Nurel Javissyarqi
http://pustakapujangga.com/?p=331
Paul Ambroise Valéry (1871-1945) penyair Prancis lahir di Cette (Languedoc), mempelajari hukum di Montpellier. Masa mudanya asyik bersajak romantik dan simbolik, berkenalan Mallarmé juga André Gide 1890. Di tahun 1892 berpaling pandangan intelektualisme. Buahpena pertamanya di padang kesusastraan, esai-esai bersajak Introduction à La méthode de Léonardo da Vinci (1895), dan Les Soires avec Monsieur Teste (1896). Sesudahnya 17 tahun menghilang dari dunia sastra, bekerja di kementerian peperangan, lalu di kantor berita Haves, hanya catatan-catatan harian dimunculkan. Mencontoh Léonardo da Vinci rajin mempelajari falsafah ilmu pasti serta pengetahuan lain. 1913 muncul kembali dengan sajak-sajak pendek, pada 1917 barulah dengan sajak lebih panjang yang bertahun-tahun dikerjakannya, La Jeune Parque, disusul Palme (1919), Le cimetière marin (1920), serta Ébauche d’un serpent (1921) semuanya terhimpun dalam kumpulan Charmes. Sejak perang dunia pertama mengutamakan pembacaan masyarakat dan politik berbentuk esai, antaranya Sur la crise d’intelligence (1925), di tahun tersebut diangkat menjadi anggota Akademi Prancis. Lantas terbit Rhumbs (1926), Regards sur le monde actuel (1931) dan Choses tues (1932). Valéry menegaskan pentingnya golongan intelektual dalam membimbing masyarakat, sedang berkenaan teori persajakan, perlunya membentuk yang murni dengan isi padat serta serba otak. Valéry merupakan pentolan dari golongan menyanjung puisi murni, umumnya sajak-sajaknya dingin berasa sebab berasal nalar dingin. Pandangan dewasa ini terhadapnya lebih besar sebagai pengarang esai daripada seorang penyair.
LANGKAH-LANGKAH
Paul Valéry
Langkahmu, kanak-kanak sepiku,
Kudus dan pelan diinjakkan,
Menuju ranjang waspadaku,
Bisu dan kelu dimajukan.
Makhluk murni, bayangan luhur,
Lembut nian langkahmu-teguh!
Tuhan… semua berkah kutaksir,
Telanjang kaki datang padaku.
Jika, dari bibirmu meluncung,
Kau siapkan, sebagai pengaman,
Bagi penghuni serba fikiranku,
Sari hidup suatu ciuman,
Jangan gegaskan tuk tindak mesra,
Gairah jumpaan diri-takdiri:
Karena hidupku: tunggu-kau cuma.
Dan itu langkahmu: hatiku ini.
{dari buku Puisi Dunia, jilid I, susunan M. Taslim Ali, Balai Pustaka, 1952}
***
I
Membaca Valéry menyimak langkah dia, pun mereka, atau pada dirinya semata, terbangun naluri kanak dari kepompong kudus yang lembut pelahan membuka katupan mesra, atas gubahan lagu purba sejarah silam, suatu tindak perjelas angan belia ke jenjang pengertian.
Langkah mematangkan padatan renung, menjejak keyakinan bathin, setiap krentek niat kedalaman sepi memanggil sunyi, dirindu gerak, nalar digubah dari tidur pengembaraan angan, diwujudkan warna cahaya, serta bayang-bayang memantul pemahaman.
Menuju ranjang pergulatan dramatis, oleh wangi bunga-bunga ditaburkan, keharuman memenuhi ruang, kemungkinan lebih menujah dalam, khusyuk keluh kesah sehabis memandang cakrawala, di balik jendela membuka rekaman lama, was-was dilalui, menjajaki penjegal keraguan, apakah sampai atau mandek.
Kebisuan rasa takut diberanikan berucap, ada masa menyekat hingga sulit tak bersuara, dan tatkala kegelisahan memuncak, tibalah gema, lantas dimajukan sebagai kehendak kehadiran, demikian kutafsirkan bait pertama.
II
Bayangan luhur pesona jelita bidadari telah menanam perasaan, dari tiupan panjang alunan alam, serupa hawa wingit nenek moyang melebur bersatu jiwa, melembutkan lelangkah teguh, santun berdendang menyeiramakan daging, atas gelembung udara yang dipompa darah juang, kangen tiada terkira.
Seperti pengertian sampai bulir-bulir embun kenangan ditanak malam-malam mengharukan sukma paling murni. Panjatan doa memberkahi perkiraan, selalu digayuh peroleh limpahan deras kejuntrungan, keberuntungan mula menyungguhi keadaan, menyimak situasi merapal kejadian tertanda, demi manfaat lebih dimengerti, dari sekadar kerenyutan dahi tiada kelapangkan.
Maka perluas jaring kesadaran kata-kata, agar tak madek dalam tubuh semata, olehnya ketelanjangan kaki-kaki segarkan maknawi penghayatan, di setiap denyut batuan krikil pada jalanan sunyi.
Apa yang dipunggah menemui kehadiran purna, bulan dinanti-nanti tampak cantik kemewah, kala hitam panggung taburkan bintik gemintang, atas pantulan hati berkerlipan pandang kesaksian.
III
Di bibir jurang lintasan fikir mengaduk bethin perasaan, daun-daun mungil diterpa angin ketinggian, dan awan penghayatan menebarkan penalaran, taburkan wasangka menduga hari-hari tetap sumringah, di mana kabar keabadian berdendang pada puncak kesejatian, jauh dari kecurigaan, hanya kupu-kupu bertekat bulat mendiami musim kekekalan, bersanggup mencapai kuntum-kuntum tak tersaksikan, bersama kabut merekam.
Pohon-pohon tetap sama berdiri tegak, batu-batu pun khusyuk bersila memaduka air hujan kadang terik menyengat, yang sampai diharuskan berjalan, turun kembali ke jalanan setapak menemui ramainya peradaban, lalu dikisahkan penghuni serba fikiran, atas saripati ciuman, yakni kenangan dirasai Valéry.
Di tempat lain, pohon-pohon tumbang ditarik arus kencang, masih membawa akarnya, sehingga tak jauh terhanyut kecuali banjir bandang ketaksadaran. Maka, menegakkan fikir laksana ciuman singkat diterjemah berbagai kemajuan, demi tak lepas semua digayuh rupa kayungyung kerinduan, sepadan waktu bersahabat kian jauh muntahkan gelisah, menyatukan apa saja, demi bersetia meski lain suasana, tetap sepaduan jiwa mengeja kembara.
IV
Manakala jumpaan takdir terlaksana, kerinduan bertumpuk ingin bersigegas lumatkan bibir kemerah hasrat kuasa, namun toh tidak begitu, yang pelahan semakin menggelora di kedalaman ingin muntahkan lahar halilintar, serupa hujan tiba-tiba menderas.
Bukan keterkejutan lama, tapi ketakjuban membawa jiwa disertai rintihan hangat mesra, jalanan licin kaki-kaki kehati-hatian, sebab hidupnya ditunggu, walau hilang keringat, atau lenyap bersatunya kesemangatan langkah, hanya pada kasih terpaan bathin disandarkan di pundak setia.
Di sisi tertentu, debaran penantian terus menggejalai ranum buah-buahan, siap dipetik pertemuan, jemari tangan menggenggam hayat kata-kata, demi terus dilafalkan, oleh cuma hidup menunggu datang masa kasih mendekap purna, umpama helaian rambut berjalin, keringat darah bercumpur dalam pergumukan rahayu, hidup mati batas ditentukan jiwa kunjungi alam kandungan masa paling samar, sebelum kembali pada langkah hati memutiara.
Valéry ialah kepastian puitik dari hati tertunduk setia, seperti masyarakat pedesaan mendiami keluguan, bukan kebodohan menjemukan kala lantunan kalimah mampu memadukan pasti, dengan ngeranggenya angan dari kedalaman gugusan penalaran saling mengerti, umpama kehilangan jasad pecinta hanya lenyap sementara, sebab kalbu didiami segugus keabadian kasih sayang, ketulusan sama-sama mendiami kerahasiaan, dengan selalu menempa kerinduan.
Nafasan pendek maupun panjang, hasil olahan jiwa menyungguhi ikhtisar hayat melingkupi kerelaan. Valéry mengenyam hidup bersosial membalut tangkai menuju kembang, membimbing bunga-bunga lain di padang, demi kesegaran angin berkumandang ke lembah-lembah penciuman, memurnikan nalar puitik para insan.
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
A Rodhi Murtadho
A. Anzieb
A. Azis Masyhuri
A. Dahana
A. Mustofa Bisri
A. Muttaqin
A. Qorib Hidayatullah
A. Yusrianto Elga
A. Zakky Zulhazmi
A.S Laksana
Aan Frimadona Roza
Aang Fatihul Islam
Abd. Rahman Mawazi
Abdul Azis Sukarno
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Kirno Tanda
Abdul Wachid B.S.
Abdurrahman Wahid
Acep Iwan Saidi
Acep Zamzam Noor
Achmad Sunjayadi
Adek Alwi
Adhy Rical
Adi Marsiela
Adian Husaini
Adin
Adzka Haniina Al Barri
AF. Tuasikal
Afnan Malay
AG. Alif
Agama Para Bajingan
Agnes Rita Sulistyawaty
Aguk Irawan MN
Agung Poku
Agus Aris Munandar
Agus B. Harianto
Agus Buchori
Agus Himawan
Agus R. Subagyo
Agus Salim
Agus Sri Danardana
Agus Sulton
AH J Khuzaini
Ahda Imran
Ahmad Fatoni
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Musthofa Haroen
Ahmad Naufel
Ahmad Sahal
Ahmad Syubbanuddin Alwy
Ahmad Tohari
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Ajip Rosidi
Akhiriyati Sundari
Akhmad Sekhu
Akhmad Sofyan Hadi
Akhmad Taufiq
Alang Khoiruddin
Alex R Nainggolan
Alfred Tuname
Ali Irwanto
Ali Syamsudin Arsi
Alunk Estohank
Alvi Puspita
Amandus Klau
Amel
Amien Kamil
Anam Rahus
Andaru Ratnasari
Andong Buku #3
Angela
Anggraini Lubis
Anindita S Thayf
Anjrah Lelono Broto
Anton Kurnia
Anwar Siswadi
Aprinus Salam
Ardus M Sawega
Ari Pahala Hutabarat
Arie MP Tamba
Arif Bagus Prasetyo
Arti Bumi Intaran
Arwan Tuti Artha
AS Sumbawi
Asarpin
Asep Juanda
Asep Salahudin
Asep Sambodja
Asrama Mahasiswa Aceh Sabena
Astrid Reza
Atmakusumah
Awalludin GD Mualif
Awan Abdullah
Ayi Jufridar
Azyumardi Azra
B Sugiharto
Badrut Tamam
Bagja Hidayat
Bahrul Ulum A. Malik
Bakdi Soemanto
Balada
Bambang kempling
Bamby Cahyadi
Bandung Mawardi
Baskara T Wardaya SJ
Bayu Agustari Adha
Bayu Ambuari
Beni Setia
Benny Arnas
Bentara Budaya Yogyakarta
Berita
Berita Duka
Berita Utama
Bernando J. Sujibto
Berthold Damshauser
Berto Tukan
BI Purwantari
Binhad Nurrohmat
Bokor Hutasuhut
Bonnie Triyana
Brunel University London
Budaya
Budi Darma
Budi Hutasuhut
Budi P. Hatees
Budiarto Shambazy
Buldanul Khuri
Catatan
Cecep Syamsul Hari
Cerbung
Cerpen
Chairil Anwar
Chamim Kohari
Chandra Iswinarno
Cover Buku
D. Zawawi Imron
Dadan Sutisna
Dadang Ari Murtono
Dahta Gautama
Damanhuri
Damar Juniarto
Damhuri Muhammad
Dami N. Toda
Damiri Mahmud
Danang Probotanoyo
Danarto
Daniel Paranamesa
Dareen Tatour
Darju Prasetya
Darma Putra
Darwis Rifai Harahap
Dayat Hidayat
Dede Kurniawan
Deepe
Denny JA
Denny Mizhar
Dessy Wahyuni
Dewan Kesenian Lamongan (DKL)
Dhewi Susanti
Dian Hartati
Diana AV Sasa
Djasepudin
Djenar Maesa Ayu
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Djunaedi Tjunti Agus
Doan Widhiandono
Doddy Hidayatullah
Dodiek Adyttya Dwiwanto
Dody Kristianto
Donatus Nador
Donny Anggoro
Dr Junaidi
Dr. Simuh
Dwi Cipta
Dwi Pranoto
Dwi Wahyu Handayani
Dwicipta
Dyah Ratna Meta Novi
Edeng Syamsul Ma’arif
Eduard Tambunan
Edy Firmansyah
Edy Sartimin
Eka Budianta
Eka Fendri Putra
Eka Kurniawan
Eko Darmoko
Eko Hendri Saiful
Ellyn Novellin
Elokdyah Meswati
Emha Ainun Nadjib
Endah Imawati
Endhiq Anang P
Endi Biaro
Esai
Eva Dwi Kurniawan
Evan Ys
Evi Idawati
Evieta Fajar
F Rahardi
F. Rahardi
Fahrudin Nasrulloh
Faisal Kamandobat
Faisal Syahreza
Fanani Rahman
Fatah Yasin Noor
Fatkhul Anas
Fatmin Prihatin Malau
Fauzan Al-Anzhari
Fenny Aprilia
Festival Gugur Gunung
Fikri. MS
Firdaus Muhammad
Fransiskus Nesten Marbun ST
Franz Kafka
Free Hearty
Furqon Abdi
Gde Artawan
Gerakan Literasi Nasional
Gerakan Surah Buku (GSB)
Gerson Poyk
Goenawan Mohamad
Grathia Pitaloka
Gugun El-Guyanie
Gunawan Budi Susanto
Gunoto Saparie
Gus Noy
H. Rosihan Anwar
Hadi Napster
Halim HD
Hamdy Salad
Han Gagas
Hanibal W. Y. Wijayanta
Haris del Hakim
Haris Firdaus
Hartono Harimurti
Hary B Kori’un
Hasan Junus
Hasanudin Abdurakhman
Hasif Amini
Hasnan Bachtiar
Hastho Suprapto
Hawe Setiawan
Helvy Tiana Rosa
Hendra Junaedi
Hendra Makmur
Hendra Sugiantoro
Hendriyo Widi
Henry H Loupias
Heri CS
Heri Latief
Herman Hasyim
Herman RN
Hermien Y. Kleden
Hernadi Tanzil
Herry Lamongan
Hesma Eryani
Hikmat Gumelar
Hilyatul Auliya
Hudan Hidayat
Hujuala Rika Ayu
Humam S Chudori
I Nyoman Suaka
I Nyoman Tingkat
IBM Dharma Palguna
Ibnu Rusydi
Ibnu Wahyudi
Idha Saraswati
Idris Pasaribu
Igk Tribana
Ignas Kleden
Ilham Khoiri
Ilham Q. Moehiddin
Imam Nawawi
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Indra Intisa
Indra Tjahyadi
Indra Tranggono
Indrian koto
Inggit Putria Marga
Irman Syah
Isbedy Stiawan ZS
Ismi Wahid
Istiqomatul Hayati
Iswadi Pratama
Iwan Gunadi
Iwan Komindo
Iwan Kurniawan
J. Sumardianta
Jamrin Abubakar
Janual Aidi
Javed Paul Syatha
Jejak Laskar Hisbullah Jombang
Jenny Ang
Jihan Fauziah
Jimmy Maruli Alfian
Joko Sandur
Joni Ariadinata
Joni Lis Efendi
Jual Buku Paket Hemat
Jusuf A.N
Kalis Mardi Asih
Karkono
Karya Lukisan: Andry Deblenk
Kasnadi
Katrin Bandel
Kenedi Nurhan
Khawas Auskarni
Khoirur Rizal Umami
Komunitas Deo Gratias
Korrie Layun Rampan
Kostela
Kritik Sastra
Kusno
Kuswaidi Syafi’ie
L.N. Idayanie
Laksmi Pamuntja
Lan Fang
Lathifa Akmaliyah
Leila S. Chudori
Lies Susilowati
Lily Yulianti Farid
Lina Kelana
Linda Sarmili
Liza Wahyuninto
LP3M Universitas Jember
Lukman Asya
Lutfi Mardiansyah
M Arman AZ
M Hari Atmoko
M. Dhani Suheri
M. Faizi
M. Haninul Fuad
M. Ikhsan
M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S.
M. Lukluk Atsmara Anjaina
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
Mahmoud Darwish
Mahmud Jauhari Ali
Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo
Maman S. Mahayana
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Maria Hartiningsih
Marlin Bato
Martin Aleida
Marwanto
Maryati
Mas Ruscitadewi
Mashuri
Maya Azeezah
Media: Crayon on Paper
Melani Budianta
Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia
Menggalang Dana Amal
Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri
Mestika Zed
Michael Gunadi Widjaja
Michael Ondaatje
Mihar Harahap
Mikhael Dua
Mila Novita
Misbahus Surur
Misranto
Moch. Faisol
Moh. Asy'ari Muthhar
Muh Muhlisin
Muhammad Al-Fayyadl
Muhammad Amin
Muhammad Farhand Muzakki
Muhammad Ghufron
Muhammad Hidayat
Muhammad Marzuki
Muhammad Muhibbuddin
Muhammad Qodari
Muhammad Rain
Muhammad Subarkah
Muhammad Yasir
Muhammad Yulius
Muhammadun A.S.
Muhibin AM
Muhidin M Dahlan
Mulyadi SA
Munawir Aziz
Mursai Esten
Musa Ismail
Musfi Efrizal
Muslim Kasim
Musyafak
N Teguh Prasetyo
N. Mursidi
N. Syamsuddin CH. Haesy
Nanang Fahrudin
Nanang Suryadi
Naskah Monolog
Naskah Teater
Nasru Alam Aziz
Nelson Alwi
Nirwan Ahmad Arsuka
Nissa Rengganis
Noor H. Dee
Noval Jubbek
Novel
Novelet
Novianti Setuningsih
Nu’man ’Zeus’ Anggara
Nunung Nurdiah
Nunuy Nurhayati
Nur Ahmad Salman H
Nur Cholish Zaein
Nur Faizah
Nur Hidayati
Nuraz Aji
Nurdin Kalim
Nurel Javissyarqi
Nuriel Imamah
Nurul Anam
Nuryana Asmaudi SA
Ode Barta Ananda
Orasi Budaya Akhir Tahun 2018
Pablo Neruda
Pameran Lukisan
Pamusuk Eneste
Pandu Radea
Pawang Surya Kencana
PDS H.B. Jassin
Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga
Pramoedya Ananta Toer
Pringadi AS
Priyambodo RH
Prosa
Pudyo Saptono
Puisi
Puji Santosa
PUstaka puJAngga
Putu Wijaya
Qaris Tajudin
R. Dachroni
R. Timur Budi Raja
Rachmat H Cahyono
Radhar Panca Dahana
Rahmi Hattani
Rainer Maria Rilke
Rakai
Rakhmat Giryadi
Rama Prabu
Ramadhan Batubara
Rambuana
Raudal Tanjung Banua
Redland Movie
Reiny Dwinanda
Remy Sylado
Resensi
Restoe Prawironegoro Ibrahim
Revolusi
RF. Dhonna
Ribut Wijoto
Rida Wahyuningrum
Ridwan Munawwar
Rilla Nugraheni
Rinto Andriono
Risang Anom Pujayanto
Riyon Fidwar
Robin Al Kautsar
Robin Dos Santos Soares
Rodli TL
Rofiqi Hasan
Rosdiansyah
Rosidi
Roso Titi Sarkoro
Rozi Kembara
Rukardi
Rz. Subagyo
S Yoga
S. Jai
S.W. Teofani
Sabrank Suparno
Sainul Hermawan
Sajak
Salamet Wahedi
Salman Rusydie Anwar
Samsudin Adlawi
Sapardi Djoko Damono
Saripuddin Lubis
Sastra Pemberontak
SastraNESIA
Sastri Bakry
Satmoko Budi Santoso
Saut Situmorang
Sayuri Yosiana
Sekolah Literasi Gratis (SLG)
Selo Soemardjan
Senggrutu Singomenggolo
Seni Rupa
Seno Gumira Ajidarma
Seno Joko Suyono
Sergi Sutanto
Setia Naka Andrian
Shiny.ane el’poesya
Si Burung Merak
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sinopsis
Siti Muyassarotul Hafidzoh
Siti Sa’adah
Sitor Situmorang
Siwi Dwi Saputro
Sjaiful Masri
Sjifa Amori
SLG STKIP PGRI Ponorogo
Soeharto
Sofian Dwi
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sony Prasetyotomo
Sosiawan Leak
Sri Fitri Ana
Sri Wintala Achmad
St Sularto
Suci Ayu Latifah
Sudarmoko
Sugeng Satya Dharma
Sujiwo Tejo
Sunaryono Basuki Ks
Sungatno
Sungging Raga
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Sunudyantoro
Supriyadi
Surya Lesmana
Suryanto Sastroatmodjo
Suseno
Sutan Iwan Soekri Munaf
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Sutirman Eka Ardhana
Suwandi Adisuroso
Suyadi San
Switzy Sabandar
Syah A. Lathief
Syaifuddin Gani
Syaiful Amin
Syaiful Irba Tanpaka
Syarif Hidayatullah
Syifa Aulia
Sylvianita Widyawati
Tamrin Bey
Tan Malaka
TanahmeraH ArtSpace
Taofik Hidayat
Taufik Alwie
Taufik Ikram Jamil
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh LR
Teguh Pamungkas
Teguh Setiawan
Teguh Winarsho AS
Temu Penyair Timur Jawa
Th. Sumartana
Theresia Purbandini
Timur Sinar Suprabana
Tjahjono Widarmanto
Tjahjono Widijanto
Tjut Zakiyah Anshari
Tosa Poetra
Toto Gutomo
Tri Wahono
Triyanto triwikromo
TS Pinang
Tu-ngang Iskandar
Ulfatin Ch
Ulil Abshar-Abdalla
Umar Fauzi Ballah
Universitas Indonesia
Universitas Jember
Utami Widowati
Veven Sp. Wardhana
W Haryanto
W.S. Rendra
Wandi Barboy Silaban
Wanitaku-wanitaku
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Wayan Sunarta
Wayan Supartha
Wendi
Wildan Nugraha
Wishnubroto Widarso
Wong Wing King
Y. Thendra BP
Y. Wibowo
Yanto le Honzo
Yasraf Amir Piliang
Yeni Mulyani
Yesi Devisa
Yohanes Sehandi
Yona Primadesi
Yudhis M. Burhanudin
Yuli Akhmada
Yulia Sapthiani
Yuliarsa
Yunanto Sutyastomo
Yusri Fajar
Yusrizal KW
Yuval Noah Harari
Zakky Zulhazmi
Zawawi Se
Zehan Zareez
Zen Hae
Tidak ada komentar:
Posting Komentar