Sabtu, 19 November 2011

Pembunuhan di Surat Kabar Minggu

Denny Mizhar
http://sastra-indonesia.com/

Sebenarnya aku tak suka melihat mereka mengolok-olok kawanku yang sudah berani lantang menolak tuduhan yang dikecamkan mereka padanya. Aku melihat kawanku suka menyendiri sejak ia mendapat cibiran dari orang-orang yang sering nongol di hari minggu di koran pagi. Kawanku juga sering berpapasan dengan mereka. Entah bertegur sapa atau saling cemberut sebab potret wajah bergantian terlihat di surat kabar minggu, aku tak melihatnya jelas, aku hanya mendegar cerita dari orang-orang saja. Sebab aku sebenarnya tidak suka koran minggu. Aku suka buku. Buku-buku yang aku beli dari toko buku yang tersedia kopi. Sambil minum kopi aku menikmati buku. Aku tuang huruf-hurufnya di cangkir dan aku mengaduknya bersama kopi. Terlarut, mataku menyeruput.

Aku dan kawanku terakhir bertemu ,sebelum ia pergi tak kembali dan tak mau dipotret lagi di koran minggu pagi. Ketika kawanku hendak menaiki kereta. Aku menyesal tidak membuat benteng agar kawan tak pergi. Aku menjadi penasaran padanya kenapa naik kereta dan tak kembali.

“Kau berubah”

“Jangn sok tahu”

“Ya.. sudah”

“Apa pedulimu”

Kawanku naik kereta, tangannya berlahan melepas genggaman tanganku. Tidak biasa ia menjadi dingin menjawab pertanyaan-pertayanku. Apakah kawanku sudah menjadi beku. Kebekuan dari mulut-mulut ceriwis yang mengumpatnya berkali-kali di koran minggu, mungkin saja. Atau barang kali sebab semalam ,sebelum kepergiannya ia mengigau

“akan ku bunuh kalian”

Aku dengan iseng memegang jemari kakinya tepat di jempolnya

“Jangan.. itu dosa”

“Aku sudah tak kenal dosa”

“Apa kamu bertuhan”

“Kadang-kadang, kalau butuh pertolongan”

“Apa yang ingin kau harapkan dari tuhan”

Kawanku terbangun dan tersenyum.

“Aku mengingau ya”

“Iya”

“Tentang apa”

“Tentang pembunuhan”

“Aku tak mau membunuh, tapi setiap kali aku ingat mereka. Tuhan memberi pedang padaku dan menyuruhnya memenggal”

“Bagaimana kau menemuinya”

“Tuhan memeberi peta”

“Mana petanya”

“Rahasia, seperti nasib tak ada yang tahu. Peta itu seperti itu”

“Ah, aku tak mengerti kata-katamu”

“Jangan.. jangan sampai kau mengerti aku. Kau akan aku bunuh. Seperti mereka yang akan aku bunuh”

Kawanku berdiri mengambil pisau di dapur. Menodongkan padaku. Aku takut, tapi hal ini biasa. Kawanku memang unik. Keunikannya adalah suka menakuti. Tapi waktu itu lain. Wajahnya yang merah menyala. Aku menghilangkan ketakutanku dan tersenyum padanya.

***

Pada suatu hari minggu, aku tak sengaja melihat koran minggu yang tergeletak di meja sebuah warung kopi tempatku melepas lelah dan membunuh waktu di kala hari libur kerja. Aku melihat wajah kawanku. Wajah yang jelas bersama orang-orang yang hendak dibunuhnya. Tetapi kawanku kali ini meringkuk dengan tangannya diikat tali. Kawanku tak dapat bergerak, aku melihat wajahnya begitu sedih. Sesedih aku yang ditinggalkan begitu saja di rumah yang saban hari kita gunakan untuk bertemu dan kadang kala menginap di rumah tersebut berdua. Tak banyak yang tahu pertemuanku dengannya. Hanya perempuan tua pemilik rumah saja. Perempuan tua yang menyediaakan makanan dan membawahkan sebongkok kayu. Kayu yang kita gunakan membuat api unggun di belakang rumah. Ah, kenapa kawanku sampai tangannya harus di tali. Wajah-wajah yang mengikatnya tampak bersorak ria. Di bawah foto tersebut bertulis PENGHAKIMAN BUAT ORANG YANG MENGGAMBAR NEGERI LAIN. SEDANGKAN PENGGAMBAR TAK PERNAH PERGI KENEGERI TERSEBUT.

Aneh-aneh saja berita hari ini. Aku membalik, dari halaman pertama ke halaman ke dua. Ah, ngeri sekali. Wajah kawanku hilang, hanya tinggal telinga dan mata. Kenapa mereka menghapus pipi, bibir, hidung dan rambutnya. Apa kesalahan kawanku memang tak bisa diampuni. Siapa sebenarnya mereka. Atau jangan-jangan mereka iri kepada kawanku. Aku tidak tahu, tanya masih aku simpan. Tapi sampai kapan tanya ini aku simpan, pada siapa aku harus berikan tanya ini. Hingga jawaban dapat aku temui.

Kembali aku membuka halaman demi halaman koran minggu pagi. Sampailah aku pada halaman terakhir koran tersebut. Tidak ada wajah siapaun. Hanya tulisan dengan huruf kapital TUHAN TELAH DI BUNUH OLEH PENIRUAN TAK BERALASAN DAN GAMBAR-GAMBAR YANG SERUPA TAPI TAK SAMA MENGGAMBAR NEGERI LAIN TANPA SINGGAH.

Aku menghela nafas. Memesan kopi. Ada perempuan tua yang biasa menyediakan makanan buatku ketika menginap di rumah tempat aku dan kawanku bertemu. Perempuan tua itu banyak mebeli bunga. Kira-kira buat apa bunga itu. Kemabali pertanyaanku menyapa dapa kesadaranku. Aku bergegas menjegatnya dan menanyakan untuk apa bunga sebanyak yang ia bawa. Aku memanggilnya.

“Mbok, buat apa bunga itu?”

“Le.. masak kamu tidak tahu”

“Apa Mbok?”

“Kamu itu teman macam apa!”

“Kenapa Mbok?”

“Kawanmu yang biasa denganmu main ke rumah di mana?”

“Pergi Mbok”

“Jangan berlagak tidak tahu kamu Le”

“Apa Mbok?”

Sambil melangkahkan kaki meninggalkan aku

“Baca saja koran hari ini”

Aku berdiri tak dapat bergerak, serasa tercengang mendengar perkataan perempuan tua yang tinggal di rumah tempat aku dan kawanku bertemu.

Apa kawanku sudah mati. Apa benar koran hari ini. Wajah kawanku ada dari halaman depan dan beberapa halaman kemudian. Apa foto=foto di koran hari ini adalah gambaran penghakiman pada Kawanku.

Aku mengambil buku dalam tasku. Aku melangkah kembali ke warung tempat aku memesan kopi. Sepi, tidak biasanya. Ke mana orang-orang di sini. Apa mereka takut karena kawanku kalah.

Aku tidak salah lagi. Kawanku punya masalah besar dalam hidupnya. Bunga yang di bawa perempuan tua tadi adalah bunga untuk kematian kawanku. Tapi kemana orang-orang yang biasanya suka meminta traktir kawanku. Sembunyi kemana mereka. Aku menyeruput kopi, sisanya aku guyurkan pada koran hari ini. Koran minggu. Juga bukuku yang aku ambil dari tas. Semua sudah basah oleh kopi. Berita kematian dan kopi tanpa gula sama rasanya. Tuhan di bununya, kawanku di bunuh, wajah-wajah yang sering ada di koran minggu. Orang-orang (mungkin) sembunyi, takut di bunuh oleh wajah-wajah yang mebunuh kawanku. Sebab orang-orang pernah memuja wajah kawanku ketika hanya wajah kawanku terpampang di koran minggu.

Aku menyesal, harusnya aku dapat mencegahnya. Aku menyesal tak menyimpan gambar tentang negeri lain yang digambar kawanku. Aku menyesal. Aku merasa terbunuh di koran minggu. Aku dan kawanku adalah satu.

Malang, 2011

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Azis Masyhuri A. Dahana A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S Laksana Aan Frimadona Roza Aang Fatihul Islam Abd. Rahman Mawazi Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Sunjayadi Adek Alwi Adhy Rical Adi Marsiela Adian Husaini Adin Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afnan Malay AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Subagyo Agus Salim Agus Sri Danardana Agus Sulton AH J Khuzaini Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Naufel Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Alfred Tuname Ali Irwanto Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alvi Puspita Amandus Klau Amel Amien Kamil Anam Rahus Andaru Ratnasari Andong Buku #3 Angela Anggraini Lubis Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Ari Pahala Hutabarat Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asep Juanda Asep Salahudin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Astrid Reza Atmakusumah Awalludin GD Mualif Awan Abdullah Ayi Jufridar Azyumardi Azra B Sugiharto Badrut Tamam Bagja Hidayat Bahrul Ulum A. Malik Bakdi Soemanto Balada Bambang kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Baskara T Wardaya SJ Bayu Agustari Adha Bayu Ambuari Beni Setia Benny Arnas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Berto Tukan BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonnie Triyana Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiarto Shambazy Buldanul Khuri Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chandra Iswinarno Cover Buku D. Zawawi Imron Dadan Sutisna Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danang Probotanoyo Danarto Daniel Paranamesa Dareen Tatour Darju Prasetya Darma Putra Darwis Rifai Harahap Dayat Hidayat Dede Kurniawan Deepe Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dhewi Susanti Dian Hartati Diana AV Sasa Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djunaedi Tjunti Agus Doan Widhiandono Doddy Hidayatullah Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Dr Junaidi Dr. Simuh Dwi Cipta Dwi Pranoto Dwi Wahyu Handayani Dwicipta Dyah Ratna Meta Novi Edeng Syamsul Ma’arif Eduard Tambunan Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Endhiq Anang P Endi Biaro Esai Eva Dwi Kurniawan Evan Ys Evi Idawati Evieta Fajar F Rahardi F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatmin Prihatin Malau Fauzan Al-Anzhari Fenny Aprilia Festival Gugur Gunung Fikri. MS Firdaus Muhammad Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Kafka Free Hearty Furqon Abdi Gde Artawan Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Noy H. Rosihan Anwar Hadi Napster Halim HD Hamdy Salad Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Haris del Hakim Haris Firdaus Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Junus Hasanudin Abdurakhman Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hastho Suprapto Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendra Sugiantoro Hendriyo Widi Henry H Loupias Heri CS Heri Latief Herman Hasyim Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Hesma Eryani Hikmat Gumelar Hilyatul Auliya Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humam S Chudori I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idha Saraswati Idris Pasaribu Igk Tribana Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Q. Moehiddin Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian koto Inggit Putria Marga Irman Syah Isbedy Stiawan ZS Ismi Wahid Istiqomatul Hayati Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Komindo Iwan Kurniawan J. Sumardianta Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jenny Ang Jihan Fauziah Jimmy Maruli Alfian Joko Sandur Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Paket Hemat Jusuf A.N Kalis Mardi Asih Karkono Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Khawas Auskarni Khoirur Rizal Umami Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kusno Kuswaidi Syafi’ie L.N. Idayanie Laksmi Pamuntja Lan Fang Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lies Susilowati Lily Yulianti Farid Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto LP3M Universitas Jember Lukman Asya Lutfi Mardiansyah M Arman AZ M Hari Atmoko M. Dhani Suheri M. Faizi M. Haninul Fuad M. Ikhsan M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marlin Bato Martin Aleida Marwanto Maryati Mas Ruscitadewi Mashuri Maya Azeezah Media: Crayon on Paper Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mestika Zed Michael Gunadi Widjaja Michael Ondaatje Mihar Harahap Mikhael Dua Mila Novita Misbahus Surur Misranto Moch. Faisol Moh. Asy'ari Muthhar Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Farhand Muzakki Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yulius Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mulyadi SA Munawir Aziz Mursai Esten Musa Ismail Musfi Efrizal Muslim Kasim Musyafak N Teguh Prasetyo N. Mursidi N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang Fahrudin Nanang Suryadi Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Nirwan Ahmad Arsuka Nissa Rengganis Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Novelet Novianti Setuningsih Nu’man ’Zeus’ Anggara Nunung Nurdiah Nunuy Nurhayati Nur Ahmad Salman H Nur Cholish Zaein Nur Faizah Nur Hidayati Nuraz Aji Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurul Anam Nuryana Asmaudi SA Ode Barta Ananda Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pameran Lukisan Pamusuk Eneste Pandu Radea Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Priyambodo RH Prosa Pudyo Saptono Puisi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Dachroni R. Timur Budi Raja Rachmat H Cahyono Radhar Panca Dahana Rahmi Hattani Rainer Maria Rilke Rakai Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Rida Wahyuningrum Ridwan Munawwar Rilla Nugraheni Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rosidi Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rz. Subagyo S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sastra Pemberontak SastraNESIA Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Si Burung Merak Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Sitor Situmorang Siwi Dwi Saputro Sjaiful Masri Sjifa Amori SLG STKIP PGRI Ponorogo Soeharto Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Fitri Ana Sri Wintala Achmad St Sularto Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Satya Dharma Sujiwo Tejo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Suseno Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutirman Eka Ardhana Suwandi Adisuroso Suyadi San Switzy Sabandar Syah A. Lathief Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syifa Aulia Sylvianita Widyawati Tamrin Bey Tan Malaka TanahmeraH ArtSpace Taofik Hidayat Taufik Alwie Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh LR Teguh Pamungkas Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Th. Sumartana Theresia Purbandini Timur Sinar Suprabana Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Wahono Triyanto triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Ulfatin Ch Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Ballah Universitas Indonesia Universitas Jember Utami Widowati Veven Sp. Wardhana W Haryanto W.S. Rendra Wandi Barboy Silaban Wanitaku-wanitaku Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Wayan Supartha Wendi Wildan Nugraha Wishnubroto Widarso Wong Wing King Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanto le Honzo Yasraf Amir Piliang Yeni Mulyani Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yuli Akhmada Yulia Sapthiani Yuliarsa Yunanto Sutyastomo Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae