Kamis, 01 Maret 2012

Bahasa Sunda dari Kongres ke Kongres

Dadan Sutisna
Pikiran Rakyat, 26 Juni 2011

DI antara bahasa-bahasa ibu di Indonesia, bahasa Sunda paling sering dikongreskan. Bahkan, intensitasnya akan menyamai Kongres Bahasa Indonesia, karena sama-sama diselenggarakan sembilan kali. Bahasa lain yang kerap mengadakan kongres adalah bahasa Jawa (lima kali) dan bahasa Bali (lima kali).

Kongres Bahasa Sunda (KBS) diprakarsai oleh Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBBS). Sebelum kemerdekaan, masyarakat pendukung bahasa Sunda juga pernah menyelenggarakan kongres, yaitu tahun 1914, 1918, 1922, 1926, dan 1929. Kemudian pada tahun 1952, inohong Sunda menyelenggarakan Konferensi Bahasa Sunda di Bandung yang menjadi cikal bakal lahirnya LBSS. Jadi, jika dihitung dengan masa sebelum kemerdekaan, bahasa Sunda telah 14 kali dibahas dalam suatu kongres.

Penyelenggaraan KBS dilatari oleh permasalahan bahasa Sunda, yang kemudian diperbincangkan untuk mencari titik temu dan kesepakatan. Hasil kongres selanjutnya dituangkan dalam keputusan atau rekomendasi, agar dilaksanakan oleh pihak-pihak pembuat kebijakan serta masyarakat pendukung bahasa Sunda.

Isu yang selalu mengemuka dari setiap penyelenggaraan KBS adalah upaya menyesuaikan bahasa Sunda dengan perkembangan zaman. Agar bahasa Sunda ngindung ka waktu, hasil Konferensi Bahasa Sunda tahun 1952 merekomendasikan dibentuknya suatu badan untuk memelihara bahasa dan sastra Sunda. Kemudian berdirilah LBSS. Salah satu kegiatan yang tertuang dalam anggaran dasar LBSS adalah menyelenggarakan KBS.

Sejak pendiriannya, LBSS telah delapan kali mengadakan KBS, dan tahun ini yang kesembilan. KBS I sampai IV diadakan di Bandung, yaitu tahun 1954, 1956, 1958, dan 1961. Dari empat kongres tersebut, rekomendasi yang paling nyata adalah dibukanya Jurusan Sastra Sunda di Unpad dan UPI, penyusunan pedoman ejaan bahasa Sunda dan penyusunan Kamus Umum Bahasa Sunda. Selain itu, diterbitkan pula buku-buku yang berkaitan dengan bahasa dan sastra Sunda.

Selama 27 tahun, sejak 1961, LBSS tidak mengadakan kongres. Atas dorongan dari beberapa tokoh pemuda, antara lain Acil Bimbo dan Uu Rukmana, tahun 1988 LBSS menyelenggarakan KBS V di Cipayung Bogor. Maman Sumantri, Ketua LBSS pada periode 1984-1988, menyebutkan bahwa KBS V merupakan upaya untuk merumuskan kembali bahasa Sunda dalam menyongsong abad XXI. Selanjutnya, LBBS menyelenggarakan kembali KBS VII di Gedung Merdeka tahun 1993, KBS VII di Garut tahun 2001, dan KBS VIII di Subang tahun 2005.



Rekomendasi dan Realisasi

Penyelenggaraan KBS bertujuan untuk menemukan solusi, kesepakatan, kebijakan, dan strategi berkaitan dengan permasalahan bahasa, sastra, dan aksara Sunda. Meski demikian, kongres-kongres sebelumnya kerapkali mendapat sorotan tatkala dipandang sebagai acara rutin yang bersifat seremonial. Hal ini lantaran beberapa rekomendasi kongres, belum juga dilaksanakan hingga datang kongres berikutnya.

Kegiatan rutin pada setiap KBS pada dasarnya sama, yaitu membentuk panitia, mengundang pemakalah, mempresentasikan makalah, dan kemudian menyusun rekomendasi. LBSS sebagai lembaga yang memprakarsai terselenggaranya KBS, kemudian mengadakan sosialisasi hasil kongres kepada pihak-pihak yang memiliki kebijakan, agar dapat dirasakan oleh masyarakat.

Adanya KBS semestinya membawa iklim yang lebih baik agar bahasa Sunda berkembang dan digunakan di tengah masyarakat Sunda. Betapa tidak, pada setiap KBS, para ahli bahasa Sunda mengemukakan gagasan dan solusi, mencari titik temu, merancang strategi, hingga tercapai kesepatan. Lembaran rekomendasi yang tertuang dalam keputusan kongres, merupakan agenda untuk mengembangkan bahasa Sunda di masa depan.

Setiap bahasa ibu di Indonesia, memiliki permasalahan yang sama, yaitu merasakan kemunduran, sulit mengimbangi perkembangan zaman, dan serangan kosakata dari bahasa nasional dan asing. Masalah-masalah inilah yang seringkali dibahas pada seminar, kongres, saresehan, atau perbincangan di antara pemerhati bahasa. Kebijakan UNESCO tentang pencanangan Hari Bahasa Ibu Internasional, mungkin memberi semangat untuk memperkuat eksistensi bahasa ibu. Tetapi hal itu tidak serta-merta menjadikan bahasa Sunda lebih berkembang.

Bahasa Sunda, sebagai bahasa ibu terbesar kedua di Indonesia, tentunya memiliki kesempatan yang besar untuk tetap hidup di masyarakat. Sayangnya, tak pernah ada data yang akurat tentang jumlah penutur bahasa Sunda. Tahun 1992, Maman Sumanti dalam Media Informasi LBSS VI menyebutkan jumlah penutur bahasa Sunda sebanyak 20 juta. Summer Institute of Linguistics mencatat ada 27 juta pengguna bahasa Sunda pada tahun 2005. Tahun 2011 entah berapa. Bahkan BPS Jawa Barat pun tidak mencatatnya. Pentingnya data penutur bahasa Sunda, bukan hanya persoalan statistik, tetapi menjadi rujukan agar kebijakan tentang bahasa Sunda tidak salah sasaran.

Isu lainnya tentang bahasa Sunda adalah masalah kemurnian bahasa. Sekitar satu abad silam, R.H. Muhamad Musa (1822-1886) menganggap bahasa Sunda tidak murni lagi karena sudah berbaur dengan kata-kata dari bahasa Arab, Jawa, dan Melayu. Demikian pula R. Satjadibrata, tahun 1950-an menyebutkan struktur bahasa Sunda sudah simpang siur dan kamayalon. Bagaimana dengan saat ini? Ya, tentu harus ada rujukan untuk masyarakat tentang bahasa Sunda yang “baik dan benar”. Jika kata-kata dari bahasa lain dianggap tidak tepat, tentu harus ada alternatif yang tertuang dalam kamus.

Satu-satunya sumber rujukan masyarakat tentang bahasa Sunda adalah kamus yang sesuai dengan pajamaman. Untuk pangsa generasi muda, diperlukan pula kamus yang lebih mendekati keseharian mereka, kamus praktis dan terbenam dalam piranti teknologi.

Hal lain yang perlu dilakukan dalam pengembangan bahasa adalah merancang komputansi linguistik untuk bahasa Sunda, seperti yang banyak digunakan pada bahasa-bahasa asing. Teknologi semantik, sebagai suatu kemajuan dari ilmu komputer, dapat digunakan untuk menganalisa bahasa Sunda.

Semoga hasil dari KBS IX di Bogor pada Juli 2011 mendatang, dapat menghasilkan produk kamus yang tidak hanya bersifat konvensional-tradisional, tetapi dapat memiliki aksesibilitas global agar dapat digunakan oleh segenap masyarakat dengan mudah.***

Dijumput dari: http://galuh-purba.com/bahasa-sunda-dari-kongres-ke-kongres/

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Azis Masyhuri A. Dahana A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S Laksana Aan Frimadona Roza Aang Fatihul Islam Abd. Rahman Mawazi Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Sunjayadi Adek Alwi Adhy Rical Adi Marsiela Adian Husaini Adin Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afnan Malay AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Subagyo Agus Salim Agus Sri Danardana Agus Sulton AH J Khuzaini Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Naufel Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Alfred Tuname Ali Irwanto Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alvi Puspita Amandus Klau Amel Amien Kamil Anam Rahus Andaru Ratnasari Andong Buku #3 Angela Anggraini Lubis Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Ari Pahala Hutabarat Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asep Juanda Asep Salahudin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Astrid Reza Atmakusumah Awalludin GD Mualif Awan Abdullah Ayi Jufridar Azyumardi Azra B Sugiharto Badrut Tamam Bagja Hidayat Bahrul Ulum A. Malik Bakdi Soemanto Balada Bambang kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Baskara T Wardaya SJ Bayu Agustari Adha Bayu Ambuari Beni Setia Benny Arnas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Berto Tukan BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonnie Triyana Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiarto Shambazy Buldanul Khuri Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chandra Iswinarno Cover Buku D. Zawawi Imron Dadan Sutisna Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danang Probotanoyo Danarto Daniel Paranamesa Dareen Tatour Darju Prasetya Darma Putra Darwis Rifai Harahap Dayat Hidayat Dede Kurniawan Deepe Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dhewi Susanti Dian Hartati Diana AV Sasa Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djunaedi Tjunti Agus Doan Widhiandono Doddy Hidayatullah Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Dr Junaidi Dr. Simuh Dwi Cipta Dwi Pranoto Dwi Wahyu Handayani Dwicipta Dyah Ratna Meta Novi Edeng Syamsul Ma’arif Eduard Tambunan Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Endhiq Anang P Endi Biaro Esai Eva Dwi Kurniawan Evan Ys Evi Idawati Evieta Fajar F Rahardi F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatmin Prihatin Malau Fauzan Al-Anzhari Fenny Aprilia Festival Gugur Gunung Fikri. MS Firdaus Muhammad Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Kafka Free Hearty Furqon Abdi Gde Artawan Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Noy H. Rosihan Anwar Hadi Napster Halim HD Hamdy Salad Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Haris del Hakim Haris Firdaus Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Junus Hasanudin Abdurakhman Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hastho Suprapto Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendra Sugiantoro Hendriyo Widi Henry H Loupias Heri CS Heri Latief Herman Hasyim Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Hesma Eryani Hikmat Gumelar Hilyatul Auliya Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humam S Chudori I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idha Saraswati Idris Pasaribu Igk Tribana Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Q. Moehiddin Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian koto Inggit Putria Marga Irman Syah Isbedy Stiawan ZS Ismi Wahid Istiqomatul Hayati Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Komindo Iwan Kurniawan J. Sumardianta Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jenny Ang Jihan Fauziah Jimmy Maruli Alfian Joko Sandur Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Paket Hemat Jusuf A.N Kalis Mardi Asih Karkono Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Khawas Auskarni Khoirur Rizal Umami Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kusno Kuswaidi Syafi’ie L.N. Idayanie Laksmi Pamuntja Lan Fang Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lies Susilowati Lily Yulianti Farid Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto LP3M Universitas Jember Lukman Asya Lutfi Mardiansyah M Arman AZ M Hari Atmoko M. Dhani Suheri M. Faizi M. Haninul Fuad M. Ikhsan M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marlin Bato Martin Aleida Marwanto Maryati Mas Ruscitadewi Mashuri Maya Azeezah Media: Crayon on Paper Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mestika Zed Michael Gunadi Widjaja Michael Ondaatje Mihar Harahap Mikhael Dua Mila Novita Misbahus Surur Misranto Moch. Faisol Moh. Asy'ari Muthhar Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Farhand Muzakki Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yulius Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mulyadi SA Munawir Aziz Mursai Esten Musa Ismail Musfi Efrizal Muslim Kasim Musyafak N Teguh Prasetyo N. Mursidi N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang Fahrudin Nanang Suryadi Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Nirwan Ahmad Arsuka Nissa Rengganis Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Novelet Novianti Setuningsih Nu’man ’Zeus’ Anggara Nunung Nurdiah Nunuy Nurhayati Nur Ahmad Salman H Nur Cholish Zaein Nur Faizah Nur Hidayati Nuraz Aji Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurul Anam Nuryana Asmaudi SA Ode Barta Ananda Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pameran Lukisan Pamusuk Eneste Pandu Radea Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Priyambodo RH Prosa Pudyo Saptono Puisi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Dachroni R. Timur Budi Raja Rachmat H Cahyono Radhar Panca Dahana Rahmi Hattani Rainer Maria Rilke Rakai Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Rida Wahyuningrum Ridwan Munawwar Rilla Nugraheni Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rosidi Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rz. Subagyo S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sastra Pemberontak SastraNESIA Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Si Burung Merak Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Sitor Situmorang Siwi Dwi Saputro Sjaiful Masri Sjifa Amori SLG STKIP PGRI Ponorogo Soeharto Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Fitri Ana Sri Wintala Achmad St Sularto Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Satya Dharma Sujiwo Tejo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Suseno Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutirman Eka Ardhana Suwandi Adisuroso Suyadi San Switzy Sabandar Syah A. Lathief Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syifa Aulia Sylvianita Widyawati Tamrin Bey Tan Malaka TanahmeraH ArtSpace Taofik Hidayat Taufik Alwie Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh LR Teguh Pamungkas Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Th. Sumartana Theresia Purbandini Timur Sinar Suprabana Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Wahono Triyanto triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Ulfatin Ch Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Ballah Universitas Indonesia Universitas Jember Utami Widowati Veven Sp. Wardhana W Haryanto W.S. Rendra Wandi Barboy Silaban Wanitaku-wanitaku Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Wayan Supartha Wendi Wildan Nugraha Wishnubroto Widarso Wong Wing King Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanto le Honzo Yasraf Amir Piliang Yeni Mulyani Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yuli Akhmada Yulia Sapthiani Yuliarsa Yunanto Sutyastomo Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae