Selasa, 01 Februari 2011

Wates dan Sastra “Gado-Gado”

Marwanto
http://pawonsastra.blogspot.com/

Wates, kota kecil nan sepi di wilayah Kabupaten Kulonprogo (sekitar 30 kilometer sebelah barat kota Yogyakarta) itu, mungkin tak membayangkan bakal didatangi sejumlah sastrawan kondang negeri ini. Namun, demikianlah yang terjadi pada Minggu, 13/01/08. Dua komunitas sastra di kabupaten tersebut, yakni Lumbung Aksara (LA) dan Sanggar Seni-Sastra Kulonprogo (Sangsisaku) menggelar helat: Temu Sastra Tiga Kota (Purworejo, Kulonprogo, Yogyakarta).

Even sastra sebesar itu memang baru pertama kali digelar di Wates –-sebuah wilayah yang (dalam peta sastra di tanah air) notabene jarang disinggung. Meski begitu, kemeriahan temu sastra yang berlangsung di wilayah pinggiran tersebut tak bisa dibendung. Sejumlah penulis (sastrawan) yang diundang dan dijadualkan tampil (baik untuk berdiskusi maupun membacakan karya) benar-benar memenuhi undangan panitia. Dari catatan buku tamu, sekitar 30 sastrawan/ penulis (tentu dari yang paling senior/kondang sampai yang baru berperan di tingkat lokal/yunior) dan 59 tamu undangan (meliputi pejabat, guru, wartawan serta penikmat dan peneliti sastra) memenuhi aula gedung PCNU Kulonprogo, tempat dilangsungkannya acara.

Dan acara itu memang berlangsung sejak pagi, ketika matahari belum begitu tinggi. Kira-kira baru jam tujuh lebih tigapuluh lima menit, saat Bambang Nur Singgih (sastrawan Yogya yang sering menulis geguritan) menyapa panitia. Ya, ia memang tercatat sebagai peserta dari luar Kulonprogo yang hadir perdana. Kemudian disusul rombongan dari Puworejo, yang datang dalam satu mobil. Mereka, mulai dari yang senior (se-angkatan Umbu Landu Paranggi) yakni Atas Danusubroto, Soekoso DM, Maskun Artha, sampai Supardi AR dan sejumlah penulis muda lainnya. Dan yang mengejutkan, sebelum para sastrawan dari Yogya berdatangan, hadir di kota kecil itu –-dengan ngojek sepeda motor–- seorang peneliti sastra dari Jepang, yakni Shiho Sawai.

Setelah itu, baru bermunculan sastrawan Yogya, berturut-turut: Evi Idawati, Iman Budhi Santosa, Aguk Irawan MN, Mahwi Air Tawar, St. Suryani, Lephen P, Indrian Koto, dan Mutia Sukma. Hadir pula Joko Sumantri (Pawon Solo), Latief Noor Rochman (Minggu Pagi Yogya) dan sejumlah wartawan. Sementara Koh Hwat, Joni Ariadinata dan Raudal Tanjung Banua datang setelah rehat siang. Dari pihak sohibul bait (tuan rumah), tampak: Ki Soegiyono MS, Papi Sadewa, Dhanu Priyo, A. Legiyo, Joko Budhiarto, Marwanto, Samsul Ma’arif, Nur Widodo, Didik Komaidi, Siti Masitoh, AriZur, Ndari, Zukhruf Latif, Fathin Chamama, Fajar R. Ayuningtyas, Wening Wahyuningsih, dll.

Genderang “perang” sastrawan dari tiga penjuru mulai ditabuh, sesaat setelah ketua panitia (Papi Sadewa) dan Kepala Dinas Kebudayaan & Pariwisata (Disbudpar) Kulonprogo Drs. Bambang Pidegso M.Si memberi sambutan. Diawali dengan musik pembuka, oleh grup Padhang mBulan (yang tampil dengan gabungan alat musik modern dan tradisional). Setelah itu satu persatu para sastrawan tampil membacakan karyanya.

Tentu tak semua sastrawan yang hadir memperoleh kesempatan tampil, oleh sebab terbatasnya waktu. Meski hanya sekitar 20 sastrawan yang “berlaga”, di panggung berukuran 3 x 3 meter itu bagaimanapun telah tersuguh baragam warna. Ada pembacaan puisi, geguritan, cerpen, dan diskusi (sharing).

Pada sesi diskusi, yang tampil adalah Shiho Sawai, Joko Sumantri, Iman Budhi Santosa, dan Soekoso DM dengan dipandu Samsul Ma’arif. Karena tak ada freme yang ketat dari panitia soal arah diskusi, maka tiap pembicara dipersilahkan mengemukakan pendapatnya secara bebas, tapi berkaitan dengan acara yang berlangsung pada hari itu.

Iman Budhi Santosa, penyair senior Yogyakarta mengemukakan: “Inilah untuk pertama kali saya saksikan sastra Jawa (geguitan) mampu bersanding dengan sastra Indonesia (puisi dan cerpen) dalam satu panggung secara apik”. Sedang Joko Sumantri menganggap positif acara temu sastra tiga kota.

Sementara bagi Shiho Sawai, yang menarik dari temu sastra ini adalah beragamnya peserta yang hadir. “Saya telah menghadiri berbagai acara sastra di Yogya dan kota lain di Jawa. Umumnya yang datang para mahasiswa (orang terpelajar). Namun pada acara kali ini, saya menyaksikan lain. Acara ini dihadiri banyak lapisan masyarakat. Acara sastra yang dihadiri orang-orang biasa (non-pelajar) seperti ini jarang saya temui di daerah lain”.

Shiho tak berlebihan. Perhelatan itu sendiri memang digagas atas dasar kerinduan untuk bertemu, lalu menikmati karya, kemudian saling belajar –bagi semua penulis di tiga kota antar generasi tanpa seleksi yang ketat. Dari sini mungkin acara tersebut mendapati titik lemahnya. Seorang penyair muda potensisal dari Yogya, Indrian Koto, seusai mengikuti acara langsung memberi catatan di blog pribadinya (kuli pelabuhan): “Kawan-kawan yang baru dalam tahap ‘belajar’ lebih menarik berada di posisi penikmat. Mereka bukan tak boleh tampil, tapi mesti ada penyeleksian agar terasa adanya semacam persaingan.”

Mungkin gagasan panitia beda dengan idealisme Indrian. Juga, kelemahan di mata Indrian, menjadi kelebihan dalam amatan Shiho. Alhasil, acara itu berlangsung penuh warna alias amat plural bin gado-gado. Kerendahatian para sastrawan yang, katakanlah, bertaraf nasional untuk enjoy duduk dan bincang bareng penulis “katrok” dan “lokal” patut diberi apresiasi. Kita tentu ingat cerita ini: dulu A.A. Navis tidak mau duduk sebangku dengan cerpenis Harris Effendi Thahhar, hanya karena karya Haris belum ada yang dimuat media nasional. Era seperti itu lambat laun mulai ditinggalkan.

Acara yang berlangsung hingga sore itu ditutup pembacaan puisi oleh Joni Ariadinata –-ia membacakan puisi karya Hasta Indriyana yang berhalangan hadir. Sebelum pulang, terlihat pancaran mata dari peserta seakan penuh harap kemeriahan acara ini akan terulang lagi. Tapi mungkin tepat apa yang dikatakan Soekoso DM pada sesi diskusi: “Karena sastrawan beserta komunitasnya bukanlah organisasi pemerintah atau parpol, biarlah acara seperti ini berlangsung alami. Jangan dijadwal atau diagendakan secara resmi !”.

*) Koordinator Komunitas Lumbung Aksara (LA) Kulonprogo.

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Azis Masyhuri A. Dahana A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S Laksana Aan Frimadona Roza Aang Fatihul Islam Abd. Rahman Mawazi Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Sunjayadi Adek Alwi Adhy Rical Adi Marsiela Adian Husaini Adin Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afnan Malay AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Subagyo Agus Salim Agus Sri Danardana Agus Sulton AH J Khuzaini Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Naufel Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Alfred Tuname Ali Irwanto Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alvi Puspita Amandus Klau Amel Amien Kamil Anam Rahus Andaru Ratnasari Andong Buku #3 Angela Anggraini Lubis Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Ari Pahala Hutabarat Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asep Juanda Asep Salahudin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Astrid Reza Atmakusumah Awalludin GD Mualif Awan Abdullah Ayi Jufridar Azyumardi Azra B Sugiharto Badrut Tamam Bagja Hidayat Bahrul Ulum A. Malik Bakdi Soemanto Balada Bambang kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Baskara T Wardaya SJ Bayu Agustari Adha Bayu Ambuari Beni Setia Benny Arnas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Berto Tukan BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonnie Triyana Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiarto Shambazy Buldanul Khuri Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chandra Iswinarno Cover Buku D. Zawawi Imron Dadan Sutisna Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danang Probotanoyo Danarto Daniel Paranamesa Dareen Tatour Darju Prasetya Darma Putra Darwis Rifai Harahap Dayat Hidayat Dede Kurniawan Deepe Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dhewi Susanti Dian Hartati Diana AV Sasa Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djunaedi Tjunti Agus Doan Widhiandono Doddy Hidayatullah Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Dr Junaidi Dr. Simuh Dwi Cipta Dwi Pranoto Dwi Wahyu Handayani Dwicipta Dyah Ratna Meta Novi Edeng Syamsul Ma’arif Eduard Tambunan Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Endhiq Anang P Endi Biaro Esai Eva Dwi Kurniawan Evan Ys Evi Idawati Evieta Fajar F Rahardi F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatmin Prihatin Malau Fauzan Al-Anzhari Fenny Aprilia Festival Gugur Gunung Fikri. MS Firdaus Muhammad Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Kafka Free Hearty Furqon Abdi Gde Artawan Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Noy H. Rosihan Anwar Hadi Napster Halim HD Hamdy Salad Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Haris del Hakim Haris Firdaus Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Junus Hasanudin Abdurakhman Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hastho Suprapto Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendra Sugiantoro Hendriyo Widi Henry H Loupias Heri CS Heri Latief Herman Hasyim Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Hesma Eryani Hikmat Gumelar Hilyatul Auliya Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humam S Chudori I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idha Saraswati Idris Pasaribu Igk Tribana Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Q. Moehiddin Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian koto Inggit Putria Marga Irman Syah Isbedy Stiawan ZS Ismi Wahid Istiqomatul Hayati Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Komindo Iwan Kurniawan J. Sumardianta Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jenny Ang Jihan Fauziah Jimmy Maruli Alfian Joko Sandur Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Paket Hemat Jusuf A.N Kalis Mardi Asih Karkono Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Khawas Auskarni Khoirur Rizal Umami Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kusno Kuswaidi Syafi’ie L.N. Idayanie Laksmi Pamuntja Lan Fang Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lies Susilowati Lily Yulianti Farid Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto LP3M Universitas Jember Lukman Asya Lutfi Mardiansyah M Arman AZ M Hari Atmoko M. Dhani Suheri M. Faizi M. Haninul Fuad M. Ikhsan M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marlin Bato Martin Aleida Marwanto Maryati Mas Ruscitadewi Mashuri Maya Azeezah Media: Crayon on Paper Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mestika Zed Michael Gunadi Widjaja Michael Ondaatje Mihar Harahap Mikhael Dua Mila Novita Misbahus Surur Misranto Moch. Faisol Moh. Asy'ari Muthhar Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Farhand Muzakki Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yulius Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mulyadi SA Munawir Aziz Mursai Esten Musa Ismail Musfi Efrizal Muslim Kasim Musyafak N Teguh Prasetyo N. Mursidi N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang Fahrudin Nanang Suryadi Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Nirwan Ahmad Arsuka Nissa Rengganis Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Novelet Novianti Setuningsih Nu’man ’Zeus’ Anggara Nunung Nurdiah Nunuy Nurhayati Nur Ahmad Salman H Nur Cholish Zaein Nur Faizah Nur Hidayati Nuraz Aji Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurul Anam Nuryana Asmaudi SA Ode Barta Ananda Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pameran Lukisan Pamusuk Eneste Pandu Radea Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Priyambodo RH Prosa Pudyo Saptono Puisi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Dachroni R. Timur Budi Raja Rachmat H Cahyono Radhar Panca Dahana Rahmi Hattani Rainer Maria Rilke Rakai Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Rida Wahyuningrum Ridwan Munawwar Rilla Nugraheni Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rosidi Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rz. Subagyo S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sastra Pemberontak SastraNESIA Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Si Burung Merak Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Sitor Situmorang Siwi Dwi Saputro Sjaiful Masri Sjifa Amori SLG STKIP PGRI Ponorogo Soeharto Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Fitri Ana Sri Wintala Achmad St Sularto Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Satya Dharma Sujiwo Tejo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Suseno Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutirman Eka Ardhana Suwandi Adisuroso Suyadi San Switzy Sabandar Syah A. Lathief Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syifa Aulia Sylvianita Widyawati Tamrin Bey Tan Malaka TanahmeraH ArtSpace Taofik Hidayat Taufik Alwie Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh LR Teguh Pamungkas Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Th. Sumartana Theresia Purbandini Timur Sinar Suprabana Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Wahono Triyanto triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Ulfatin Ch Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Ballah Universitas Indonesia Universitas Jember Utami Widowati Veven Sp. Wardhana W Haryanto W.S. Rendra Wandi Barboy Silaban Wanitaku-wanitaku Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Wayan Supartha Wendi Wildan Nugraha Wishnubroto Widarso Wong Wing King Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanto le Honzo Yasraf Amir Piliang Yeni Mulyani Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yuli Akhmada Yulia Sapthiani Yuliarsa Yunanto Sutyastomo Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae