Kamis, 24 Juni 2010

Tiga Pekan Melawat ke Belanda, Mengunjungi Penulis Jawa Tempo Dulu, dari Blog ke Buku

Yuli Akhmada
http://www.surya.co.id/

Nama Priambodo Prayitno tentu tak asing bagi kalangan blogger Indonesia, terutama yang biasa pakai Multiply.Com. Ia punya banyak koleksi kartu pos bergambar foto-foto Jawa tempo dulu. Saya mendatangi apartemennya di Delft, di sela-sela kegiatan saya mengikuti kursus online journalism di Radio Netherland Training Center (RNTC) Hilversum yang disponsori STUNNED.

Mas Pri, nama panggilan Priambodo Prayitno, punya blog beralamat di www.djawatempodoeloe.multiply.com. Pada foto profilnya terpasang lelaki Jawa cenderung legam, juga berikat kepala dengan pose lugu.

Di sana terpacak ratusan foto Jawa tempo dulu dari kartu pos. Mas Pri mengelompokkan berdasarkan lokasi, misalnya Batavia, Soerabaia dan Malang. Khusus untuk album Djawa Timoer, ia punya 39 kartu pos. Mulai dari gambar gedung-gedung tua nan cantik, sampai suasana jalan tempo dulu.

Ia juga membuat klasifikasi berdasarkan, misalnya, foto-foto kaum bangsawan dan pembantunya, foto-foto suasana pedesaan dan lain-lain. Lantaran koleksinya unik dan sangat langka, ia punya banyak penggemar. Sampai naskah ini ditulis, dia punya 731 kontak. Komentar dari penggemarnya juga banyak sekali. Jadilah Mas Pri semacam selebriti dunia maya.

Agak ribet juga mengatur waktu untuk bertemu Mas Pri. Saya mesti kursus dari pukul 09.30 sampai 17.00 dan kadang mengerjakan PR, sementara dia mesti bekerja di siang hari.
Maka, kami terpaksa ketemu pada malam hari. Sepulang kursus, saya bergegas sendirian ke stasiun Hilversum setelah mengecek rute dan jadwal kereta api tercepat ke Delft via Leiden melalui situs resmi www.ns.nl. Perjalanan sekitar 1,5 jam.

Di kereta, kebetulan saya bertemu Sirtjo Koolhof, Kepala Seksi Bahasa Indonesia Radio Nederland Wereldomroep. Pada 20 November malam itu, Stasiun Delft sudah sepi. Angin sedang berhembus kencang dibanding hari-hari biasa. Dingin sekali. Saya keluar stasiun, dan merokok. SMS dari Mas Pri saya terima hampir bersamaan dengan saya mengirim SMS ke dia untuk memberitahukan kedatangan saya.

“Sugeng rawuh,” kata Mas Pri sambil menjabat tangan saya. Lelaki itu tinggi besar, tanpa rambut sama sekali, dan tentu saja ramah. Ternyata ia orang Belanda tulen. Nama aslinya Olivier Johannes. Tapi ternyata ia lebih suka dipanggil dengan Oli.

Selama jalan kaki 10 menit ke apartemennya, Mas Pri memberitahu bekas kantor VOC dan bekas Markas Angkatan Laut di Delft yang kini jadi museum. Hari sedang gelap, tak terlalu menarik buat foto-foto. Segera saja kami ke apartemennya. Ada banyak sekali cinderamata dari Indonesia. Ini biasa saja. Banyak orang Belanda yang juga demikian.

Tapi Oli punya keistimewaan dalam hal koleksi kartu pos bergambar Jawa tempo dulu. Ia menyimpannya dalam album, lantas dimasukkan lemari khusus. Sedangkan kartu pos dari negara-negara lain ditaruh di tempat dari besi layaknya penjual.

Jika Oli sejarahwan, saya tak terlalu tertarik bertemu karena memang banyak ahli sejarah Indonesia dari Belanda. Oli seperti orang kebanyakan di Belanda. Ia pegawai toko buku, bersepeda 40 menit dari rumah ke toko pulang pergi. Tapi, Oli menyisihkan begitu banyak uang dari kocek pribadi untuk kecintaannya pada Indonesia.

Ini lain sama sekali dengan sejarahwan yang lazimnya memang mendapat dana lumayan banyak dari pemerintah untuk riset. “Ya, sama halnya kenapa ada orang suka bola,” jawab Oli ketika saya tanya tentang hal apa yang membuatnya gandrung pada Jawa tempo dulu.

Oli bukan kolektor kartu pos biasa. Ia bisa bercerita panjang lebar untuk sepotong kartu pos saja. Sebagian memang sudah dia tuliskan di blognya, sebagian lain dimuat di kolom majalah bisnis terbitan Jakarta.

“Saya juga akan terbitkan buku,” katanya. Oli menunjukkan satu dari dua draft bukunya yang ia cetak sendiri dengan kualitas bagus. Niat menerbitkan buku itu didorong teman-temannya di dunia maya dari Indonesia.

Penerbit dari Jogjakarta sedang menyiapkan bukunya. Temanya seputar potret dan cerita para pekerja Jawa tempo dulu. Mulai dari bakul soto, tukang cukur, bakul jamu dan lainnya.
Penerbit itu mau menerbitkannya dalam bahasa Indonesia dan Inggris sekaligus. Katanya, penerbit-penerbit besar Jakarta maunya hanya bahasa Indonesia. Sayang, buku itu belum akan beredar dalam hitungan pekan. Mungkin beberapa bulan lagi. Tapi rasanya tak akan rugi membeli jika kelak sudah beredar.

Oh ya, pada draft buku itu, dia menuliskan nama samarannya tapi di edisi resmi nanti, ia ingin nama aslinya yang dipakai. Ketekunannya mungkin tak akan mendatangkan banyak uang karena penggemar foto-foto tempo dulu tak sebanyak foto-foto selebriti. Tapi Oli mengerjakannya terutama karena hobi. Oli juga mampu mengisahkan secara memikat foto-foto dalam kartu pos koleksinya.

Ia fasih berbahasa Indonesia, bisa menempatkan antara bahasa tutur dengan bahasa tulis. Maklum, Oli tak terhitung lagi mengunjungi Indonesia. Jalan-jalan utama di Surabaya dia hafal luar kepala, juga di Bandung, Semarang dan kota-kota tua lainnya baik yang besar maupun kecil. Tapi kemana-mana ia selalu sendirian. “Saya masih jomblo,” katanya, tertawa kecil.

Jika di Surabaya, ia lebih suka menginap di sebuah home stay dekat Plasa Tunjungan. Begitu juga ketika di Malang. “Kalau di hotel, saya tidak bisa merasakan suasana Indonesia,” katanya.
Soal Malang, dia punya koleksi 52 kartu pos. Ia pun tahu restoran tua terkenal di sana ternyata sudah beralih kepemilikan melalui proses hukum yang berbelit. “Sebetulnya, pemilik aslinya keberatan nama restorannya tetap seperti sekarang,” katanya.

Sebetulnya pula, Oli bukan sekadar kolektor kartu pos tapi juga buku-buku bermutu terkait Indonesia pra kemerdekaan.

Yang paling saya cemburui adalah tiga jilid buku oleh Rob Nieuwenhuys, memuat foto-foto kehidupan sehari-hari di Nusantara periode 1870-1920. Nieuwenhuys blasteran Belanda-Jawa, menulis pula buku Mirror of Indies berisi ikhtisar “sastra bule” semasa Hindia Belanda. “Saya beli dari pasar loak,” kata Oli. Buku ini di Belanda pun sudah langka, apalagi di Indonesia.

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Azis Masyhuri A. Dahana A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S Laksana Aan Frimadona Roza Aang Fatihul Islam Abd. Rahman Mawazi Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Sunjayadi Adek Alwi Adhy Rical Adi Marsiela Adian Husaini Adin Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afnan Malay AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Subagyo Agus Salim Agus Sri Danardana Agus Sulton AH J Khuzaini Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Naufel Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Alfred Tuname Ali Irwanto Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alvi Puspita Amandus Klau Amel Amien Kamil Anam Rahus Andaru Ratnasari Andong Buku #3 Angela Anggraini Lubis Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Ari Pahala Hutabarat Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asep Juanda Asep Salahudin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Astrid Reza Atmakusumah Awalludin GD Mualif Awan Abdullah Ayi Jufridar Azyumardi Azra B Sugiharto Badrut Tamam Bagja Hidayat Bahrul Ulum A. Malik Bakdi Soemanto Balada Bambang kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Baskara T Wardaya SJ Bayu Agustari Adha Bayu Ambuari Beni Setia Benny Arnas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Berto Tukan BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonnie Triyana Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiarto Shambazy Buldanul Khuri Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chandra Iswinarno Cover Buku D. Zawawi Imron Dadan Sutisna Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danang Probotanoyo Danarto Daniel Paranamesa Dareen Tatour Darju Prasetya Darma Putra Darwis Rifai Harahap Dayat Hidayat Dede Kurniawan Deepe Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dhewi Susanti Dian Hartati Diana AV Sasa Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djunaedi Tjunti Agus Doan Widhiandono Doddy Hidayatullah Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Dr Junaidi Dr. Simuh Dwi Cipta Dwi Pranoto Dwi Wahyu Handayani Dwicipta Dyah Ratna Meta Novi Edeng Syamsul Ma’arif Eduard Tambunan Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Endhiq Anang P Endi Biaro Esai Eva Dwi Kurniawan Evan Ys Evi Idawati Evieta Fajar F Rahardi F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatmin Prihatin Malau Fauzan Al-Anzhari Fenny Aprilia Festival Gugur Gunung Fikri. MS Firdaus Muhammad Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Kafka Free Hearty Furqon Abdi Gde Artawan Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Noy H. Rosihan Anwar Hadi Napster Halim HD Hamdy Salad Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Haris del Hakim Haris Firdaus Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Junus Hasanudin Abdurakhman Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hastho Suprapto Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendra Sugiantoro Hendriyo Widi Henry H Loupias Heri CS Heri Latief Herman Hasyim Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Hesma Eryani Hikmat Gumelar Hilyatul Auliya Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humam S Chudori I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idha Saraswati Idris Pasaribu Igk Tribana Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Q. Moehiddin Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian koto Inggit Putria Marga Irman Syah Isbedy Stiawan ZS Ismi Wahid Istiqomatul Hayati Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Komindo Iwan Kurniawan J. Sumardianta Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jenny Ang Jihan Fauziah Jimmy Maruli Alfian Joko Sandur Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Paket Hemat Jusuf A.N Kalis Mardi Asih Karkono Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Khawas Auskarni Khoirur Rizal Umami Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kusno Kuswaidi Syafi’ie L.N. Idayanie Laksmi Pamuntja Lan Fang Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lies Susilowati Lily Yulianti Farid Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto LP3M Universitas Jember Lukman Asya Lutfi Mardiansyah M Arman AZ M Hari Atmoko M. Dhani Suheri M. Faizi M. Haninul Fuad M. Ikhsan M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marlin Bato Martin Aleida Marwanto Maryati Mas Ruscitadewi Mashuri Maya Azeezah Media: Crayon on Paper Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mestika Zed Michael Gunadi Widjaja Michael Ondaatje Mihar Harahap Mikhael Dua Mila Novita Misbahus Surur Misranto Moch. Faisol Moh. Asy'ari Muthhar Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Farhand Muzakki Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yulius Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mulyadi SA Munawir Aziz Mursai Esten Musa Ismail Musfi Efrizal Muslim Kasim Musyafak N Teguh Prasetyo N. Mursidi N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang Fahrudin Nanang Suryadi Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Nirwan Ahmad Arsuka Nissa Rengganis Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Novelet Novianti Setuningsih Nu’man ’Zeus’ Anggara Nunung Nurdiah Nunuy Nurhayati Nur Ahmad Salman H Nur Cholish Zaein Nur Faizah Nur Hidayati Nuraz Aji Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurul Anam Nuryana Asmaudi SA Ode Barta Ananda Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pameran Lukisan Pamusuk Eneste Pandu Radea Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Priyambodo RH Prosa Pudyo Saptono Puisi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Dachroni R. Timur Budi Raja Rachmat H Cahyono Radhar Panca Dahana Rahmi Hattani Rainer Maria Rilke Rakai Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Rida Wahyuningrum Ridwan Munawwar Rilla Nugraheni Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rosidi Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rz. Subagyo S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sastra Pemberontak SastraNESIA Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Si Burung Merak Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Sitor Situmorang Siwi Dwi Saputro Sjaiful Masri Sjifa Amori SLG STKIP PGRI Ponorogo Soeharto Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Fitri Ana Sri Wintala Achmad St Sularto Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Satya Dharma Sujiwo Tejo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Suseno Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutirman Eka Ardhana Suwandi Adisuroso Suyadi San Switzy Sabandar Syah A. Lathief Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syifa Aulia Sylvianita Widyawati Tamrin Bey Tan Malaka TanahmeraH ArtSpace Taofik Hidayat Taufik Alwie Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh LR Teguh Pamungkas Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Th. Sumartana Theresia Purbandini Timur Sinar Suprabana Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Wahono Triyanto triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Ulfatin Ch Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Ballah Universitas Indonesia Universitas Jember Utami Widowati Veven Sp. Wardhana W Haryanto W.S. Rendra Wandi Barboy Silaban Wanitaku-wanitaku Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Wayan Supartha Wendi Wildan Nugraha Wishnubroto Widarso Wong Wing King Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanto le Honzo Yasraf Amir Piliang Yeni Mulyani Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yuli Akhmada Yulia Sapthiani Yuliarsa Yunanto Sutyastomo Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae