambunan Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Endhiq Anang P Endi Biaro Esai Eva Dwi Kurniawan Evan Ys Evi Idawati Evieta Fajar F Rahardi F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatmin Prihatin Malau Fauzan Al-Anzhari Fenny Aprilia Festival Gugur Gunung Fikri. MS Firdaus Muhammad Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Kafka Free Hearty Furqon Abdi Gde Artawan Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Noy H. Rosihan Anwar Hadi Napster Halim HD Hamdy Salad Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Haris del Hakim Haris Firdaus Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Junus Hasanudin Abdurakhman Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hastho Suprapto Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendra Sugiantoro Hendriyo Widi Henry H Loupias Heri CS Heri Latief Herman Hasyim Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Hesma Eryani Hikmat Gumelar Hilyatul Auliya Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humam S Chudori I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idha Saraswati Idris Pasaribu Igk Tribana Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Q. Moehiddin Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian koto Inggit Putria Marga Irman Syah Isbedy Stiawan ZS Ismi Wahid Istiqomatul Hayati Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Komindo Iwan Kurniawan J. Sumardianta Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jenny Ang Jihan Fauziah Jimmy Maruli Alfian Joko Sandur Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Paket Hemat Jusuf A.N Kalis Mardi Asih Karkono Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Khawas Auskarni Khoirur Rizal Umami Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kusno Kuswaidi Syafi’ie L.N. Idayanie Laksmi Pamuntja Lan Fang Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lies Susilowati Lily Yulianti Farid Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto LP3M Universitas Jember Lukman Asya Lutfi Mardiansyah M Arman AZ M Hari Atmoko M. Dhani Suheri M. Faizi M. Haninul Fuad M. Ikhsan M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marlin Bato Martin Aleida Marwanto Maryati Mas Ruscitadewi Mashuri Maya Azeezah Media: Crayon on Paper Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mestika Zed Michael Gunadi Widjaja Michael Ondaatje Mihar Harahap Mikhael Dua Mila Novita Misbahus Surur Misranto Moch. Faisol Moh. Asy'ari Muthhar Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Farhand Muzakki Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yulius Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mulyadi SA Munawir Aziz Mursai Esten Musa Ismail Musfi Efrizal Muslim Kasim Musyafak N Teguh Prasetyo N. Mursidi N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang Fahrudin Nanang Suryadi Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Nirwan Ahmad Arsuka Nissa Rengganis Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Novelet Novianti Setuningsih Nu’man ’Zeus’ Anggara Nunung Nurdiah Nunuy Nurhayati Nur Ahmad Salman H Nur Cholish Zaein Nur Faizah Nur Hidayati Nuraz Aji Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurul Anam Nuryana Asmaudi SA Ode Barta Ananda Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pameran Lukisan Pamusuk Eneste Pandu Radea Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Priyambodo RH Prosa Pudyo Saptono Puisi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Dachroni R. Timur Budi Raja Rachmat H Cahyono Radhar Panca Dahana Rahmi Hattani Rainer Maria Rilke Rakai Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Rida Wahyuningrum Ridwan Munawwar Rilla Nugraheni Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rosidi Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rz. Subagyo S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sastra Pemberontak SastraNESIA Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Si Burung Merak Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Sitor Situmorang Siwi Dwi Saputro Sjaiful Masri Sjifa Amori SLG STKIP PGRI Ponorogo Soeharto Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Fitri Ana Sri Wintala Achmad St Sularto Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Satya Dharma Sujiwo Tejo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Suseno Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutirman Eka Ardhana Suwandi Adisuroso Suyadi San Switzy Sabandar Syah A. Lathief Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syifa Aulia Sylvianita Widyawati Tamrin Bey Tan Malaka TanahmeraH ArtSpace Taofik Hidayat Taufik Alwie Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh LR Teguh Pamungkas Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Th. Sumartana Theresia Purbandini Timur Sinar Suprabana Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Wahono Triyanto triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Ulfatin Ch Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Ballah Universitas Indonesia Universitas Jember Utami Widowati Veven Sp. Wardhana W Haryanto W.S. Rendra Wandi Barboy Silaban Wanitaku-wanitaku Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Wayan Supartha Wendi Wildan Nugraha Wishnubroto Widarso Wong Wing King Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanto le Honzo Yasraf Amir Piliang Yeni Mulyani Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yuli Akhmada Yulia Sapthiani Yuliarsa Yunanto Sutyastomo Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae