Jumat, 29 Juli 2011

Monumen Kata untuk Sitor Situmorang

Judul : Menimbang Sitor Situmorang
Penyunting : J.J. Rizal
Penerbit : Komunitas Bambu dan KITLV, Jakarta
Terbit : 2009
Tebal : xiv + 293 Halaman
Peresensi : Bandung Mawardi *
Lampung Post, 27 Des 2009

SITOR Situmorang dicatat sebagai pokok dan tokoh kesusastraan Indonesia modern oleh Subagio Sastrowardoyo, A. Teeuw, A.H. Johns, dan Harry Aveling dalam esai-esai panjang dan kritis. Sitor pun diakui sebagai penyair mumpuni dan cerpenis memukau dengan pergulatan identitas-kultural.

Jejak-jejak kepenyairan Sitor telah terekam dalam buku puisi Surat Kertas Hijau (1953), Dalam Sajak (1955), Wajah Tak Bernama (1955), Zaman Baru (1962), Dinding Waktu (1976), Peta Perjalanan (1977), Angin Danau (1982), Paris la Nuit (2001), The Rites of the Bali Aga (2001), Biksu Tak Berjubah (2004), dan Sitor Situmorang: Kumpulan Sajak 1948–2005 (2006).

Daftar buku puisi ini mengukuhkan pencapaian estetika puisi dari Sitor Situmorang sebagai penyair “si anak hilang”. Frase ini kelak mendapati gugatan karena Sitor sudah bukan “si anak hilang”, tapi menjadi “si anak belang-belang”.

Ikhtiar penghormatan dan pendokumentasian jejak kepenyairan Sitor secara intensif dilakukan oleh J.J. Rizal dan Komunitas Bambu (Jakarta) melalui seri penerbitan buku Sitor. Rizal sebagai penyunting buku Sitor Situmorang: Kumpulan Sajak 1948–2005 (2006) mengingatkan bahwa untuk bisa menilai Sitor secara proposional, harus ada pembacaan utuh terhadap puisi-puisi Sitor sebagai juru bicara penting. Pembaca mesti juga membaca cerpen, esai, lakon, dan autobiografi Sitor agar tak gegabah dalam menjatuhkan vonis dalam tendensi sastra atau politis.

Ikhtiar besar lalu dibuktikan dengan penerbitan buku Menimbang Sitor Situmorang (2009) sebagai dedikasi penghormatan terhadap Sitor untuk laku sastra. Penerbitan buku ini terlambat lima tahun dari rencana persembahan untuk hari ulang tahun ke-80 pada 2004.

Buku ini menghimpun esai-esai kritis, serpihan biografis, dan puisi-puisi dari A. Teeuw, A.H. Johns, Afrizal Malna, Alle G. Hoekema, Binhad Nurrohmat, C.H. Watson, D.S. Moeljanto, Farida Soemargono, Harry Avelling, Hasyim Wahid, Johann Angerler, Martina Heinschke, Muhammad Haji Saleh, Pranita Dewi, Radhar Panca Dahana, Sitok Srengenge, Subagio Sastrowardoyo, dan V.S. Naipul.

Buku ini seperti monumen kata untuk mengekalkan Sitor Situmorang. Penghadiran kembali esai klasik dari Subagio Sastrowardoyo dengan judul Manusia Terasing di Balik Simbolisme Sitor Situmorang mengingatkan pembaca pada puncak olah estetika Sitor dalam napas kosmopolitanisme. Sitor menjadi sosok ahli waris dunia dengan menerima warisan-warisan estetika dunia di Barat dan Timur untuk diolah dalam puisi.

Simbolisme menjadi kekuatan Sitor dalam tegangan lokalitas dan modernitas. Sitor juga merepresentasikan gairah pengarang dalam badai eksistensialisme dalam sastra Indonesia modern. Sitor adalah tokoh penting dalam puisi dan pencapaian puncak estetika telah membuat puisi-puisi Sitor pantas diabadikan sebagai penanda zaman.

Subagio Sastrowardoyo memberi konklusi bahwa puisi-puisi panjang Sitor membayangkan inti kemanusiaan sebagai orang yang sadar kehadiran di mana pun dan waktu apa pun, tapi tidak sanggup untuk mempertalikan diri. Puisi-puisi Sitor mengucapkan diri sebagai manusia terasing. Keterasingan ini tak membuat Sitor berhenti atau mati. Puisi-puisi justru terus mengalir meski usia senja.

Puisi jadi perlambang dari diri dan negeri dalam pergulatan identitas-kultural. Konklusi ini mendapat penguatan dari A.H. Johns yang mengungkapkan bahwa pergulatan identitas-kultural membuat Sitor ada dalam dua dunia dengan risiko: acuan kultural terhadap Batak telah hilang dan perasaan menjadi Indonesia sebagai identitas geokultural belum lagi matang.

Sumbangan puisi ikut menentukan posisi Sitor dan makna kehadiran dalam peta sastra Indonesia modern. Afrizal Malna mengabadikan Sitor dalam puisi Kuda Merah untuk Sitor: Sitor, 80 tahun seperti tempat tidur yang penuh gam-/bar. Hei, mulut waktu. Hei, sore yang menutup jendela./ Ibu sudah tidur. Kita bermain lagi. kita curi kuda merah/ milik leluhur. Hei, jangan ribut. Jangan berisik, ya. Nanti/ kita ditangkap para penjaga leluhur. Petikan puisi ini mengingatkan proses Sitor mencari jalan pulang ke “rumah kultural”. Petualangan di berbagai negeri telah membuat lelah. Rumah kultural (Batak) menjadi tempat untuk mengonstruksi ulang identitas kultural.

Perjumpaan V.S. Naipul dengan Sitor Situmorang ketika di Jakarta melahirkan kesan, “Ia seorang penyair yang hadir sebagai penulis yang manusiawi dan suka merenung.” Peraih Nobel Sastra 2001 ini memerlukan diri mencatatkan Sitor sebagai penyair penting dalam belantara perpuisian dunia. Sitor memiliki dunia dan dunia memiliki Sitor. Kehadiran esai Merekonstruksi Masa Lalu dari Naipul adalah sisi samar dalam biografi Sitor. Naipul memilih perspektif ini mungkin karena mirip dengan pergulatannya untuk mencari dan bergelimang dengan identitas-kultural. Begitukah?

*) Peneliti Kabut Institut Solo dan Redaktur Jurnal Kandang Esai
Sumber: http://cabiklunik.blogspot.com/2009/12/buku-monumen-kata-untuk-sitor.html

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Azis Masyhuri A. Dahana A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S Laksana Aan Frimadona Roza Aang Fatihul Islam Abd. Rahman Mawazi Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Sunjayadi Adek Alwi Adhy Rical Adi Marsiela Adian Husaini Adin Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afnan Malay AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Subagyo Agus Salim Agus Sri Danardana Agus Sulton AH J Khuzaini Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Naufel Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Alfred Tuname Ali Irwanto Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alvi Puspita Amandus Klau Amel Amien Kamil Anam Rahus Andaru Ratnasari Andong Buku #3 Angela Anggraini Lubis Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Ari Pahala Hutabarat Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asep Juanda Asep Salahudin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Astrid Reza Atmakusumah Awalludin GD Mualif Awan Abdullah Ayi Jufridar Azyumardi Azra B Sugiharto Badrut Tamam Bagja Hidayat Bahrul Ulum A. Malik Bakdi Soemanto Balada Bambang kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Baskara T Wardaya SJ Bayu Agustari Adha Bayu Ambuari Beni Setia Benny Arnas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Berto Tukan BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonnie Triyana Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiarto Shambazy Buldanul Khuri Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chandra Iswinarno Cover Buku D. Zawawi Imron Dadan Sutisna Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danang Probotanoyo Danarto Daniel Paranamesa Dareen Tatour Darju Prasetya Darma Putra Darwis Rifai Harahap Dayat Hidayat Dede Kurniawan Deepe Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dhewi Susanti Dian Hartati Diana AV Sasa Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djunaedi Tjunti Agus Doan Widhiandono Doddy Hidayatullah Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Dr Junaidi Dr. Simuh Dwi Cipta Dwi Pranoto Dwi Wahyu Handayani Dwicipta Dyah Ratna Meta Novi Edeng Syamsul Ma’arif Eduard Tambunan Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Endhiq Anang P Endi Biaro Esai Eva Dwi Kurniawan Evan Ys Evi Idawati Evieta Fajar F Rahardi F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatmin Prihatin Malau Fauzan Al-Anzhari Fenny Aprilia Festival Gugur Gunung Fikri. MS Firdaus Muhammad Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Kafka Free Hearty Furqon Abdi Gde Artawan Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Noy H. Rosihan Anwar Hadi Napster Halim HD Hamdy Salad Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Haris del Hakim Haris Firdaus Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Junus Hasanudin Abdurakhman Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hastho Suprapto Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendra Sugiantoro Hendriyo Widi Henry H Loupias Heri CS Heri Latief Herman Hasyim Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Hesma Eryani Hikmat Gumelar Hilyatul Auliya Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humam S Chudori I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idha Saraswati Idris Pasaribu Igk Tribana Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Q. Moehiddin Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian koto Inggit Putria Marga Irman Syah Isbedy Stiawan ZS Ismi Wahid Istiqomatul Hayati Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Komindo Iwan Kurniawan J. Sumardianta Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jenny Ang Jihan Fauziah Jimmy Maruli Alfian Joko Sandur Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Paket Hemat Jusuf A.N Kalis Mardi Asih Karkono Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Khawas Auskarni Khoirur Rizal Umami Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kusno Kuswaidi Syafi’ie L.N. Idayanie Laksmi Pamuntja Lan Fang Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lies Susilowati Lily Yulianti Farid Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto LP3M Universitas Jember Lukman Asya Lutfi Mardiansyah M Arman AZ M Hari Atmoko M. Dhani Suheri M. Faizi M. Haninul Fuad M. Ikhsan M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marlin Bato Martin Aleida Marwanto Maryati Mas Ruscitadewi Mashuri Maya Azeezah Media: Crayon on Paper Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mestika Zed Michael Gunadi Widjaja Michael Ondaatje Mihar Harahap Mikhael Dua Mila Novita Misbahus Surur Misranto Moch. Faisol Moh. Asy'ari Muthhar Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Farhand Muzakki Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yulius Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mulyadi SA Munawir Aziz Mursai Esten Musa Ismail Musfi Efrizal Muslim Kasim Musyafak N Teguh Prasetyo N. Mursidi N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang Fahrudin Nanang Suryadi Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Nirwan Ahmad Arsuka Nissa Rengganis Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Novelet Novianti Setuningsih Nu’man ’Zeus’ Anggara Nunung Nurdiah Nunuy Nurhayati Nur Ahmad Salman H Nur Cholish Zaein Nur Faizah Nur Hidayati Nuraz Aji Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurul Anam Nuryana Asmaudi SA Ode Barta Ananda Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pameran Lukisan Pamusuk Eneste Pandu Radea Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Priyambodo RH Prosa Pudyo Saptono Puisi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Dachroni R. Timur Budi Raja Rachmat H Cahyono Radhar Panca Dahana Rahmi Hattani Rainer Maria Rilke Rakai Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Rida Wahyuningrum Ridwan Munawwar Rilla Nugraheni Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rosidi Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rz. Subagyo S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sastra Pemberontak SastraNESIA Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Si Burung Merak Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Sitor Situmorang Siwi Dwi Saputro Sjaiful Masri Sjifa Amori SLG STKIP PGRI Ponorogo Soeharto Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Fitri Ana Sri Wintala Achmad St Sularto Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Satya Dharma Sujiwo Tejo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Suseno Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutirman Eka Ardhana Suwandi Adisuroso Suyadi San Switzy Sabandar Syah A. Lathief Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syifa Aulia Sylvianita Widyawati Tamrin Bey Tan Malaka TanahmeraH ArtSpace Taofik Hidayat Taufik Alwie Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh LR Teguh Pamungkas Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Th. Sumartana Theresia Purbandini Timur Sinar Suprabana Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Wahono Triyanto triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Ulfatin Ch Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Ballah Universitas Indonesia Universitas Jember Utami Widowati Veven Sp. Wardhana W Haryanto W.S. Rendra Wandi Barboy Silaban Wanitaku-wanitaku Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Wayan Supartha Wendi Wildan Nugraha Wishnubroto Widarso Wong Wing King Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanto le Honzo Yasraf Amir Piliang Yeni Mulyani Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yuli Akhmada Yulia Sapthiani Yuliarsa Yunanto Sutyastomo Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae