Rabu, 24 Maret 2010

Paul Valéry (1871-1945)

Nurel Javissyarqi
http://pustakapujangga.com/?p=331


Paul Ambroise Valéry (1871-1945) penyair Prancis lahir di Cette (Languedoc), mempelajari hukum di Montpellier. Masa mudanya asyik bersajak romantik dan simbolik, berkenalan Mallarmé juga André Gide 1890. Di tahun 1892 berpaling pandangan intelektualisme. Buahpena pertamanya di padang kesusastraan, esai-esai bersajak Introduction à La méthode de Léonardo da Vinci (1895), dan Les Soires avec Monsieur Teste (1896). Sesudahnya 17 tahun menghilang dari dunia sastra, bekerja di kementerian peperangan, lalu di kantor berita Haves, hanya catatan-catatan harian dimunculkan. Mencontoh Léonardo da Vinci rajin mempelajari falsafah ilmu pasti serta pengetahuan lain. 1913 muncul kembali dengan sajak-sajak pendek, pada 1917 barulah dengan sajak lebih panjang yang bertahun-tahun dikerjakannya, La Jeune Parque, disusul Palme (1919), Le cimetière marin (1920), serta Ébauche d’un serpent (1921) semuanya terhimpun dalam kumpulan Charmes. Sejak perang dunia pertama mengutamakan pembacaan masyarakat dan politik berbentuk esai, antaranya Sur la crise d’intelligence (1925), di tahun tersebut diangkat menjadi anggota Akademi Prancis. Lantas terbit Rhumbs (1926), Regards sur le monde actuel (1931) dan Choses tues (1932). Valéry menegaskan pentingnya golongan intelektual dalam membimbing masyarakat, sedang berkenaan teori persajakan, perlunya membentuk yang murni dengan isi padat serta serba otak. Valéry merupakan pentolan dari golongan menyanjung puisi murni, umumnya sajak-sajaknya dingin berasa sebab berasal nalar dingin. Pandangan dewasa ini terhadapnya lebih besar sebagai pengarang esai daripada seorang penyair.

LANGKAH-LANGKAH
Paul Valéry

Langkahmu, kanak-kanak sepiku,
Kudus dan pelan diinjakkan,
Menuju ranjang waspadaku,
Bisu dan kelu dimajukan.

Makhluk murni, bayangan luhur,
Lembut nian langkahmu-teguh!
Tuhan… semua berkah kutaksir,
Telanjang kaki datang padaku.

Jika, dari bibirmu meluncung,
Kau siapkan, sebagai pengaman,
Bagi penghuni serba fikiranku,
Sari hidup suatu ciuman,

Jangan gegaskan tuk tindak mesra,
Gairah jumpaan diri-takdiri:
Karena hidupku: tunggu-kau cuma.
Dan itu langkahmu: hatiku ini.

{dari buku Puisi Dunia, jilid I, susunan M. Taslim Ali, Balai Pustaka, 1952}
***

I
Membaca Valéry menyimak langkah dia, pun mereka, atau pada dirinya semata, terbangun naluri kanak dari kepompong kudus yang lembut pelahan membuka katupan mesra, atas gubahan lagu purba sejarah silam, suatu tindak perjelas angan belia ke jenjang pengertian.

Langkah mematangkan padatan renung, menjejak keyakinan bathin, setiap krentek niat kedalaman sepi memanggil sunyi, dirindu gerak, nalar digubah dari tidur pengembaraan angan, diwujudkan warna cahaya, serta bayang-bayang memantul pemahaman.

Menuju ranjang pergulatan dramatis, oleh wangi bunga-bunga ditaburkan, keharuman memenuhi ruang, kemungkinan lebih menujah dalam, khusyuk keluh kesah sehabis memandang cakrawala, di balik jendela membuka rekaman lama, was-was dilalui, menjajaki penjegal keraguan, apakah sampai atau mandek.

Kebisuan rasa takut diberanikan berucap, ada masa menyekat hingga sulit tak bersuara, dan tatkala kegelisahan memuncak, tibalah gema, lantas dimajukan sebagai kehendak kehadiran, demikian kutafsirkan bait pertama.

II
Bayangan luhur pesona jelita bidadari telah menanam perasaan, dari tiupan panjang alunan alam, serupa hawa wingit nenek moyang melebur bersatu jiwa, melembutkan lelangkah teguh, santun berdendang menyeiramakan daging, atas gelembung udara yang dipompa darah juang, kangen tiada terkira.

Seperti pengertian sampai bulir-bulir embun kenangan ditanak malam-malam mengharukan sukma paling murni. Panjatan doa memberkahi perkiraan, selalu digayuh peroleh limpahan deras kejuntrungan, keberuntungan mula menyungguhi keadaan, menyimak situasi merapal kejadian tertanda, demi manfaat lebih dimengerti, dari sekadar kerenyutan dahi tiada kelapangkan.

Maka perluas jaring kesadaran kata-kata, agar tak madek dalam tubuh semata, olehnya ketelanjangan kaki-kaki segarkan maknawi penghayatan, di setiap denyut batuan krikil pada jalanan sunyi.

Apa yang dipunggah menemui kehadiran purna, bulan dinanti-nanti tampak cantik kemewah, kala hitam panggung taburkan bintik gemintang, atas pantulan hati berkerlipan pandang kesaksian.

III
Di bibir jurang lintasan fikir mengaduk bethin perasaan, daun-daun mungil diterpa angin ketinggian, dan awan penghayatan menebarkan penalaran, taburkan wasangka menduga hari-hari tetap sumringah, di mana kabar keabadian berdendang pada puncak kesejatian, jauh dari kecurigaan, hanya kupu-kupu bertekat bulat mendiami musim kekekalan, bersanggup mencapai kuntum-kuntum tak tersaksikan, bersama kabut merekam.

Pohon-pohon tetap sama berdiri tegak, batu-batu pun khusyuk bersila memaduka air hujan kadang terik menyengat, yang sampai diharuskan berjalan, turun kembali ke jalanan setapak menemui ramainya peradaban, lalu dikisahkan penghuni serba fikiran, atas saripati ciuman, yakni kenangan dirasai Valéry.

Di tempat lain, pohon-pohon tumbang ditarik arus kencang, masih membawa akarnya, sehingga tak jauh terhanyut kecuali banjir bandang ketaksadaran. Maka, menegakkan fikir laksana ciuman singkat diterjemah berbagai kemajuan, demi tak lepas semua digayuh rupa kayungyung kerinduan, sepadan waktu bersahabat kian jauh muntahkan gelisah, menyatukan apa saja, demi bersetia meski lain suasana, tetap sepaduan jiwa mengeja kembara.

IV
Manakala jumpaan takdir terlaksana, kerinduan bertumpuk ingin bersigegas lumatkan bibir kemerah hasrat kuasa, namun toh tidak begitu, yang pelahan semakin menggelora di kedalaman ingin muntahkan lahar halilintar, serupa hujan tiba-tiba menderas.

Bukan keterkejutan lama, tapi ketakjuban membawa jiwa disertai rintihan hangat mesra, jalanan licin kaki-kaki kehati-hatian, sebab hidupnya ditunggu, walau hilang keringat, atau lenyap bersatunya kesemangatan langkah, hanya pada kasih terpaan bathin disandarkan di pundak setia.

Di sisi tertentu, debaran penantian terus menggejalai ranum buah-buahan, siap dipetik pertemuan, jemari tangan menggenggam hayat kata-kata, demi terus dilafalkan, oleh cuma hidup menunggu datang masa kasih mendekap purna, umpama helaian rambut berjalin, keringat darah bercumpur dalam pergumukan rahayu, hidup mati batas ditentukan jiwa kunjungi alam kandungan masa paling samar, sebelum kembali pada langkah hati memutiara.

Valéry ialah kepastian puitik dari hati tertunduk setia, seperti masyarakat pedesaan mendiami keluguan, bukan kebodohan menjemukan kala lantunan kalimah mampu memadukan pasti, dengan ngeranggenya angan dari kedalaman gugusan penalaran saling mengerti, umpama kehilangan jasad pecinta hanya lenyap sementara, sebab kalbu didiami segugus keabadian kasih sayang, ketulusan sama-sama mendiami kerahasiaan, dengan selalu menempa kerinduan.

Nafasan pendek maupun panjang, hasil olahan jiwa menyungguhi ikhtisar hayat melingkupi kerelaan. Valéry mengenyam hidup bersosial membalut tangkai menuju kembang, membimbing bunga-bunga lain di padang, demi kesegaran angin berkumandang ke lembah-lembah penciuman, memurnikan nalar puitik para insan.

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Azis Masyhuri A. Dahana A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S Laksana Aan Frimadona Roza Aang Fatihul Islam Abd. Rahman Mawazi Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Sunjayadi Adek Alwi Adhy Rical Adi Marsiela Adian Husaini Adin Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afnan Malay AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Subagyo Agus Salim Agus Sri Danardana Agus Sulton AH J Khuzaini Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Naufel Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Alfred Tuname Ali Irwanto Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alvi Puspita Amandus Klau Amel Amien Kamil Anam Rahus Andaru Ratnasari Andong Buku #3 Angela Anggraini Lubis Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Ari Pahala Hutabarat Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asep Juanda Asep Salahudin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Astrid Reza Atmakusumah Awalludin GD Mualif Awan Abdullah Ayi Jufridar Azyumardi Azra B Sugiharto Badrut Tamam Bagja Hidayat Bahrul Ulum A. Malik Bakdi Soemanto Balada Bambang kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Baskara T Wardaya SJ Bayu Agustari Adha Bayu Ambuari Beni Setia Benny Arnas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Berto Tukan BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonnie Triyana Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiarto Shambazy Buldanul Khuri Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chandra Iswinarno Cover Buku D. Zawawi Imron Dadan Sutisna Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danang Probotanoyo Danarto Daniel Paranamesa Dareen Tatour Darju Prasetya Darma Putra Darwis Rifai Harahap Dayat Hidayat Dede Kurniawan Deepe Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dhewi Susanti Dian Hartati Diana AV Sasa Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djunaedi Tjunti Agus Doan Widhiandono Doddy Hidayatullah Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Dr Junaidi Dr. Simuh Dwi Cipta Dwi Pranoto Dwi Wahyu Handayani Dwicipta Dyah Ratna Meta Novi Edeng Syamsul Ma’arif Eduard Tambunan Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Endhiq Anang P Endi Biaro Esai Eva Dwi Kurniawan Evan Ys Evi Idawati Evieta Fajar F Rahardi F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatmin Prihatin Malau Fauzan Al-Anzhari Fenny Aprilia Festival Gugur Gunung Fikri. MS Firdaus Muhammad Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Kafka Free Hearty Furqon Abdi Gde Artawan Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Noy H. Rosihan Anwar Hadi Napster Halim HD Hamdy Salad Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Haris del Hakim Haris Firdaus Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Junus Hasanudin Abdurakhman Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hastho Suprapto Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendra Sugiantoro Hendriyo Widi Henry H Loupias Heri CS Heri Latief Herman Hasyim Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Hesma Eryani Hikmat Gumelar Hilyatul Auliya Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humam S Chudori I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idha Saraswati Idris Pasaribu Igk Tribana Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Q. Moehiddin Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian koto Inggit Putria Marga Irman Syah Isbedy Stiawan ZS Ismi Wahid Istiqomatul Hayati Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Komindo Iwan Kurniawan J. Sumardianta Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jenny Ang Jihan Fauziah Jimmy Maruli Alfian Joko Sandur Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Paket Hemat Jusuf A.N Kalis Mardi Asih Karkono Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Khawas Auskarni Khoirur Rizal Umami Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kusno Kuswaidi Syafi’ie L.N. Idayanie Laksmi Pamuntja Lan Fang Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lies Susilowati Lily Yulianti Farid Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto LP3M Universitas Jember Lukman Asya Lutfi Mardiansyah M Arman AZ M Hari Atmoko M. Dhani Suheri M. Faizi M. Haninul Fuad M. Ikhsan M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marlin Bato Martin Aleida Marwanto Maryati Mas Ruscitadewi Mashuri Maya Azeezah Media: Crayon on Paper Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mestika Zed Michael Gunadi Widjaja Michael Ondaatje Mihar Harahap Mikhael Dua Mila Novita Misbahus Surur Misranto Moch. Faisol Moh. Asy'ari Muthhar Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Farhand Muzakki Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yulius Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mulyadi SA Munawir Aziz Mursai Esten Musa Ismail Musfi Efrizal Muslim Kasim Musyafak N Teguh Prasetyo N. Mursidi N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang Fahrudin Nanang Suryadi Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Nirwan Ahmad Arsuka Nissa Rengganis Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Novelet Novianti Setuningsih Nu’man ’Zeus’ Anggara Nunung Nurdiah Nunuy Nurhayati Nur Ahmad Salman H Nur Cholish Zaein Nur Faizah Nur Hidayati Nuraz Aji Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurul Anam Nuryana Asmaudi SA Ode Barta Ananda Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pameran Lukisan Pamusuk Eneste Pandu Radea Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Priyambodo RH Prosa Pudyo Saptono Puisi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Dachroni R. Timur Budi Raja Rachmat H Cahyono Radhar Panca Dahana Rahmi Hattani Rainer Maria Rilke Rakai Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Rida Wahyuningrum Ridwan Munawwar Rilla Nugraheni Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rosidi Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rz. Subagyo S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sastra Pemberontak SastraNESIA Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Si Burung Merak Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Sitor Situmorang Siwi Dwi Saputro Sjaiful Masri Sjifa Amori SLG STKIP PGRI Ponorogo Soeharto Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Fitri Ana Sri Wintala Achmad St Sularto Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Satya Dharma Sujiwo Tejo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Suseno Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutirman Eka Ardhana Suwandi Adisuroso Suyadi San Switzy Sabandar Syah A. Lathief Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syifa Aulia Sylvianita Widyawati Tamrin Bey Tan Malaka TanahmeraH ArtSpace Taofik Hidayat Taufik Alwie Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh LR Teguh Pamungkas Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Th. Sumartana Theresia Purbandini Timur Sinar Suprabana Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Wahono Triyanto triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Ulfatin Ch Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Ballah Universitas Indonesia Universitas Jember Utami Widowati Veven Sp. Wardhana W Haryanto W.S. Rendra Wandi Barboy Silaban Wanitaku-wanitaku Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Wayan Supartha Wendi Wildan Nugraha Wishnubroto Widarso Wong Wing King Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanto le Honzo Yasraf Amir Piliang Yeni Mulyani Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yuli Akhmada Yulia Sapthiani Yuliarsa Yunanto Sutyastomo Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae