Kamis, 16 Februari 2012

Kaki-dashi

Hasan Junus
http://www.riaupos.co/

Rampai sekali ini bukanlah pengulangan dari Rampai yang terbit di Riau Pos Ahad 15 Januari 2006 (rubrik Budaya) tapi merupakan pengembangan lebih luas atas isi Rampai itu. Contoh-contoh kaki-dashi dari karya-karya yang disitir diambil secara rambang berdasarkan karya-karya yang ada di rak buku saya.

Native speaker yang mengajar bahasa Jepang pada Institute for Foreign Languages Jurusan Bahasa-bahasa Timur di Bandung pada awal dekade 1960-an ialah Dr Ato Masuda, orang Jepang dari Universitas Waseda yang disertasinya berjudul “Perbandingan Konstitusi Republik Indonesia dengan Konstitusi Kerajaan Jepang” dipertahankan di Universitas Padjadjaran Bandung berlangsung semasa masih hidup Mr Mohamad Yamin dan Iwa Kusuma Soemantri dan sedang berkibarnya bintang baru Mochtar Kusumaatmadja. Kenangan tak terlupakan yang ditinggalkan oleh Sensei Ato Masuda ialah karena ia mengajarkan mengenal karya sastra yang bagus dari kaki-dashi yaitu kalimat(-kalimat) pembuka suatu karya sastra yang cemerlang. Pendapat itu sejalan dengan saran yang mengatakan kalimat pembuka suatu karya sastra ialah inspirasi murni.

Kaki-dashi yang pertama diperkenalkan oleh Ato Masuda berasal dari dongeng Jepang tersohor Taketori Monogatari yang berkisah tentang seorang bayi perempuan yang kemudian dikenal sebagai Puteri Kaguya Hime yang berasal dari dalam bambu. Muasal kata kaki-dashi terdiri dari kata-kerja “kaku” artinya menulis yang berubah menjadi “kaki” sebagai kata-benda yang berartri tulisan, dan kata-kerja “dasi” artinya memulai.

Dalam kesusastraan Jepang modern, kaki-dashi yang paling luas dibaca dan sangat termasyhur ialah pembukaan karya Kawabata Yasunari, peraih Hadiah Nobel bidang kesusastraan tahun 1968 dengan novelnya Yuki-guni (Negeri Salju) yang kalimat(-kalimat) pembukaannya dibentangkan sebagai berikut: Kuni-zakai no nagai tonneru o nukeruto yuki-guni de atta. Yoru no soko ga shiroku natta. Shingo-jo ni kisha ga tomatta. Terjemahannya: Kereta api bergerak keluar dari terowongan menuju negeri salju. Bumi bersan­dar pada gelapnya langit. Kereta api berhenti di stasiun.

Karya Gustave Flaubert yang luas dibaca dan besar pengaruhnya Madame Bovary dimulai dengan serangkaian gambaran sebagai berikut: “Nous étions à l’Étude, quand le Proviseur entra, suivi d’unnouveau habillé en bourgeois et d’un garçon de classe qui portrait un grand pupitre. Ceux qui dormaient se réveillèrent, et chacun se leva comme surpris dans son travail.”

Dalam sejarah kesusastraan dunia tercatat kaki-dashi yang terbanyak dibaca orang ialah kalimat(-kalimat) pembukaan karya Franz Kafka Die Verwandlung. Sosok asli yang ditulis Kafka ialah sebagai berikut: Als Gregor Samsa eines Morgens aus unruhigen Traumen erwachte, fand er sich in seinem Bett zu einem ungeheuer­en Ungeziefer verwandelt. Terjemahannya: Ketika Gregor Samsa pada suatu pagi bangkit dari tidur yang resah, dilihatnya dirinya sudah menjelma menjadi seekor serangga besar. Terjemahan bahasa Perancis kaki-dashi karya Franz Kafka ini ialah: Un matin, au sortir d”e reves agites, Gregoire Samsa s’eveilla dans son lit transforme en un monstreux insecte. Terjemahan Willa dan Edwin Muir atas kaki-dashi itu ialah: As Gregor Samsa awoke one morning from uneasy dreams, he found himself transformed in his bed into a gigantic insect. Penjelmaan manusia menjadi hewan menurut kajian akademik folklore terutama folktale oleh indeks Stith Thompson berada di dua batas yaitu D-100 sampai D-199.

Bayangkan Anda sebagai tokoh Kafka yang bernama Gregor Samsa! Atau bayangkan Anda menjadi seperti tokoh sebuah cerita Nikolai Gogol yang pada suatu pagi kehilangan hidung. Atau juga dalam cerita Gogol yang tiba-tiba menjumpai anjingnya berkata-kata. Atau seperti seorang tokoh Philip Roth dalam novel Breast seorang profesor sastra yang pada suatu pagi berubah menjadi payudara.

Karya Thomas Mann Der Tod in Venedig (Maut di Venesia) yang kaki-dashi-nya ialah: Gustav Aschenbach oder von Aschenbach, wie seit seinem fuenfzigsten Geburtstag amtlich sein Name lautete, hatte an einem Fruehlingsnachmittagdes Jahres 19.., das unserem Kontinent monatelang eine so gefahrdrohende Miene zeigte, von seiner Wohnung in der Prinzregentenstrasse zu Muenchen aus allein einen weiteren Spaziergang unternommen.

Karya Gabriel Garcia Marquez yang hingar mengisi hari sejak karya kontroversialnya berjudul Cien anos de Soledad, edisi pertama novel itu diterbitkan di Buenos Aires pada Juni 1967. Kaki-dashi dalam sosok asli bahasa Spanyol ialah: Muchos anos despues, frente al peloton de fusilamiento, el coro­nel Aureliano Buendia habia de recordar aquella tarde remota en que su padre lo llevo a conocer el hielo.

Terjemahan ke bahasa Inggris karya itu dilakukan oleh Gregory Rabassa sehingga kaki-dashi One Hundred Years of Solitude menjadi: Many years later, as he faced the firing squad, Colonel Aureliano Buendia was to remember that distant afternoon when his father took him to discover ice.

Dalam terjemahan ke bahasa Indonesia oleh Helmi Mahadi dkk kaki-dashi atau ragkaian kata-kata kalimat pembuka novel itu menjadi: Bertahun-tahun kemudian, saat ia menghadapi regu tembak, Kolonel Aureliano Buendia mencoba mengenang suatu senja yang begitu jauh ketika ayahnya mengajak dia untuk membuat es. Kisah berlangsung di suatu kawasan imajiner yang diberi nama Macondo oleh pengarang Gabriel Garcia Marquez.

Amin Maalouf dalam karyanya yang meraih Hadiah Goncourt Le Rocher de Tanios memulai kaki-dashi seperti ini: Dans le village ou je suis ne, les rochers ont un nom. Il y a le Vaisseau, la Tete de l’ours, l’Embuscade, le Mur, et aussi les Jumeaux, encore dits les Seins de la goule.

Dalam terjemahan Ida Sundari Husen rangkaian kata pembuka itu menjadi: Di desa tempat kelahiranku, batu-batu cadas mempunyai nama. Ada Kapal, Kepala Beruang, Ranjau, Dinding, dan juga Si Kembar, kadang-kadang disebut juga Tetek Kuntilanak.

Die Klavierspielerin karya Elfriede Jelinek, peraih Hadiah Nobel bidang kesusastraan tahun 2004, dibuka dengan: Die Klavier­lehrerin Erika Kohut stuerzt wie ein Wirbelsturm in die Wohnung, die sie mit ihrer Mutter teilt. Die Mutter nennt Erika gern ihren kleinen Wirbelwind, denn das Kind bewegt sich manchmal extrem geschwind. Es trachtet danach, der Mutter zu entkomen. Erika geht auf das Ende der Dreissig zu. Die Mutter konnte, was ihr Alter betrifft, leicht Erikas Grossmutter sein.

Bagi pembaca yang sedang bersiap menjadi pengarang saya perlihatkan bahwa inilah cara saya mengenang guru saya Sensei Ato Masuda. Lalu saya menyarankan agar mulailah mengarang dengan membuat kaki-dashi yang cemerlang dan gemerlapan, yang berdenyut dan bertenaga, bergerak seperti benda hidup yang meneruskan langkah tualangnya di gelanggang cerita. Kaki-dashi memang cuma terdiri dari kata-kata yang harus menjadi seperti makhluk. Semua orang memiliki kosa kata yang sama tapi menggunakan kata-kata itu menjadi karya yang berbeda derajat dan pesonanya. Semua bentuk seni memang begitulah fitratnya. Tunggu apa lagi? ***

25 Desember 2011

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Azis Masyhuri A. Dahana A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S Laksana Aan Frimadona Roza Aang Fatihul Islam Abd. Rahman Mawazi Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Sunjayadi Adek Alwi Adhy Rical Adi Marsiela Adian Husaini Adin Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afnan Malay AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Subagyo Agus Salim Agus Sri Danardana Agus Sulton AH J Khuzaini Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Naufel Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Alfred Tuname Ali Irwanto Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alvi Puspita Amandus Klau Amel Amien Kamil Anam Rahus Andaru Ratnasari Andong Buku #3 Angela Anggraini Lubis Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Ari Pahala Hutabarat Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asep Juanda Asep Salahudin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Astrid Reza Atmakusumah Awalludin GD Mualif Awan Abdullah Ayi Jufridar Azyumardi Azra B Sugiharto Badrut Tamam Bagja Hidayat Bahrul Ulum A. Malik Bakdi Soemanto Balada Bambang kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Baskara T Wardaya SJ Bayu Agustari Adha Bayu Ambuari Beni Setia Benny Arnas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Berto Tukan BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonnie Triyana Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiarto Shambazy Buldanul Khuri Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chandra Iswinarno Cover Buku D. Zawawi Imron Dadan Sutisna Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danang Probotanoyo Danarto Daniel Paranamesa Dareen Tatour Darju Prasetya Darma Putra Darwis Rifai Harahap Dayat Hidayat Dede Kurniawan Deepe Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dhewi Susanti Dian Hartati Diana AV Sasa Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djunaedi Tjunti Agus Doan Widhiandono Doddy Hidayatullah Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Dr Junaidi Dr. Simuh Dwi Cipta Dwi Pranoto Dwi Wahyu Handayani Dwicipta Dyah Ratna Meta Novi Edeng Syamsul Ma’arif Eduard Tambunan Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Endhiq Anang P Endi Biaro Esai Eva Dwi Kurniawan Evan Ys Evi Idawati Evieta Fajar F Rahardi F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatmin Prihatin Malau Fauzan Al-Anzhari Fenny Aprilia Festival Gugur Gunung Fikri. MS Firdaus Muhammad Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Kafka Free Hearty Furqon Abdi Gde Artawan Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Noy H. Rosihan Anwar Hadi Napster Halim HD Hamdy Salad Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Haris del Hakim Haris Firdaus Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Junus Hasanudin Abdurakhman Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hastho Suprapto Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendra Sugiantoro Hendriyo Widi Henry H Loupias Heri CS Heri Latief Herman Hasyim Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Hesma Eryani Hikmat Gumelar Hilyatul Auliya Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humam S Chudori I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idha Saraswati Idris Pasaribu Igk Tribana Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Q. Moehiddin Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian koto Inggit Putria Marga Irman Syah Isbedy Stiawan ZS Ismi Wahid Istiqomatul Hayati Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Komindo Iwan Kurniawan J. Sumardianta Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jenny Ang Jihan Fauziah Jimmy Maruli Alfian Joko Sandur Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Paket Hemat Jusuf A.N Kalis Mardi Asih Karkono Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Khawas Auskarni Khoirur Rizal Umami Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kusno Kuswaidi Syafi’ie L.N. Idayanie Laksmi Pamuntja Lan Fang Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lies Susilowati Lily Yulianti Farid Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto LP3M Universitas Jember Lukman Asya Lutfi Mardiansyah M Arman AZ M Hari Atmoko M. Dhani Suheri M. Faizi M. Haninul Fuad M. Ikhsan M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marlin Bato Martin Aleida Marwanto Maryati Mas Ruscitadewi Mashuri Maya Azeezah Media: Crayon on Paper Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mestika Zed Michael Gunadi Widjaja Michael Ondaatje Mihar Harahap Mikhael Dua Mila Novita Misbahus Surur Misranto Moch. Faisol Moh. Asy'ari Muthhar Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Farhand Muzakki Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yulius Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mulyadi SA Munawir Aziz Mursai Esten Musa Ismail Musfi Efrizal Muslim Kasim Musyafak N Teguh Prasetyo N. Mursidi N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang Fahrudin Nanang Suryadi Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Nirwan Ahmad Arsuka Nissa Rengganis Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Novelet Novianti Setuningsih Nu’man ’Zeus’ Anggara Nunung Nurdiah Nunuy Nurhayati Nur Ahmad Salman H Nur Cholish Zaein Nur Faizah Nur Hidayati Nuraz Aji Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurul Anam Nuryana Asmaudi SA Ode Barta Ananda Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pameran Lukisan Pamusuk Eneste Pandu Radea Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Priyambodo RH Prosa Pudyo Saptono Puisi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Dachroni R. Timur Budi Raja Rachmat H Cahyono Radhar Panca Dahana Rahmi Hattani Rainer Maria Rilke Rakai Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Rida Wahyuningrum Ridwan Munawwar Rilla Nugraheni Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rosidi Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rz. Subagyo S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sastra Pemberontak SastraNESIA Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Si Burung Merak Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Sitor Situmorang Siwi Dwi Saputro Sjaiful Masri Sjifa Amori SLG STKIP PGRI Ponorogo Soeharto Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Fitri Ana Sri Wintala Achmad St Sularto Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Satya Dharma Sujiwo Tejo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Suseno Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutirman Eka Ardhana Suwandi Adisuroso Suyadi San Switzy Sabandar Syah A. Lathief Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syifa Aulia Sylvianita Widyawati Tamrin Bey Tan Malaka TanahmeraH ArtSpace Taofik Hidayat Taufik Alwie Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh LR Teguh Pamungkas Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Th. Sumartana Theresia Purbandini Timur Sinar Suprabana Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Wahono Triyanto triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Ulfatin Ch Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Ballah Universitas Indonesia Universitas Jember Utami Widowati Veven Sp. Wardhana W Haryanto W.S. Rendra Wandi Barboy Silaban Wanitaku-wanitaku Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Wayan Supartha Wendi Wildan Nugraha Wishnubroto Widarso Wong Wing King Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanto le Honzo Yasraf Amir Piliang Yeni Mulyani Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yuli Akhmada Yulia Sapthiani Yuliarsa Yunanto Sutyastomo Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae