Jumat, 13 Juni 2014

Seni dalam Kehidupan

Rakai
http://sanggarbebas.blogspot.com

Seni telah memberi pengaruh yang cukup besar dalam kehidupan kita. Seiring berjalannya waktu, seni telah mengalami banyak perubahan dan saat ini mulai berkembang dengan baik. Arti seni itu sendiri merupakan sebuah hasil akhir sebuah karya yang diciptakan oleh manusia. Manusia tidak hanya dapat menggagas, melainkan juga dapat mengekspresikan gagasannya. Manusia tentunya tidak mengalami kesulitan mengekspresikan gagasannya, dan manusia tidak dapat tidak mengekspresikan gagasannya. Apabila tidak ada pengekspresian gagasan maka tidak mungkin terjadi hubungan antarmanusia.


Bidang-bidang kehidupan manusia seperti ekonomi , sosial politik, cinta dan lain-lain, semuanya memerlukan ekspresi. Manusia dapat hidup hanya dengan mengeskpresikan diri. Manusia dalam mengekspresikan diri itu terdapat ekspresi khusus yang disebut kesenian. Kekhususan itu karena dengan kesenian manusia mengekspresikan gagasan estetik atau pengalaman estetik. Kesenian merupakan penjelmaan pengalaman estetik.

Betapa sederhananya kehidupan manusia, bersamaan dengan pemenuhan kebutuhan primernya, mereka menyempatkan dan mengupayakan memenuhi hasratnya dalam mengekspresikan pengalaman estetik serta wujud pengalaman estetik. Pengalaman estetik adalah sesuatu yang niscaya timbul dalam hidup manusia. Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak disadari, perhatian manusia banyak ditumpukkan pada pengalaman estetik. Sehari-hari manusia banyak memperoleh pengalaman estetik melalui kesenian. Berbusana, berhias, memilih barang-barang, berbicara, bergerak, dalam hal itu semuanya, manusia memperhatikan unsur-unsur estetik dalam kesenian. Dengan demikian, kesenian sebagai ranah ekspresi estetik telah menyertai kehidupan manusia sejak awal hidupnya dan sekaligus juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari seluruh kehidupan manusia. Semuanya itu menunjukkan keunikan kesenian dan kesenian menjadi unsur kebudayaan yang bersifat universal, artinya kesenian itu menjadi kebutuhan hidup manusia, kapan pun dan dimanapun manusia itu berada.

Agar supaya berlangsung dan meningkat taraf hidupnya, manusia harus menempuh berbagai kebutuhan, yang berlaku secara universal,yang dapat digolongkan ke dalam tiga jenis, yaitu (1) kebutuhan primer atau kebutuhan biologis yang kemunculannya bersumber pada aspek-aspek biologis dan organisme manusia; (2) kebutuhan sekunder atau kebutuhan sosial, yang mencerminkan manusia sebagai makhluk sosial, yang terwujud sebagai hasil dari usaha manusia dalam memenuhi berbagai kebutuhan primer yang harus melibatkan orang lain dalam kehidupan sosial. (3) kebutuhan integratif, yang mencerminkan manusia sebagai makhluk yang beradab (berpikir, bermoral dan bercita rasa) yang mengintegrasikan kebutuhan menjadi suatu sistem yang dibenarkan secara moral, dipahami akal pikiran, dan dihayati dengan cita rasa.

Seni merupakan kebutuhan hidup bagi manusia. Maka dari itu boleh dikatakan bahwa perkembangan seni sejalan dengan perkembangan budaya dan perkembangan kehidupan manusia. Untuk mengetahui perkembangan seni perlu diketahui perkembangan kehidupan manusia dan sebaliknya. Dengan kata lain seni sejalan dengan perkembangan unsur-unsur kebudayaan lainnya seperti ekonomi, sosial, politik, teknologi, pengetahuan, bangsa, dan agama, sebab kaitan antara seni dengan unsur kebudayaan lainnya merupakan suatu sistem.

Apabila terjadi perkembangan isi saja berarti ada perkembangan gagasan atau konsep karena isi seni didukung oleh gagasan. Perkembangan isi seni mungkin berasal dari individu pencipta (seorang seniman) karena seniman mempunyai tujuan tertentu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun tidak tertutup kemungkinan bahwa kelompok-kelompok manusia yang hidup secara kolektif mempunyai gagasan bersama yang dituangkan ke dalam bentuk seni. Apabila perkembangan seni itu berasal dari kemauan kolektif maka muncullah seni yang bersifat kolektif yang disebut seni tradisi. Perkembangan bentuk mungkin terjadi karena ada pengaruh dari luar, yang berarti ada impresi seni, kemudian diolah dan dibabar menjadi bentuk baru.

Sehubungan dengan usaha pengembangan kesenian bangsa Indonesia menghadapi berbagai tantangan dan kecenderungan yaitu (1) terjadi proses transformasi masyarakat yang menyangkut aspek nilai, mentalistis, sikap, dan perilaku sosial sebagai akibat revolusi teknologi komunikasi, banjirnya informasi, dan akibat bangunan, yaitu perkembangan masyarakat industri. (2) proses persaingan dunia makin ketat yang ditandai antara lain munculnya daerah perdagangan bebas. Dalam hal ini bangsa Indonesia harus meningkatkan daya saing dalam menghasilkan karya-karya yang bermutu. Nilai seni dan budaya dianggap sebagai sumber gagasan dari seseorang atau sekelompok masyarakat dalam rangka menghasilkan karya seni dan budaya yang bermutu dan beragam yang mampu bersaing dengan karya seni dan budaya dalam negeri maupun luar negeri.

Bagi Indonesia yang sedang membangun bangsanya diperlukan persyaratan yaitu keterbukaan masyarakat dan bangsa untuk menghadapi perubahan-perubahan. Keterbukaan bukan berarti menerima atau mengadopsi bagitu saja nilai-nilai baru yang datang dari luar, melainkan suatu penerimaan yang selektif. Keterbukaan merupakan persyaratan bagi pembangunan dan kemajuan. sikap keterbukaan adalah kesediaan untuk menerima informasi, gagasan dan nilai baru yang konstruktif.

Agar terjadi keterbukaan secara selektif tersebut, dunia sebagai salah satu wahana pembangunan bangsa mempunyai peranan yang amat menentukan. Kiranya jelas bahwa pengembangan seni akan berdampak terhadap pengembangan norma dan nilai dalam masyarakat. Seni merupakan cermin nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat karena seniman adalah bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat. Dalam hal ini seniman menjadi agen untuk menyebarluaskan nilai-nilai dan norma-norma yang telah disepakati bersama dan dikukuhkan oleh masyarakat.

Komunikasi antara seniman dengan masyarakat akan berlangsung semakin lancar jika terjadi peningkatan kualitas seni. Hal ini berarti menuntut karya seni yang semakin tinggi mutunya, dengan sendirinya masyarakat menuntut pengembangan keterampilan berkarya, keterampilan kreatif, dan wawasan seniman yang lebih luas. Sebaliknya bagi masyarakat pun dituntut peningkatan pemahaman dan penghayatan yang baik terhadap kesenian. Pengembangan seni dan budaya sejalan dengan peningkatan kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk mengangkat nilai-nilai budaya atau membangun kebudayaan. Semakin meningkatnya kesadaran dan kemampuan masyarakat akan arti pentingnya kesenian mendorong tumbuhnya kebanggaan dan jatidiri bangsa, sehingga pada gilirannya akan menumbuhkan ketahanan budaya bangsa. Pembangunan suatu bangsa yang mengabaikan kebudayaannya akan melemahkan sendi-sendi kehidupan bangsa itu sendiri.
Kiranya tidak ada manusia hidup tanpa seni, sebab seni sangat membahagiakan manusia. Seni merupakan bagian yang tak terpisahkan dari seluruh kehidupan manusia.

Seni merupakan cermin kehidupan manusia beserta masyarakatnya. Apabila terjadi penciptaan seni baru yang bermutu pertanda terjadi kemajuan adab dan budaya masyarakatnya. Seni yang bermutu menjadi sumber gagasan seseorang atau sekelompok masyarakat dalam rangka menghasilkan karya seni dan budaya yang bermutu dan beragam. Pengembangan seni mempunyai dampak terhadap pengembangan norma dan nilai dalam masyarakat dan bangsanya. Seniman menjadi agen dan pendidik untuk menyebarluaskan norma dan nilai yang telah disepakati bersama dan dikukuhkan oleh masyarakatnya.
***

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Azis Masyhuri A. Dahana A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S Laksana Aan Frimadona Roza Aang Fatihul Islam Abd. Rahman Mawazi Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Sunjayadi Adek Alwi Adhy Rical Adi Marsiela Adian Husaini Adin Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afnan Malay AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Subagyo Agus Salim Agus Sri Danardana Agus Sulton AH J Khuzaini Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Naufel Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Alfred Tuname Ali Irwanto Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alvi Puspita Amandus Klau Amel Amien Kamil Anam Rahus Andaru Ratnasari Andong Buku #3 Angela Anggraini Lubis Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Ari Pahala Hutabarat Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asep Juanda Asep Salahudin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Astrid Reza Atmakusumah Awalludin GD Mualif Awan Abdullah Ayi Jufridar Azyumardi Azra B Sugiharto Badrut Tamam Bagja Hidayat Bahrul Ulum A. Malik Bakdi Soemanto Balada Bambang kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Baskara T Wardaya SJ Bayu Agustari Adha Bayu Ambuari Beni Setia Benny Arnas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Berto Tukan BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonnie Triyana Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiarto Shambazy Buldanul Khuri Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chandra Iswinarno Cover Buku D. Zawawi Imron Dadan Sutisna Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danang Probotanoyo Danarto Daniel Paranamesa Dareen Tatour Darju Prasetya Darma Putra Darwis Rifai Harahap Dayat Hidayat Dede Kurniawan Deepe Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dhewi Susanti Dian Hartati Diana AV Sasa Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djunaedi Tjunti Agus Doan Widhiandono Doddy Hidayatullah Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Dr Junaidi Dr. Simuh Dwi Cipta Dwi Pranoto Dwi Wahyu Handayani Dwicipta Dyah Ratna Meta Novi Edeng Syamsul Ma’arif Eduard Tambunan Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Endhiq Anang P Endi Biaro Esai Eva Dwi Kurniawan Evan Ys Evi Idawati Evieta Fajar F Rahardi F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatmin Prihatin Malau Fauzan Al-Anzhari Fenny Aprilia Festival Gugur Gunung Fikri. MS Firdaus Muhammad Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Kafka Free Hearty Furqon Abdi Gde Artawan Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Noy H. Rosihan Anwar Hadi Napster Halim HD Hamdy Salad Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Haris del Hakim Haris Firdaus Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Junus Hasanudin Abdurakhman Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hastho Suprapto Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendra Sugiantoro Hendriyo Widi Henry H Loupias Heri CS Heri Latief Herman Hasyim Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Hesma Eryani Hikmat Gumelar Hilyatul Auliya Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humam S Chudori I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idha Saraswati Idris Pasaribu Igk Tribana Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Q. Moehiddin Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian koto Inggit Putria Marga Irman Syah Isbedy Stiawan ZS Ismi Wahid Istiqomatul Hayati Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Komindo Iwan Kurniawan J. Sumardianta Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jenny Ang Jihan Fauziah Jimmy Maruli Alfian Joko Sandur Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Paket Hemat Jusuf A.N Kalis Mardi Asih Karkono Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Khawas Auskarni Khoirur Rizal Umami Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kusno Kuswaidi Syafi’ie L.N. Idayanie Laksmi Pamuntja Lan Fang Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lies Susilowati Lily Yulianti Farid Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto LP3M Universitas Jember Lukman Asya Lutfi Mardiansyah M Arman AZ M Hari Atmoko M. Dhani Suheri M. Faizi M. Haninul Fuad M. Ikhsan M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marlin Bato Martin Aleida Marwanto Maryati Mas Ruscitadewi Mashuri Maya Azeezah Media: Crayon on Paper Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mestika Zed Michael Gunadi Widjaja Michael Ondaatje Mihar Harahap Mikhael Dua Mila Novita Misbahus Surur Misranto Moch. Faisol Moh. Asy'ari Muthhar Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Farhand Muzakki Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yulius Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mulyadi SA Munawir Aziz Mursai Esten Musa Ismail Musfi Efrizal Muslim Kasim Musyafak N Teguh Prasetyo N. Mursidi N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang Fahrudin Nanang Suryadi Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Nirwan Ahmad Arsuka Nissa Rengganis Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Novelet Novianti Setuningsih Nu’man ’Zeus’ Anggara Nunung Nurdiah Nunuy Nurhayati Nur Ahmad Salman H Nur Cholish Zaein Nur Faizah Nur Hidayati Nuraz Aji Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurul Anam Nuryana Asmaudi SA Ode Barta Ananda Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pameran Lukisan Pamusuk Eneste Pandu Radea Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Priyambodo RH Prosa Pudyo Saptono Puisi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Dachroni R. Timur Budi Raja Rachmat H Cahyono Radhar Panca Dahana Rahmi Hattani Rainer Maria Rilke Rakai Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Rida Wahyuningrum Ridwan Munawwar Rilla Nugraheni Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rosidi Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rz. Subagyo S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sastra Pemberontak SastraNESIA Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Si Burung Merak Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Sitor Situmorang Siwi Dwi Saputro Sjaiful Masri Sjifa Amori SLG STKIP PGRI Ponorogo Soeharto Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Fitri Ana Sri Wintala Achmad St Sularto Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Satya Dharma Sujiwo Tejo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Suseno Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutirman Eka Ardhana Suwandi Adisuroso Suyadi San Switzy Sabandar Syah A. Lathief Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syifa Aulia Sylvianita Widyawati Tamrin Bey Tan Malaka TanahmeraH ArtSpace Taofik Hidayat Taufik Alwie Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh LR Teguh Pamungkas Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Th. Sumartana Theresia Purbandini Timur Sinar Suprabana Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Wahono Triyanto triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Ulfatin Ch Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Ballah Universitas Indonesia Universitas Jember Utami Widowati Veven Sp. Wardhana W Haryanto W.S. Rendra Wandi Barboy Silaban Wanitaku-wanitaku Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Wayan Supartha Wendi Wildan Nugraha Wishnubroto Widarso Wong Wing King Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanto le Honzo Yasraf Amir Piliang Yeni Mulyani Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yuli Akhmada Yulia Sapthiani Yuliarsa Yunanto Sutyastomo Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae