Selasa, 18 Juni 2013

Indahnya Kesabaran Itu

Dhewi Susanti *
http://sastra-indonesia.com

Pagi itu langit masih gelap, selesai sholat Subuh aku melipat sajadah panjang. Rasanya sang surya enggan membagi kehangatan. Ayam-ayam jago sibuk dengan kokoknya, memanggil matahari demi sinarnya. Dan angin bertiup pelan, meninabobokkan para makluk hidup.

Ku tengok buah hatiku, nyenyak dalam selimut hangatnya.“Ah, betapa besar ciptaan Allah ini” batinku bergumam, memandangi wajah polos anakku. Rasanya malas membuka jendala mengganti suasana. Parasnya lembut dalam lelap tidurnya, seakan ingin membagi mimpinya tadi malam.

Hari ini hari pertama dia masuk sekolah. “Wah anakku, pasti bangga dengan seragam barunya” kataku di hati, sambil kupandangi baju seragam yang baru kuambil dari almari. Aku pun bergegas keluar dari kamar untuk menyiapkan sarapannya. Tak terasa matahari kian naik menaburkan sinarnya. Maka harus rela memutuskan mimpi anakku pagi ini. Tidak kusangka sudah keluar kamar, sebelum aku membangunkannya. “Waduh, anak mama hebat nih bisa bangun sendiri” pujiku padanya.

“Ma, aku tadi mimpi lho…” dia bercerita saraya menggosok-gosokkan matanya dengan tangannya yang mungil. “Sepertinya mimpi adik indah ya, kok sambil tersenyum?” tanyaku sambil mengajak mandi. “Iya ma, aku mimpi punya banyak teman” katanya. “Berarti sudah siap bersekolah dong?” tanyaku lagi. “Siap dong ma” katanya tanpa ragu sedikit pun.

Selesai merapikan peralatan sekolahnya dan pekerjaanku sendiri, aku bergegas mengantarnya. Di sekolah banyak teman-temannya sudah datang. Tiba-tiba “Mama, aku tak mau ditinggal sendiri, aku mau mama menunggu aku di kelas,” suara anakku sedikit merengek. “Kenapa adik tak mau ditinggal sendiri?” tanyaku sambil terheran-heran, karena dia tak biasa bertingkah seperti itu. “Lho tadi katanya senang mendapat teman baru, sampai-sampai terbawa mimpi?” pujiku. “Pokoknya aku tak mau ditinggal sendiri!” kata anakku, terus bersembunyi di belakangku. Herannya, dia selalu sembunyi di belakang badanku tanpa alasan jelas. Dia tak mau jawab, terus kencangkan pegangannya di tanganku. Dengan segala usaha, akhirnya bisa aku bujuk untuk melepaskan pegangannya, bersamaan kehadiran ibu gurunya.

“Adik, sekarang masuk kelas ya, itu ibu guru sudah datang, sekarang mama sudah terlambat ke sekolah, nanti mama jemput sebelum jam pulang sekolah” kataku dengan setengah marah. Setelah masuk kelas, baru ku tinggal. Pulang sekolah, ternyata aku terlambat menjemputnya, karena kesibukan yang tak bisa kutinggalkan. Anakku sudah menunggu lama, dan aku tak menyadari. Sesampai di rumah, anakku marah. “Mama bohong ya!” katanya, berteriak kencang seolah dia sendiri yang mendengar suaranya. “Mama bohong apa, sayang?” tanyaku setengah heran, karena tak merasa berbohong. “Katanya, mama akan menjemputku sebelum pulang sekolah!” sambil menangis. “Oya, mama lupa sayang, karena di sekolah ada rapat, jadi tidak bisa pulang cepat, maafkan mama ya?” pintaku padanya.

Pada awalnya anakku penurut, tidak pernah berontak. Setelah masuk Taman Kanak-kanak, banyak perubahan yang terjadi pada dirinya. Mungkin karena situasi dan kondisi sangat berbeda dengan di rumah. Karena kesibukan juga mungkin, aku kurang memperhatikannya. Apapun yang diminta kuturuti, asal mematuhi aturan yang kuterapkan. Tapi ini membuatnya keras dan egois. Seringnya menentang yang telah kukatakan. “Mama, pelit!” itu yang selalu dibilang, bila yang diinginkan tidak dituruti. Itu pun dia lakukan sambil menangis keras, kadang membanting benda apa saja di dekatnya.

Setelah berjalan beberapa bulan, tingkah lakunya kian aneh. Kadang aku sampai mencubitnya, itu kulakukan bila sudah kelewatan, ketika dia benar-benar tak mau ditinggal.“Ya Allah, apa yang terjadi pada anakku” kataku dalam hati. Akhirnya aku berinisiatif konsultasi dengan gurunya. Ternyata di sekolah dia sering usil pada teman-temannya tanpa sebab. Ibu guru pun sering memberikan laporan padaku tentang perilaku anakku. Lambat laun tingkahnya agak berubah, Alhamdulillah.

Menginjak usia 6 tahun dia masuk kelas B. Mungkin karena suka usil, akhirnya ibu gurunya memilihnya jadi ketua kelas. Agar bisa bersosialisasi dan punya keberanian dalam hal positif. “Wah, hebat ya!” pujiku setelah dengar ceritanya. “Berarti sekarang adik tidak boleh marah-marah lagi donk” tambahku lagi.

Pagi harinya, ternyata yang kutakutkan terjadi, dia tidak mau ditinggal lagi. Di kelas B dia juga masih sering bertingkah aneh dengan naik-naik bangku pun usil. Kebetulan ibu gurunya disiplin, tapi hal itu tak merubah keadaan. Aku bingung karena anakku tidak berubah, malah makin egois. Padahal aku sudah berusaha sabar dengannya. “Apa yang adik inginkan, kok selalu membuat susah ibu guru di sekolah, kan adik menjadi ketua kelas?” tanyaku, suatu sore.

Tidak kusangka dia jawab bernada tinggi “Aku mau pindah sekolah ma!” “Memang ada apa sayang?” tanyaku balik. “Gurunya galak-galak, aku tidak mau sekolah di situ!” katanya berteriak. Aku pikir apa anakku dimarahi gurunya sampai begitu marahnya. Tapi setelah kucari informasi tentang guru-guru di sekolah anakku ternyata baik-baik, tidak ada yang galak seperti dia kata. Aku makin bingung apa yang terjadi dengan anakku.

Akhirnya, aku punya fikiran untuk mencarikannya pelajaran tambahan atau les di luar jam pelajaran, agar dapat bergaul dengan teman-teman di luar sekolah. Dia mulai les setelah jam sekolah sampai sore hari. Karena aku juga sering curhat dengan teman sesama guru. Mereka sempat protes caraku, menganggap terlalu otoriter terhadap anak. Kadang marah padanya tanpa alasan jelas.

Suatu saat, aku sempatkan bertanya padanya tentang kegiatan di sekolah. “Tadi, adik belajar apa di sekolah?” tanyaku sedikit hati-hati, khawatir kalau dia marah seperti biasanya. Tapi ternyata di luar dugaan, dia asyik bercerita apa yang didapatkan di sekolahnya hari itu. “Tadi itu kita belajar sholat lho ma” katanya dengan bangga. Dia juga bercerita tentang teman-temannya dan gurunya. “Ibu guru nggak pernah marah seperti mama lho” protesnya padaku. Aku agak malu dibilang seperti itu. “Ibu guru itu sabar sekali ma” katanya, sambil terus menceritakan ibu gurunya.

Aku kaget kala sore menjelang magrib anakku berkata, “Ayo ma sholat, tapi aku yang jadi imam ya” katanya dengan raut senang. Akhirnya aku sholat berdua dengan anakku. Kebetulan suamiku dinas di Surabaya, jadi tidak setiap hari bisa menunggui kami. Waduh, aku heran dengan tawarannya. Aku pun berpikir “Apa ya yang diajarkan ibu gurunya, kok dia bisa seperti itu?” Ternyata gurunya memberi banyak perhatian, utamanya tentang pembelajaran yang ada di sekolah. Sejak saat itu aku pelan-pelan belajar dari anakku, tentang bersabar dalam segala hal.“Nggak gitu lho ma!” katanya, bila tak sesuai dengan yang diajarkan di sekolah.

Kesabaran itu jugalah yang akhirnya kubawa sampai sekolah, berusaha tenang dalam memecah segala permasalahan yang datang bersamaan. Alhamdulilah, dengan sabar kita bisa berbuat lebih baik dari sebelumnya, juga mendapatkan keutamaan dari yang tidak kita duga. Aku pun dapat menikmati hidup dengan lebih baik walau awalnya sangat sulit, karena karakterku yang dulunya keras.

*) Dhewi Susanti, SE, lahir di Pacitan, 28 maret 1973, adalah Wali dari Ananda Arif Fadlillah Wicaksono (siswa kelas 1-Utsman) dan Selvy Elvina Santoso. Alamat sekarang di Jl. R.Sentanan 01/01 Desa Ngloning Kec Slahung. Penulis adalah istri dari Budi Santoso.
Dijumput dari:  http://sastra-indonesia.com/2013/06/indahnya-kesabaran-itu/

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Azis Masyhuri A. Dahana A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S Laksana Aan Frimadona Roza Aang Fatihul Islam Abd. Rahman Mawazi Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Sunjayadi Adek Alwi Adhy Rical Adi Marsiela Adian Husaini Adin Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afnan Malay AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Subagyo Agus Salim Agus Sri Danardana Agus Sulton AH J Khuzaini Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Naufel Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Alfred Tuname Ali Irwanto Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alvi Puspita Amandus Klau Amel Amien Kamil Anam Rahus Andaru Ratnasari Andong Buku #3 Angela Anggraini Lubis Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Ari Pahala Hutabarat Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asep Juanda Asep Salahudin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Astrid Reza Atmakusumah Awalludin GD Mualif Awan Abdullah Ayi Jufridar Azyumardi Azra B Sugiharto Badrut Tamam Bagja Hidayat Bahrul Ulum A. Malik Bakdi Soemanto Balada Bambang kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Baskara T Wardaya SJ Bayu Agustari Adha Bayu Ambuari Beni Setia Benny Arnas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Berto Tukan BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonnie Triyana Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiarto Shambazy Buldanul Khuri Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chandra Iswinarno Cover Buku D. Zawawi Imron Dadan Sutisna Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danang Probotanoyo Danarto Daniel Paranamesa Dareen Tatour Darju Prasetya Darma Putra Darwis Rifai Harahap Dayat Hidayat Dede Kurniawan Deepe Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dhewi Susanti Dian Hartati Diana AV Sasa Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djunaedi Tjunti Agus Doan Widhiandono Doddy Hidayatullah Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Dr Junaidi Dr. Simuh Dwi Cipta Dwi Pranoto Dwi Wahyu Handayani Dwicipta Dyah Ratna Meta Novi Edeng Syamsul Ma’arif Eduard Tambunan Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Endhiq Anang P Endi Biaro Esai Eva Dwi Kurniawan Evan Ys Evi Idawati Evieta Fajar F Rahardi F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatmin Prihatin Malau Fauzan Al-Anzhari Fenny Aprilia Festival Gugur Gunung Fikri. MS Firdaus Muhammad Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Kafka Free Hearty Furqon Abdi Gde Artawan Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Noy H. Rosihan Anwar Hadi Napster Halim HD Hamdy Salad Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Haris del Hakim Haris Firdaus Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Junus Hasanudin Abdurakhman Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hastho Suprapto Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendra Sugiantoro Hendriyo Widi Henry H Loupias Heri CS Heri Latief Herman Hasyim Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Hesma Eryani Hikmat Gumelar Hilyatul Auliya Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humam S Chudori I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idha Saraswati Idris Pasaribu Igk Tribana Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Q. Moehiddin Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian koto Inggit Putria Marga Irman Syah Isbedy Stiawan ZS Ismi Wahid Istiqomatul Hayati Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Komindo Iwan Kurniawan J. Sumardianta Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jenny Ang Jihan Fauziah Jimmy Maruli Alfian Joko Sandur Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Paket Hemat Jusuf A.N Kalis Mardi Asih Karkono Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Khawas Auskarni Khoirur Rizal Umami Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kusno Kuswaidi Syafi’ie L.N. Idayanie Laksmi Pamuntja Lan Fang Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lies Susilowati Lily Yulianti Farid Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto LP3M Universitas Jember Lukman Asya Lutfi Mardiansyah M Arman AZ M Hari Atmoko M. Dhani Suheri M. Faizi M. Haninul Fuad M. Ikhsan M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marlin Bato Martin Aleida Marwanto Maryati Mas Ruscitadewi Mashuri Maya Azeezah Media: Crayon on Paper Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mestika Zed Michael Gunadi Widjaja Michael Ondaatje Mihar Harahap Mikhael Dua Mila Novita Misbahus Surur Misranto Moch. Faisol Moh. Asy'ari Muthhar Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Farhand Muzakki Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yulius Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mulyadi SA Munawir Aziz Mursai Esten Musa Ismail Musfi Efrizal Muslim Kasim Musyafak N Teguh Prasetyo N. Mursidi N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang Fahrudin Nanang Suryadi Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Nirwan Ahmad Arsuka Nissa Rengganis Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Novelet Novianti Setuningsih Nu’man ’Zeus’ Anggara Nunung Nurdiah Nunuy Nurhayati Nur Ahmad Salman H Nur Cholish Zaein Nur Faizah Nur Hidayati Nuraz Aji Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurul Anam Nuryana Asmaudi SA Ode Barta Ananda Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pameran Lukisan Pamusuk Eneste Pandu Radea Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Priyambodo RH Prosa Pudyo Saptono Puisi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Dachroni R. Timur Budi Raja Rachmat H Cahyono Radhar Panca Dahana Rahmi Hattani Rainer Maria Rilke Rakai Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Rida Wahyuningrum Ridwan Munawwar Rilla Nugraheni Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rosidi Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rz. Subagyo S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sastra Pemberontak SastraNESIA Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Si Burung Merak Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Sitor Situmorang Siwi Dwi Saputro Sjaiful Masri Sjifa Amori SLG STKIP PGRI Ponorogo Soeharto Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Fitri Ana Sri Wintala Achmad St Sularto Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Satya Dharma Sujiwo Tejo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Suseno Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutirman Eka Ardhana Suwandi Adisuroso Suyadi San Switzy Sabandar Syah A. Lathief Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syifa Aulia Sylvianita Widyawati Tamrin Bey Tan Malaka TanahmeraH ArtSpace Taofik Hidayat Taufik Alwie Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh LR Teguh Pamungkas Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Th. Sumartana Theresia Purbandini Timur Sinar Suprabana Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Wahono Triyanto triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Ulfatin Ch Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Ballah Universitas Indonesia Universitas Jember Utami Widowati Veven Sp. Wardhana W Haryanto W.S. Rendra Wandi Barboy Silaban Wanitaku-wanitaku Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Wayan Supartha Wendi Wildan Nugraha Wishnubroto Widarso Wong Wing King Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanto le Honzo Yasraf Amir Piliang Yeni Mulyani Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yuli Akhmada Yulia Sapthiani Yuliarsa Yunanto Sutyastomo Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae