Minggu, 22 Agustus 2010

Matahari Pulang, Cakrawala dan Perempuan

M.D. Atmaja
http://www.sastra-indonesia.com/

Sekelebat mata, sang Perempuan berlari di atas pasir yang basah. kakinya lincah. Seperti anak kecil yang bermain di taman kembang kesayangannya. Perempuan itu sesekali melemparkan pandangan pada Lelaki yang hanya duduk di atas gunungan pasir. Perempuan itu, menatap manja sambil sesekali menghindari ombak yang mendebur dan sambil meletupkankan tawa riang.

“Ah,” desah sang Lelaki, “anak kecil.” Ucapnya pelan pada diri sendiri sambil menggelengkan kepala saat Perempuan yang ada di depannya bermain ombak.

Si Perempuan terus saja tidak perduli. Walau pandangan sang Lelaki menyiratkan prasangka itu. Memang selama ini, dia selalu merasa kalau masih menjadi seorang gadis kecil yang akan terus bermanja pada dunianya. Dan Lelaki yang kini memandanginya adalah Lelaki rapuh yang tengah berusaha meruntuhkan benteng setan dengan jarinya.

Mimpi sang Lelaki terkadang menimbulkan keraguan di dalam hatinya. Semangat yang berkobar di relung-relung malam seperti kabut yang pudar begitu saja ketika matahari pagi memancar hangat. Sang Perempuan mengamati Lelaki yang duduk di gunungan pasir. Lalu, ia berjalan mendekat dengan senyuman manis yang telah menawan hati Lelaki pemberontak yang menempuhi jalan sebagai Pendosa. Ia melangkah pelan, menangkap pancaran mata yang memancar jauh ke selatan.

“Ayo, Mas!” ajak si Perempuan.

Sang Lelaki menggelengkan kepala. Dia lalu mengarahkan pandangan ke barat dimana matahari merangkak pelan di balik tabir awan yang menggantung.

“Aku sudah bosan menjadi anak kecil!” ucapnya pelan dengan pandangan yang tetap terpaku pada langit barat. “Mataharinya bagus!” ucapnya lagi sambil mengacungkan telunjuknya, ingin menyentuh matahari dengan ujung jarinya yang bergetar.

“Sunsetnya tidak bagus, Mas.” Ungkap si Perempuan yang kini memandang ke barat menyaksikan perjalanan matahari yang pulang.

“Tertutupi mendung. Tapi juga tidak kehilangan keindahannya. Matahari menyemburat dalam sinar jingga yang menggenang.” Sang Lelaki tersenyum yang dibarengi dengan mengalihkan pandangan pada sang Perempuan, si Perempuan Pendoa, “Tetap ranum saat imaji dan pikir mengecapi dalam renungan. Memeluk hati kita dengan pemahaman yang tersirat dari sana.”

“Ah, Mas, kamu selalu saja seperti ini. Aku bukan penyair yang mampu membuahi kata untuk makna. Aku hanya perempuan. Lugu. Seorang gadis kecil yang menikmati dunia dengan apa adanya.” Ucap si Perempuan dalam senyuman manis yang dibarengi dengan meraih tangan kekasihnya.

“Alam raya ini selalu mengajak kita untuk mengerti. Atas asal-usul yang membawa kita untuk berpijak di atas pasir ini. Juga, untuk akhir dari perjalanan singkat yang di sepanjang perjalanan selalu ada dua tikungan.”

“Mas,” si Perempuan menarik kekasihnya yang perlahan-lahan berdiri namun melangkah kecil dan berat, “aku ingin mengajakmu bermain-main!”

“Aku sudah bosan menjadi anak kecil, Sayang!” sang Lelaki yang Pendosa berdiri terpaku, ia ingin menembus Cakrawala di ufuk selatan, “Aku mengajakmu ke sini bukan sekedar melayangkan pandang. Tapi mereguk cinta, memahami, tapi terlalu takut untuk memulai.”

Sang Perempuan berhenti untuk menarik kekasihnya. Dia melangkah ke depan dan langsung duduk di samping kanan. “Apa lagi, Mas?”

“Cakrawala!”

“Bukankah kita pernah membicarakan ini?”

“Iya, tapi tidak akan pernah habis untuk aku bicarakan padamu!”

“Aku mendengarkan, Mas!”

“Di selatan jauh ada cakrawala yang aku cari, di samping kananku ada cakralawala yang belum mampu aku pahami. Sedangkan, di ufuk barat sana, matahari perlahan-lahan merangkak untuk bersembunyi dari kita selama beberapa jam. Tubuhku ini, Sayang, semakin merapuh digerogoti babak kehidupan yang terlewati.”

“Kita harus bersyukur, Mas, atas apa yang telah kita dapatkan. Tuhan memberikan kita kesempatan untuk berpijak di sini, melewati segala yang ada. Ketakutan-ketakutan yang teramat kompleks.”

Lelaki yang berdosa itu pun tersenyum. Dia memandangi kekasihnya dari samping. “Aku mencintaimu, tapi aku tidak tahu kenapa aku begitu mencintaimu. Kata sang bijak, cinta itu sebagai rasa yang di dalamnya tanpa tuntutan dan permohonan. Hanya tentang ketulusan rasa dari keihlasan niat.”

“Lalu bagaimana, Mas? Cintamu padaku seperti itu?”

“Cintaku sebagai cinta yang mencari dan memahami. Bagaimana aku bisa mencintai kalau aku tidak sanggup memahami? Tapi rasa di dalam dada ini begitu hebat sampai aku membuatku benar-benar mendapatkan cahaya di dalam kegelapan. Sampai, membawaku pada pemahaman yang justru mendekatkanku pada pemahaman cakrawala. Misteri dunia yang paling luas. Hakekat manusia. Keberadaan yang terus kita pijaki sampai sekarang.”

Sang Lelaki, dialah sang Lelaki Pendosa, meraih tangan Perempuan Pendoa yang lembut. “Aku ingin menjauhkanmu dari syahwatku. Mengecapi dalam rasa yang lebih dalam. Entah sayang, aku mencapai ma’rifat cintaku padamu di titik ini.”

Perempuan Pendoa tersenyum, “Kamu akan menjadi Pendoa juga kan, Mas?” sahutnya dalam kebahagiaan yang tak terkirakan.

“Biarlah aku dijalanku, Sayang. Akan aku hitung-hitung sendiri sebelum dihitung masal oleh dia yang memiliki hak. Dan aku akan tetap berdri di jalanku untuk mencari.”

“Ah, Mas, terserah saja. Aku ikut!”

“Menjadi pendosa?” sahut sang Lelaki dengan cepat.

“Ah, Mas, katamu, dunia harus seimbang. Kalau kamu Pendosa, aku yang menjadi Pendoa. Atau kita mau bertukar tempat, Mas? Biar sejenak kutanggungkan bebanmu di pundakku!”

Lelaki Pendosa tersenyum lebar. Dia menggelengkan kepala sambil membelai kepala kekasihnya yang terselubung jilbab coklat. Lalu, dia mencium kening Perempuannya. Sang Perempuan hanya memejamkan mata sambil tersenyum ketika bibir kering seorang Lelaki Pendosa menyentuh keningnya yang lembut.

Bantul – Studio Semangat Desa Sejahtera, 01 Agustus 2010

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Azis Masyhuri A. Dahana A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S Laksana Aan Frimadona Roza Aang Fatihul Islam Abd. Rahman Mawazi Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Sunjayadi Adek Alwi Adhy Rical Adi Marsiela Adian Husaini Adin Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afnan Malay AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Subagyo Agus Salim Agus Sri Danardana Agus Sulton AH J Khuzaini Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Naufel Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Alfred Tuname Ali Irwanto Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alvi Puspita Amandus Klau Amel Amien Kamil Anam Rahus Andaru Ratnasari Andong Buku #3 Angela Anggraini Lubis Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Ari Pahala Hutabarat Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asep Juanda Asep Salahudin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Astrid Reza Atmakusumah Awalludin GD Mualif Awan Abdullah Ayi Jufridar Azyumardi Azra B Sugiharto Badrut Tamam Bagja Hidayat Bahrul Ulum A. Malik Bakdi Soemanto Balada Bambang kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Baskara T Wardaya SJ Bayu Agustari Adha Bayu Ambuari Beni Setia Benny Arnas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Berto Tukan BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonnie Triyana Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiarto Shambazy Buldanul Khuri Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chandra Iswinarno Cover Buku D. Zawawi Imron Dadan Sutisna Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danang Probotanoyo Danarto Daniel Paranamesa Dareen Tatour Darju Prasetya Darma Putra Darwis Rifai Harahap Dayat Hidayat Dede Kurniawan Deepe Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dhewi Susanti Dian Hartati Diana AV Sasa Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djunaedi Tjunti Agus Doan Widhiandono Doddy Hidayatullah Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Dr Junaidi Dr. Simuh Dwi Cipta Dwi Pranoto Dwi Wahyu Handayani Dwicipta Dyah Ratna Meta Novi Edeng Syamsul Ma’arif Eduard Tambunan Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Endhiq Anang P Endi Biaro Esai Eva Dwi Kurniawan Evan Ys Evi Idawati Evieta Fajar F Rahardi F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatmin Prihatin Malau Fauzan Al-Anzhari Fenny Aprilia Festival Gugur Gunung Fikri. MS Firdaus Muhammad Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Kafka Free Hearty Furqon Abdi Gde Artawan Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Noy H. Rosihan Anwar Hadi Napster Halim HD Hamdy Salad Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Haris del Hakim Haris Firdaus Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Junus Hasanudin Abdurakhman Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hastho Suprapto Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendra Sugiantoro Hendriyo Widi Henry H Loupias Heri CS Heri Latief Herman Hasyim Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Hesma Eryani Hikmat Gumelar Hilyatul Auliya Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humam S Chudori I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idha Saraswati Idris Pasaribu Igk Tribana Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Q. Moehiddin Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian koto Inggit Putria Marga Irman Syah Isbedy Stiawan ZS Ismi Wahid Istiqomatul Hayati Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Komindo Iwan Kurniawan J. Sumardianta Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jenny Ang Jihan Fauziah Jimmy Maruli Alfian Joko Sandur Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Paket Hemat Jusuf A.N Kalis Mardi Asih Karkono Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Khawas Auskarni Khoirur Rizal Umami Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kusno Kuswaidi Syafi’ie L.N. Idayanie Laksmi Pamuntja Lan Fang Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lies Susilowati Lily Yulianti Farid Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto LP3M Universitas Jember Lukman Asya Lutfi Mardiansyah M Arman AZ M Hari Atmoko M. Dhani Suheri M. Faizi M. Haninul Fuad M. Ikhsan M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marlin Bato Martin Aleida Marwanto Maryati Mas Ruscitadewi Mashuri Maya Azeezah Media: Crayon on Paper Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mestika Zed Michael Gunadi Widjaja Michael Ondaatje Mihar Harahap Mikhael Dua Mila Novita Misbahus Surur Misranto Moch. Faisol Moh. Asy'ari Muthhar Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Farhand Muzakki Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yulius Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mulyadi SA Munawir Aziz Mursai Esten Musa Ismail Musfi Efrizal Muslim Kasim Musyafak N Teguh Prasetyo N. Mursidi N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang Fahrudin Nanang Suryadi Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Nirwan Ahmad Arsuka Nissa Rengganis Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Novelet Novianti Setuningsih Nu’man ’Zeus’ Anggara Nunung Nurdiah Nunuy Nurhayati Nur Ahmad Salman H Nur Cholish Zaein Nur Faizah Nur Hidayati Nuraz Aji Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurul Anam Nuryana Asmaudi SA Ode Barta Ananda Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pameran Lukisan Pamusuk Eneste Pandu Radea Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Priyambodo RH Prosa Pudyo Saptono Puisi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Dachroni R. Timur Budi Raja Rachmat H Cahyono Radhar Panca Dahana Rahmi Hattani Rainer Maria Rilke Rakai Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Rida Wahyuningrum Ridwan Munawwar Rilla Nugraheni Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rosidi Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rz. Subagyo S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sastra Pemberontak SastraNESIA Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Si Burung Merak Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Sitor Situmorang Siwi Dwi Saputro Sjaiful Masri Sjifa Amori SLG STKIP PGRI Ponorogo Soeharto Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Fitri Ana Sri Wintala Achmad St Sularto Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Satya Dharma Sujiwo Tejo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Suseno Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutirman Eka Ardhana Suwandi Adisuroso Suyadi San Switzy Sabandar Syah A. Lathief Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syifa Aulia Sylvianita Widyawati Tamrin Bey Tan Malaka TanahmeraH ArtSpace Taofik Hidayat Taufik Alwie Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh LR Teguh Pamungkas Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Th. Sumartana Theresia Purbandini Timur Sinar Suprabana Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Wahono Triyanto triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Ulfatin Ch Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Ballah Universitas Indonesia Universitas Jember Utami Widowati Veven Sp. Wardhana W Haryanto W.S. Rendra Wandi Barboy Silaban Wanitaku-wanitaku Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Wayan Supartha Wendi Wildan Nugraha Wishnubroto Widarso Wong Wing King Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanto le Honzo Yasraf Amir Piliang Yeni Mulyani Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yuli Akhmada Yulia Sapthiani Yuliarsa Yunanto Sutyastomo Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae