Senin, 07 Juni 2021

Kalangan Sastrawan Usulkan Nobel Sastra untuk Sutardji Calzoum Bachri (SCB)


Editor: Amel
scientia.id, 2 Juni 2021
 
Kalangan sastrawan luncurkan buku “Presiden Penyair Indonesia, Sutardji Calzoum Bachri (SCB)”. Dalam buku tersebut, menyinggung hadiah Nobel Sastra untuk Sutardji.
 
“Usulan pemberian Nobel Sastra untuk SCB ternyata sudah sejak lama disuarakan berbagai kalangan sastrawan, baik Indonesia maupun mancanegara,” kata wartawan sastrawan, Taufik Ikram Jamil yang juga penulis buku Biografi SCB, Rabu (2/6).
 
Taufik menambahkan, dukungan untuk pemberian hadiah nobel sastra tersebut datang dari Ketua Gabungan Penulis Nasional (Gapena) Malaysia, Zainal Abidin Borhan, guru besar sastra Universitas Negeri Malang, Djoko Saryono dan Asosiasi Tradisi Lisan Al Azhar. Pakar lain dari Brunei, Singapura, Korea Selatan dan Indonesia juga menunjukkan keunggulan SCB dari penyair lain serumpun.
 
“Begitu juga dengan sarjana sastra dari Universitas Leiden Belanda, Will Derks, meletakkan perkembangan baru sastra di barat. Sudah lama terjadi di Indonesia, dengan SCB sebagai penyair yang berada di depannya. Tak heran bila SCB sendiri sejak lama mengatakan bahwa dia dan generasinya bukan ahli waris kebudayaan dunia, tapi justru mewariskan kepada dunia,” terang Taufik.
 
Kata Taufik, Nobel Sastra untuk SCB sudah sejak dulu dibicarakan. Bahkan, sastrawan Leon Agusta semasa hidup selalu mengumandangkan hal itu. Tentu banyak hal lain, termasuk cerita-cerita lucu dan sedih dalam hidup SCB yang juga alasan nobel untuk SCB.
***
 
SUTARDJI CALZOUM BACHRI
 
Sutardji Calzoum Bachri (SCB) lahir di Rengat, Riau, 24 Juni 1941 dari pasangan Mohammad Bachri dengan May Calzoum. Oleh karena ayahnya seorang polisi yang berpindah-pindah tempat tugas, tak pelak lagi menyebabkan SCB juga berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain juga di Riau. Selain di Rengat, masa kecilnya juga ditempuh di Bengkalis, Pasirpengarayan, Pekanbaru, dan Tanjungpinang—seperti menjelajahi kawasan jantung-jantung Melayu. Semasa kecil SCB akrab dengan berbagai cerita rakyat yang disampaikan ibunya menjelang tidur. Ia juga menyerap begitu banyak tradisi pantun, gurindam, dan mantra yang dalam masyarakat Melayu sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Dalam kepungan tradisi dan kebudayaan itulah SCB secara otodidak mempelajari kesusastraan, khususnya menafsir kembali keindahan puitik karya-karya Hamzah Fansuri, Raja Ali Haji, Amir Hamzah, dan Chairil Anwar. Setelah lulus SMA ia melanjutkan studi ke Fakultas Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Administrasi Negara, Universitas Padjajaran, Bandung. Mulai menulis dalam surat kabar dan mingguan di Bandung, kemudian sajak-sajaknya dimuat dalam majalah Horison dan ruang kebudayaan Sinar Harapan serta Berita Buana. Pada masa itu kesusastraan Indonesia dan kesenian pada umumnya sedang memasuki fase mempertanyakan kembali segala bentuk estetika yang berkembang. Sejumlah eksperimentasi dilakukan. Eksistensialisme dan absurdisme menjadi kecenderungan. Beberapa sastrawan mencoba melakukan penggalian estetika dari tradisi tasawuf yang dikembangkan para penyair sufi di satu pihak dan tradisi etnisitas di lain pihak. Semangat yang mengemuka pada saat itu adalah kembali ke akar, kembali ke tradisi. Di antara sastrawan yang mengusung semangat tersebut, SCB tampil secara fenomenal. Pada 1975 ia hijrah dari Bandung ke Jakarta. Lalu, ia menjadi salah seorang redaktur majalah sastra Horison. Di Jakarta, SCB seperti menemukan tempat yang tepat pada saat yang tepat. Lahirlah karya-karyanya yang secara sadar mencoba menghancurkan bentuk estetika sebelumnya. Puisi yang bermain dalam tataran kata dan makna kata, sintaksis dan semantik, dibongkar dengan mengusung kata yang merdeka. ”Kata-kata bukanlah mengantarkan pengertian … kata adalah pengertian itu sendiri. Ia bebas … Kata-kata harus bebas dari penjajahan pengertian, dari beban idea…”. Dalam tataran pemahaman terhadap kata-kata itulah, SCB melihat mantra di kawasan Melayu Riau sebagai suatu pijakan kreatif. Sebab dalam mantra Melayu, kata-kata selalu terlihat otonom, memiliki dirinya sendiri sehingga dapat memberi sesuatu kepada manusia yang dalam bahasa lain dapat juga disebut memiliki sugesti. SCB menyebutnya sebagai semangat kata-kata, sehingga kreativitas yang digelutinya berkisar pada bagaimana mengembalikan kata-kata pada hakikatnya yang sebenar. Tak pelak lagi, auman SCB itu memang merupakan suara besar bagi daya cipta sastrawan karena bukankah pada hakikatnya pula, keberadaan sastrawan tidak terlepas dari memosisikan kata-kata. Sementara di kalangan umum, kata-kata senantiasa difungsikan bagi kepentingan si pemakainya, kemudian terjebak dalam pengertian-pengertian tertentu dan dipatrikan dalam makna kamus. Setidak-tidaknya, SCB sangat merisaukan keberadaan kata-kata sebagai elemen terpenting dalam bahasa. Cuma di sisi lain, kata-kata sebagaimana halnya bahasa, pada hakikatnya adalah lisan, bukan tulisan. Bagi kepentingan itu pulalah, maka SCB dengan amat fenomenal pula tampil sebagai pembaca puisi terdepan di Tanah Air, seperti berjalan seiring dengan sajak-sajak yang ditulisnya. Berbagai alat dipergunakannya untuk melengkapi kehadiran lisan atau pelisanan sajak-sajaknya itu, seperti harmonika. Tidakkah dengan demikian, dapat membayangkan bagaimana tradisi lisan Melayu Riau dilantunkan seperti pengkoba di Sungai Rokan yang tidak akan tinggal dengan gebanonyo. Alkisah, musim panas 1974, Sutardji mengikuti International Poetry Reading di Rotterdam. Oktober 1974 sampai April 1975 mengikuti International Writing Program di Iowa City, USA. Bersama penyair K.H. Mustofa Bisri, Taufiq Ismail, SCB diundang ke Pertemuan International Para Penyair di Baghdad, Irak. Pernah pula diundang Datuk Anwar Ibrahim (ketika masih menjabat sebagai Menteri Keuangan Malaysia) membaca puisi di Departemen Keuangan Malaysia. Dia Ikut menghadiri berbagai pertemuan sastrawan ASEAN, pertemuan sastrawan nusantara di Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Pengelanaan SCB ke mancanegara itu tidak hanya mengangkat reputasi puisi SCB yang sarat dengan kultur kemelayuan, tetapi juga mengangkat reputasi kesusastraan Indonesia secara umum sebagai warga sastra dunia. Tahun 1997 misalnya, dengan sponsor Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, SCB dipercayai mewakili Indonesia untuk memenuhi undangan membaca puisi pada Festival Puisi Internasional Medellin, Colombia. Tahun 2004, membaca puisi pada Poetry Festival Durban, Afrika Selatan. Pada tahun yang sama juga membaca puisi di Tradewinds Literature International Festival, Capetown, Afrika Selatan. Ini disusul membaca puisi di Winternachten Poetry Festival di Den Haag, Belanda, 2005. Buku O, Amuk, Kapak (1981) merupakan kumpulan puisinya dari tiga buah buku, yaitu O (1973), Amuk (1977; mendapat hadiah puisi DKJ 1976-1977), dan Kapak (1979). Di samping itu, puisi-puisinya telah termuat dalam berbagai antologi, seperti Arjuna in Meditation (Calcutta, India, 1976), Writing from the World (USA), Westerly Review(Australia), Dichters in Rotterdam(Rotterdamse Kuststichting, 1975) dan Ik Wil Nog Dulzendjaar Leven, Negen Moderne Indonesische Dichter (1979). Juga dalam Ajip Rosidi (editor), Laut Biru, Langit Biru (1997), Parade Puisi Indonesia (1990), majalah Tenggara, Journal of Southeast Asian Literature 36-37 (1997), dan lain-lain. SCB juga menulis esai dan cerpen. Kumpulan cerpennya yang sudah diterbitkan adalah Hujan Menulis Ayam (2001) dan kumpulan esai bertajuk Isyarat (2007). Ia bahkan menulis novel anak-anak berjudul Lumba-lumba Ungu (1984), kisah heorik anak-anak melawan serangan aksi polisionil tentara Belanda. Sutardji mendapat berbagai penghargaan, antara lain Anugerah Seni Dewan Kesenian Jakarta (1977), South East Asia Write Award–SEA Write Award (1979) dari Kerajaan Thailand, Anugerah Seni Pemerintah Republik Indonesia (1993), Penghargaan Mastera-Majelis Sastra Asia Tenggara (1995), Penghargaan Sastra Chairil Anwar (1998), dan dianugerahi gelar ”Sastrawan Perdana” oleh Dewan Kesenian Riau (2001). Pada tahun 2008, tepatnya pada tahun 14 Agustus 2008, SCB menerima dua penghargaan yaitu penghargaan Bintang Budaya Parama dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Bakrie Award. Sampai sekarang, kepenyairan Sutardji tetap kokoh sebagai salah satu monumen perjalanan kesusastraan Indonesia. Reputasinya menjadi salah satu alasan yang mengantarkan Sutardji Calzoum Bachri mendapat predikat ”Presiden Penyair Indonesia”. Sebuah julukan yang menunjukkan reputasi dan kewibawaannya sebagai penyair, sebagai maestro.
 
Sumber: Buku Panduan Acara Penabalan Gelar Kehormatan Adat kepada Tuan H. Sutardji Calzoum Bachri, Lembaga Adat Melayu Riau, 29 Shafar 1440 H bersamaan 7 November 2018.
http://sastra-indonesia.com/2021/06/kalangan-sastrawan-usulkan-nobel-sastra-untuk-sutardji-calzoum-bachri-scb/
Link terkait: http://sastra-indonesia.com/2021/06/biografi-presiden-penyair-sutardji-calzoum-bachri/
***

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Azis Masyhuri A. Dahana A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S Laksana Aan Frimadona Roza Aang Fatihul Islam Abd. Rahman Mawazi Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Sunjayadi Adek Alwi Adhy Rical Adi Marsiela Adian Husaini Adin Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afnan Malay AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Subagyo Agus Salim Agus Sri Danardana Agus Sulton AH J Khuzaini Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Naufel Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Alfred Tuname Ali Irwanto Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alvi Puspita Amandus Klau Amel Amien Kamil Anam Rahus Andaru Ratnasari Andong Buku #3 Angela Anggraini Lubis Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Ari Pahala Hutabarat Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asep Juanda Asep Salahudin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Astrid Reza Atmakusumah Awalludin GD Mualif Awan Abdullah Ayi Jufridar Azyumardi Azra B Sugiharto Badrut Tamam Bagja Hidayat Bahrul Ulum A. Malik Bakdi Soemanto Balada Bambang kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Baskara T Wardaya SJ Bayu Agustari Adha Bayu Ambuari Beni Setia Benny Arnas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Berto Tukan BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonnie Triyana Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiarto Shambazy Buldanul Khuri Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chandra Iswinarno Cover Buku D. Zawawi Imron Dadan Sutisna Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danang Probotanoyo Danarto Daniel Paranamesa Dareen Tatour Darju Prasetya Darma Putra Darwis Rifai Harahap Dayat Hidayat Dede Kurniawan Deepe Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dhewi Susanti Dian Hartati Diana AV Sasa Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djunaedi Tjunti Agus Doan Widhiandono Doddy Hidayatullah Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Dr Junaidi Dr. Simuh Dwi Cipta Dwi Pranoto Dwi Wahyu Handayani Dwicipta Dyah Ratna Meta Novi Edeng Syamsul Ma’arif Eduard Tambunan Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Endhiq Anang P Endi Biaro Esai Eva Dwi Kurniawan Evan Ys Evi Idawati Evieta Fajar F Rahardi F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatmin Prihatin Malau Fauzan Al-Anzhari Fenny Aprilia Festival Gugur Gunung Fikri. MS Firdaus Muhammad Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Kafka Free Hearty Furqon Abdi Gde Artawan Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Noy H. Rosihan Anwar Hadi Napster Halim HD Hamdy Salad Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Haris del Hakim Haris Firdaus Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Junus Hasanudin Abdurakhman Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hastho Suprapto Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendra Sugiantoro Hendriyo Widi Henry H Loupias Heri CS Heri Latief Herman Hasyim Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Hesma Eryani Hikmat Gumelar Hilyatul Auliya Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humam S Chudori I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idha Saraswati Idris Pasaribu Igk Tribana Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Q. Moehiddin Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian koto Inggit Putria Marga Irman Syah Isbedy Stiawan ZS Ismi Wahid Istiqomatul Hayati Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Komindo Iwan Kurniawan J. Sumardianta Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jenny Ang Jihan Fauziah Jimmy Maruli Alfian Joko Sandur Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Paket Hemat Jusuf A.N Kalis Mardi Asih Karkono Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Khawas Auskarni Khoirur Rizal Umami Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kusno Kuswaidi Syafi’ie L.N. Idayanie Laksmi Pamuntja Lan Fang Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lies Susilowati Lily Yulianti Farid Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto LP3M Universitas Jember Lukman Asya Lutfi Mardiansyah M Arman AZ M Hari Atmoko M. Dhani Suheri M. Faizi M. Haninul Fuad M. Ikhsan M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marlin Bato Martin Aleida Marwanto Maryati Mas Ruscitadewi Mashuri Maya Azeezah Media: Crayon on Paper Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mestika Zed Michael Gunadi Widjaja Michael Ondaatje Mihar Harahap Mikhael Dua Mila Novita Misbahus Surur Misranto Moch. Faisol Moh. Asy'ari Muthhar Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Farhand Muzakki Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yulius Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mulyadi SA Munawir Aziz Mursai Esten Musa Ismail Musfi Efrizal Muslim Kasim Musyafak N Teguh Prasetyo N. Mursidi N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang Fahrudin Nanang Suryadi Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Nirwan Ahmad Arsuka Nissa Rengganis Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Novelet Novianti Setuningsih Nu’man ’Zeus’ Anggara Nunung Nurdiah Nunuy Nurhayati Nur Ahmad Salman H Nur Cholish Zaein Nur Faizah Nur Hidayati Nuraz Aji Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurul Anam Nuryana Asmaudi SA Ode Barta Ananda Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pameran Lukisan Pamusuk Eneste Pandu Radea Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Priyambodo RH Prosa Pudyo Saptono Puisi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Dachroni R. Timur Budi Raja Rachmat H Cahyono Radhar Panca Dahana Rahmi Hattani Rainer Maria Rilke Rakai Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Rida Wahyuningrum Ridwan Munawwar Rilla Nugraheni Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rosidi Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rz. Subagyo S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sastra Pemberontak SastraNESIA Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Si Burung Merak Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Sitor Situmorang Siwi Dwi Saputro Sjaiful Masri Sjifa Amori SLG STKIP PGRI Ponorogo Soeharto Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Fitri Ana Sri Wintala Achmad St Sularto Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Satya Dharma Sujiwo Tejo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Suseno Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutirman Eka Ardhana Suwandi Adisuroso Suyadi San Switzy Sabandar Syah A. Lathief Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syifa Aulia Sylvianita Widyawati Tamrin Bey Tan Malaka TanahmeraH ArtSpace Taofik Hidayat Taufik Alwie Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh LR Teguh Pamungkas Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Th. Sumartana Theresia Purbandini Timur Sinar Suprabana Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Wahono Triyanto triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Ulfatin Ch Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Ballah Universitas Indonesia Universitas Jember Utami Widowati Veven Sp. Wardhana W Haryanto W.S. Rendra Wandi Barboy Silaban Wanitaku-wanitaku Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Wayan Supartha Wendi Wildan Nugraha Wishnubroto Widarso Wong Wing King Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanto le Honzo Yasraf Amir Piliang Yeni Mulyani Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yuli Akhmada Yulia Sapthiani Yuliarsa Yunanto Sutyastomo Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae