Minggu, 18 Maret 2012

“Menyelamatkan” Taufiq Ismail Menjadi Sastrawan

Saripuddin Lubis
http://www.analisadaily.com/

cerita ini dari Taufiq Ismail, “Kalau saja Soe Hok Djin tidak ada, barangkali Anda semua tidak akan pernah mengenal saya dan kita tidak akan berjumpa di sini”.

Ucapan itu selalu saja disampaikan Taufiq setiap kali ada kesempatan dialog terbuka dengannya. Pertama ketika berlangsung pertemuan Apresiasi Sastra Daerah di Hotel Mars, Cipayung, Jawa Barat. Kemudian pada Diklat Membaca Menulis dan Apresiasi Sastra (MMAS) tahun Hotel Purnama, Cipayung, Jawa Barat beberapa waktu yang lalu.

Mengapa Soe Hok Djin sampai menyelamatkan Taufiq Ismail? Dimaskud Taufiq dengan menyelamatkannya bermula dari sebuah anekdot. Masa remaja Taufiq Ismail seperti diketahui pernah berprofesi lain sebagai penjual kain batik dari Pekalongan yang dilakukannya untuk sekedar menambah biaya hidupnya. Di sela kegiatannya berdagang batik, Taufiq tetap berkarya, terutama menulis puisi.

Ketika Indonesia sedang berada dalam peristiwa ?66, Taufik telah banyak menuliskan karyanya tentang aksi-aksi para mahasiswa pada waktu itu. Puisi-puisi yang ditulis Taufiq sebagian telah diketik rapi dan sebagiannya lagi masih masih ditulis tangan. Salah satu kebiasaan Taufiq, selalu menyandang sebuah tas yang berisi puisi-puisinya, kemana pun dia pergi, termasuk ketika sedang berdagang batik antara Pekalongan-Jakarta.

Suatu kali dalam sebuah pertemuan, Djin (Taufiq dan Soe Hok Djin adalah sahabat akrab), secara tidak sengaja membaca puisi-puisi Taufiq. Setelah membaca puisi-puisi itu, Djin sangat senang dan langsung berkata, “Taufiq, ini bagus sekali. Ini harus diterbitkan!” Pemuda Taufiq mengatakan kalau puisi-puisi itu belum rapi dan masih ditulis tangan (kebetulan yang dibaca Djin adalah map yang berisi puisi dengan tulisan tangan, sedang puisi yang sudah diketik ada pada map yang satu lagi. Djin tidak perduli, beliau beranjak pergi sambil membawa map yang berisi puisi.

Seperti biasa secara berkala, dari Pekalongan Taufiq berangkat ke Jakarta membawa bungkusan-bungkusan berisi kain batik. Suatu pagi Subuh, Taufiq tiba di Stasiun Kereta Api Gambir. Pagi itu, entah bagaimana secara tidak sengaja (karena harus mengurusi dagangannya) Taufik harus kehilangan semua barang dagangannya. Batik yang berjumlah banyak, raib entah kemana. Betapa gundah hati Taufiq. Taufik gundah bukan karena kehilangan kain-kain batiknya. Taufiq sedih karena harus kehilangan barangnya yang paling berharga, yaitu map yang berisi puisi yang sudah diketik. Bukan main sedihnya Taufiq Ismail. Beberapa hari kemudian, Taufiq ingat kalau masih ada satu lagi berkas puisi-puisinya pada Soe Hok Djin. Taufiq pun segera berangkat menemui Djin. Akhirnya selamatlah puisi-puisi Taufiq Ismail dan puisi-puisi yang diselematkan itu dapat kita baca dalam kumpulan Tirani dan Benteng.

Siapa Soe Hok Djin?

Soe Hok Djin sebenarnya adalah orang yang cukup terkenal di negeri ini. Soe Hok Djin dikenal dengan nama Arief Budiman. Dilahirkan di Jakarta, 3 Januari 1940. Semasa kecil Djin mempunyai cita-cita sebagai seorang pelaut atau pilot. Cita-cita hanya untuk menggapai angan-angan sangat sederhana; ingin melanglang ke luar negeri melalui laut atau angkasa.

Setelah beranjak dewasa Djin mengubah cita-citanya menjadi seorang penulis dan pelukis. Cita-cita sedikit banyak terpengaruh oleh ayahnya yang berprofesi sebagai penulis. Ayahnya Salam Sutrawan adalah seorang pengarang novel Cina Perantauan. Setiap saat Djin selalu dekat dengan sang ayah yang sedang mengetik novel.

Djin juga mulai menyenangi teater karena kebetulan Alm. Liem Tjua Hok (Teguh Karya) adalah teman kecil sebelah rumah. Seperti kita ketahui Alm. Teguh Karya adalah tokoh film dan teater di Indonesia. Setelah menginjak bangku kuliah, Djin sering menonton teater bersama Asrul Sani dan Teguh Karya.

Sekarang Arief Budiman berada di Australia sebagai guru besar di Universitas Melbourne. Arief pernah memperdalam pengetahuan di College d?Europe, Brugge, Belgia (1964), menyelesaikan studi di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (1968), memperdalam pengetahuan di Paris (1972) dan meraih gelar doktor dalam bidang sosiologi dari Universitas Harvard, AS (1980).

Dalam bersastra dan seni, Arif juga sudah harus diperhitungkan sepak terjangnya. Kegiatannya antara lain, termasuk salah satu Dewan Penasehat Majalah Sastra Horison pada priode 1966 sampai 1972. Aktivitasnya di Horison kemudian dilanjutkan lagi dari tahun 1972 hingga 1992. Dia juga sempat aktif sebagai anggota Dewan Kesenian Jakarta dari tahun 1968 sampai 1971 dan anggota Badan Sensor Film dari tahun 1968, hingga 1971. Dalam bidang akademik. Pernah sebagai dosen Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga (Jawa Tengah).

Suami dari Leila S. Chudouri (teman kuliahnya di UI yang sekarang psikolog kondang) ini termasuk yang menandatangani “Manifes Kebudayaan”. Kelompok ?Manifes Kebudayaan? ini, mereka yang ikut menentang kehadiran gerakan komunis di Indonesia. Arief juga pernah menghadiri Konferensi PEN Club Internasional di Seoul (1970).

Arief banyak menulis esai. Salah satu esainya “Manusia dan Seni” bahkan memperoleh Hadiah Ketiga majalah Sastra tahun 1963. Karya Arief yang lain Chairil Anwar: Sebuah Pertemuan (1976), Pembagian Kerja Secara Seksual (1981), Transmigrasi di Indonesia: Ringkasan Tulisan dan Hasil-Hasil Penelitian (1985), dan Jalan Demokrasi ke Sosialisme: Pengalaman Chile di Bawah Allende (1986).

Dalam bidang kajian ilmiah sastra, Arief Budiman dianggap sebagai tokoh “Metode Ganzheit” sejak diadakannya Diskusi Sastra 31 Oktober 1968 di Jakarta dan terlibat serangkaian polemik dengan MS Hutagalung sebagai “Aliran Rawamangun”. Arief juga dikenal sebagai tokoh “Sastra Kontekstual sejak diadakannya Sarasehan Kesenian di Solo Oktober 1984.

Itulah Soe Hok Djin yang juga abang kandung dari Soe Hok Gie (Tokoh ?65 yang telah difilmkan) Bagaimanapun kehadiran Soe Hok Djin telah pula dicatat dalam percaturan sastra di negeri ini.

Penulis: dosen STKIP Budidaya Binjai. /29 Mei 2011

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Azis Masyhuri A. Dahana A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S Laksana Aan Frimadona Roza Aang Fatihul Islam Abd. Rahman Mawazi Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Sunjayadi Adek Alwi Adhy Rical Adi Marsiela Adian Husaini Adin Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afnan Malay AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Subagyo Agus Salim Agus Sri Danardana Agus Sulton AH J Khuzaini Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Naufel Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Alfred Tuname Ali Irwanto Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alvi Puspita Amandus Klau Amel Amien Kamil Anam Rahus Andaru Ratnasari Andong Buku #3 Angela Anggraini Lubis Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Ari Pahala Hutabarat Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asep Juanda Asep Salahudin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Astrid Reza Atmakusumah Awalludin GD Mualif Awan Abdullah Ayi Jufridar Azyumardi Azra B Sugiharto Badrut Tamam Bagja Hidayat Bahrul Ulum A. Malik Bakdi Soemanto Balada Bambang kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Baskara T Wardaya SJ Bayu Agustari Adha Bayu Ambuari Beni Setia Benny Arnas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Berto Tukan BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonnie Triyana Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiarto Shambazy Buldanul Khuri Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chandra Iswinarno Cover Buku D. Zawawi Imron Dadan Sutisna Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danang Probotanoyo Danarto Daniel Paranamesa Dareen Tatour Darju Prasetya Darma Putra Darwis Rifai Harahap Dayat Hidayat Dede Kurniawan Deepe Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dhewi Susanti Dian Hartati Diana AV Sasa Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djunaedi Tjunti Agus Doan Widhiandono Doddy Hidayatullah Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Dr Junaidi Dr. Simuh Dwi Cipta Dwi Pranoto Dwi Wahyu Handayani Dwicipta Dyah Ratna Meta Novi Edeng Syamsul Ma’arif Eduard Tambunan Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Endhiq Anang P Endi Biaro Esai Eva Dwi Kurniawan Evan Ys Evi Idawati Evieta Fajar F Rahardi F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatmin Prihatin Malau Fauzan Al-Anzhari Fenny Aprilia Festival Gugur Gunung Fikri. MS Firdaus Muhammad Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Kafka Free Hearty Furqon Abdi Gde Artawan Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Noy H. Rosihan Anwar Hadi Napster Halim HD Hamdy Salad Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Haris del Hakim Haris Firdaus Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Junus Hasanudin Abdurakhman Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hastho Suprapto Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendra Sugiantoro Hendriyo Widi Henry H Loupias Heri CS Heri Latief Herman Hasyim Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Hesma Eryani Hikmat Gumelar Hilyatul Auliya Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humam S Chudori I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idha Saraswati Idris Pasaribu Igk Tribana Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Q. Moehiddin Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian koto Inggit Putria Marga Irman Syah Isbedy Stiawan ZS Ismi Wahid Istiqomatul Hayati Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Komindo Iwan Kurniawan J. Sumardianta Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jenny Ang Jihan Fauziah Jimmy Maruli Alfian Joko Sandur Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Paket Hemat Jusuf A.N Kalis Mardi Asih Karkono Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Khawas Auskarni Khoirur Rizal Umami Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kusno Kuswaidi Syafi’ie L.N. Idayanie Laksmi Pamuntja Lan Fang Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lies Susilowati Lily Yulianti Farid Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto LP3M Universitas Jember Lukman Asya Lutfi Mardiansyah M Arman AZ M Hari Atmoko M. Dhani Suheri M. Faizi M. Haninul Fuad M. Ikhsan M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marlin Bato Martin Aleida Marwanto Maryati Mas Ruscitadewi Mashuri Maya Azeezah Media: Crayon on Paper Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mestika Zed Michael Gunadi Widjaja Michael Ondaatje Mihar Harahap Mikhael Dua Mila Novita Misbahus Surur Misranto Moch. Faisol Moh. Asy'ari Muthhar Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Farhand Muzakki Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yulius Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mulyadi SA Munawir Aziz Mursai Esten Musa Ismail Musfi Efrizal Muslim Kasim Musyafak N Teguh Prasetyo N. Mursidi N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang Fahrudin Nanang Suryadi Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Nirwan Ahmad Arsuka Nissa Rengganis Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Novelet Novianti Setuningsih Nu’man ’Zeus’ Anggara Nunung Nurdiah Nunuy Nurhayati Nur Ahmad Salman H Nur Cholish Zaein Nur Faizah Nur Hidayati Nuraz Aji Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurul Anam Nuryana Asmaudi SA Ode Barta Ananda Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pameran Lukisan Pamusuk Eneste Pandu Radea Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Priyambodo RH Prosa Pudyo Saptono Puisi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Dachroni R. Timur Budi Raja Rachmat H Cahyono Radhar Panca Dahana Rahmi Hattani Rainer Maria Rilke Rakai Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Rida Wahyuningrum Ridwan Munawwar Rilla Nugraheni Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rosidi Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rz. Subagyo S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sastra Pemberontak SastraNESIA Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Si Burung Merak Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Sitor Situmorang Siwi Dwi Saputro Sjaiful Masri Sjifa Amori SLG STKIP PGRI Ponorogo Soeharto Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Fitri Ana Sri Wintala Achmad St Sularto Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Satya Dharma Sujiwo Tejo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Suseno Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutirman Eka Ardhana Suwandi Adisuroso Suyadi San Switzy Sabandar Syah A. Lathief Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syifa Aulia Sylvianita Widyawati Tamrin Bey Tan Malaka TanahmeraH ArtSpace Taofik Hidayat Taufik Alwie Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh LR Teguh Pamungkas Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Th. Sumartana Theresia Purbandini Timur Sinar Suprabana Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Wahono Triyanto triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Ulfatin Ch Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Ballah Universitas Indonesia Universitas Jember Utami Widowati Veven Sp. Wardhana W Haryanto W.S. Rendra Wandi Barboy Silaban Wanitaku-wanitaku Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Wayan Supartha Wendi Wildan Nugraha Wishnubroto Widarso Wong Wing King Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanto le Honzo Yasraf Amir Piliang Yeni Mulyani Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yuli Akhmada Yulia Sapthiani Yuliarsa Yunanto Sutyastomo Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae