Minggu, 17 April 2011

Puisi Douglas Malloch dan Taufik Ismail

Sumber: http://www.facebook.com/katrinbandel/posts/189158947794969
http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150137428734508

++ Puisi Douglas Malloch dan Taufik Ismail
Be the Best of Whatever You Are By Douglas Malloch If you can’t be a pine on the top of the hill, Be a scrub in the valley — but be The best little scrub by the side of the rill; Be a bush if you can’t be a tree. If you can’t be a bush be a bit of t…he grass, And some highway happier make; If you can’t be a muskie then just be a bass — But the liveliest bass in the lake! We can’t all be captains, we’ve got to be crew, There’s something for all of us here, There’s big work to do, and there’s lesser to do, And the task you must do is the near. If you can’t be a highway then just be a trail, If you can’t be the sun be a star; It isn’t by size that you win or you fail — Be the best of whatever you are! ————– Kerendahan Hati Oleh: Taufik Ismail Kalau engkau tak mampu menjadi beringin yang tegak di puncak bukit Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik, yang tumbuh di tepi danau Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar, Jadilah saja rumput, tetapi rumput yang memperkuat tanggul pinggiran jalan Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya Jadilah saja jalan kecil, Tetapi jalan setapak yang Membawa orang ke mata air Tidaklah semua menjadi kapten tentu harus ada awak kapalnya…. Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi rendahnya nilai dirimu Jadilah saja dirimu…. Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri Lihat Selengkapnya
Oleh: Antonius Made Tony Supriatma
Rabu pukul 15:31 · Tidak SukaSuka · · Bagikan

*
*
Anda, S Che Hidayat, Tjahjono Widijanto, Iwan Soekri, dan 31 orang lainnya menyukai ini.
*
o
Katrin Bandel Taufiq Ismail diduga menjiplak puisi Douglas Malloch, penyair Amerika. Isi kedua puisi itu memang hampir sama – jelas tidak sah dan tidak etis kalau diakui sebagai karya sendiri. Judul puisi memang tidak sama, mungkin agar tidak mudah ketahuan. Ironisnya, judul puisi Taufiq justru: “Kerendahan hati”. Hahaha….
Rabu pukul 15:40 · SukaTidak Suka · 7 orangMemuat…
o
Thendra Malako Sutan Benar2 hati yang rendah itu Taufiq Ismail. Pasti, waktu baca puisi itu doi menangis cap Hollywood, hehe
Rabu pukul 16:02 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat…
o
Ferry Fauzi Hermawan halah
Rabu pukul 16:15 · SukaTidak Suka
o
Firdaus Siagian Terlihat lbh rendah hati lagi ketika Taufiq Ismail melarang acara bedah bukunya Asep Sambodja :D
Rabu pukul 16:32 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat…
o
Edy Firmansyah oh, ini to mafioso sastra yg membenci lekra itu. hati rendah bangetttt ya kyak judul puisinya.
Rabu pukul 16:40 · SukaTidak Suka · 2 orangMemuat…
o
Dwi Pranoto ha..ha..ha.. Taufiq Ismail maling! eh, tapi kapan dua puisi itu dibikin nggak kecantum ya?
Rabu pukul 17:02 · SukaTidak Suka
o
Katrin Bandel Aku tidak tahu kapan kedua puisi itu ditulis. Yang jelas, Douglas Malloch hidup 1877 – 1938, jauh sebelum Taufiq mulai menulis…
Rabu pukul 17:29 · SukaTidak Suka · 3 orangMemuat…
o
Dwi Pranoto berarti bener MALING!
Rabu pukul 17:37 · SukaTidak Suka · 2 orangMemuat…
o
Thendra Malako Sutan Mungkin Malloch punya pintu ajaib kayak Doraemon, lalu plesir pergi ke masa depan, Nyasar di Bali dan doi membaca puisi Taufiq Ismail itu di sebuah kafe di Ubud. Doi sangat kagum dengan puisi Taufiq itu, bergegas pulang ke masa lalu, sampai lupa bayar bir di kafe Ubud itu. Malloch pun menulis puisi yang mirip dengan puisi Taufiq itu. Memang luar biasa Taufiq Ismail itu ya, hehe…
Rabu pukul 17:38 · SukaTidak Suka · 2 orangMemuat…
o
Dwi Cipta Bagaimana Pak Taufik? Kok gak ada suaranya? Huahahaha. Paling enak kalau ada klarifikasi di FB ini dari TI yah?
Rabu pukul 17:45 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat…
o
Katrin Bandel emang TI punya fb? yang jelas, dia bukan friendku…
Rabu pukul 17:59 · SukaTidak Suka
o
Dwi Cipta Wahahahaha. Kali aja dia punya. Dia juga friend-ku, Mbak Katrin. Memalukan mengambil karya orang lain dan mengakunya sebagai karya sendiri!
Rabu pukul 18:03 · SukaTidak Suka
o
Halim HaDe PUISI TAUFIK ITU BAGUS, WALAU MENJIPLAK.
JADI, SOALNYA, BUKAN JIPLAK MENJIPLAK,
TAPI BAGAIMANA BIKIN PUISI BAGUS….
DI NEGERI INI, GAK PENTING SOAL ASELI…
SEMUANYA BLASTERAN…..:)
Rabu pukul 18:06 · SukaTidak Suka · 3 orangMemuat…
o
Dwi Cipta Waah, tapi kalau ditolerir seperti itu ya kapan berkembangnya dunia sastra kita mas? Membikin puisi bagus memang kewajiban mereka yang terlibat dalam penulisan puisi. Soal blasteran, sepanjang itu hanya tampak dalam kesamaan gagasan gak apa-apa. Tapi kalau sampai mengambil sebagian besar dari puisi Malloch itu apa blasteran? Itu sih bukan blasteran, tapi terjemahan. Hahahahaha.
Rabu pukul 18:11 · SukaTidak Suka
o
Halim HaDe DI NEGERI INI, UKURANNYA KARYA.
NEGERI PEMBEO.
Rabu pukul 18:13 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat…
o
Halim HaDe MENDINGAN SIKAT DIA SOAL PDS JASSIN ITU.
Rabu pukul 18:15 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat…
o
Dwi Cipta Karya apaan? Itu bukan karyanya, tapi diaku sebagai karyanya. Mau jadi beo silahkan, tapi jelasin dulu darimana suara-suaranya itu didapatkan, jangan jadi beo nggak ngasih tahu darimana nyanyiannya itu berasal. Hahahaha.
Rabu pukul 18:16 · SukaTidak Suka · 2 orangMemuat…
o
Dwi Cipta Disikat pake bir? Dia gak mau bir mas. Hahahaha.
Rabu pukul 18:17 · SukaTidak Suka
o
Halim HaDe ENTE INI GIMANE SEEH. APA YANG GAK DILAKUKAN
OLEH TAUFIK. MENFITNAH SAJA DIKLERJANNYA,
MENISTA KEMANUSIAAN SAJA DILAKUKANNYA…..
Rabu pukul 18:20 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat…
o
Halim HaDe NANTI ENTE MASUK KE DALAM DEBAT SOAL ASELI N JIPLAKAN, SEMENTARA SOAL N TEMA UTAMA, HILANG…..
Rabu pukul 18:21 · SukaTidak Suka
o
Halim HaDe makanya belajar melihat skala prioritas.
jangan asal …………
Rabu pukul 18:21 · SukaTidak Suka
o
Dwi Cipta Soal dan tema gimana maksudnya?
Rabu pukul 18:25 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat…
o
Dwi Pranoto Bener persoalan PDS H.B. Jassin itu persoalan utama. Tapi persoalan maling ini bukan juga hal remeh. Maksudnya, persoalan PDS dan penjiplakan ini menunjukan siapa itu Taufiq: Penjaga moral yang bejat dan si rendah hati yang penipu.
Rabu pukul 18:33 · SukaTidak Suka · 2 orangMemuat…
o
Ahda Imran Akan lbh bagus kalo kedua puisi ini juga disebutkan sumber dan tahun terbitnya
Rabu pukul 18:49 · SukaTidak Suka
o
Mirza Ahmadhevicko walah. kembali menyoal TI dlm kasus yg berbeda. penting diketahui oleh semua pengagumnya, supaya jelas siapa dia.
Rabu pukul 18:49 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat…
o
Ahda Imran Ups, rupanya pertanyaanku sudah ada pada comment Katrin, Thx..
Rabu pukul 18:51 · SukaTidak Suka
o
Hosea Pierre rondeau.
Rabu pukul 19:28 · SukaTidak Suka
o
Irwan Bajang ?Halim HaDe kan kalok mitnah n hasut nggak haram bagi penyair bertopi TauFuckIsmail itu, kalo minum beer baru harom katanya.. gitu lo. Maling puisi mungkin bagi doi juga nggak harom, karena nggak ada hadistnya.. hehehehe.. yg harom kan lekra bagi si doi :)
Rabu pukul 19:50 · SukaTidak Suka
o
Irwan Bajang Thendra Malako Sutan pasti di kafe wayan yang mahal itu ya, sekalian lihat monyet ubud yang unyu2 kayak si TauFuck :) )
Rabu pukul 19:51 · SukaTidak Suka
o
Heri Latief penjplak = MUNAFIQUN!
Rabu pukul 20:38 · Tidak SukaSuka · 1 orangMemuat…
o
Devi Setiawan pantesan taufik ismail mengidap paranoid berpuluh tahun thdp segala yg berbau Lekra, takut ketahuan boroknya!
Rabu pukul 20:50 · SukaTidak Suka
o
Doni Suseno waduh, temuan penting ini :)
Rabu pukul 23:04 · SukaTidak Suka
o
Thendra Malako Sutan ?Irwan Bajang, coba kita bertanya pada monyet yang bergoyang :)
Kamis pukul 0:38 · SukaTidak Suka
o
Halim Hade
?@Dwicipta, puisi taufik itu bisa ‘dibenarkan’ oleh para ahli menurut teorinya……..tinggal mau debat teori atau soal yang utama…..
MISALNYA, SOAL ANCAMAN TAUFIK UNTUK MENYERBU……ITU LEBIH PENTING……
TAPI, AKU BISA MAKLUM KEPADA PAR…A PENYAIR N PENULIS YANG LEBIH SENANG BERKUTAT DI DALAM AKUARIUM…….Lihat Selengkapnya
Kamis pukul 2:39 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat…
o
Halim HaDe
?@Irwan Bajang @dWICIPTA, kenapa dua bulan, sekitar itu, yang lalu, kau tak omong apapun soal puisi itu, ketika di pubklikasi oleh muhidin, dan kenapa sekarang barU……
yang menarik dari kasus puisi itu, setelah 2-3 bulan dilaNSIR TAK RAME…, DAN SETELAH KASUS pds JASSIN.
KENAPA MENGINCAR TAUFIK MELALUI PUISI ITU, DAN KENAPA TIDAK MEMBONGKARNYA DARI SURAT-TULISAN MARTIN ALAEIDA ?Lihat Selengkapnya
Kamis pukul 3:17 · SukaTidak Suka
o
Halim HaDe ?@Dwiiicipta, sepertinya keblinger, tanya soal bagaimana perkembangan sastera. emangnya perkembangan sastera ditentukan oleh aseli n jiplakannya taufik ismail? kalou memang mau bicara soal sastera…….
Kamis pukul 3:25 · SukaTidak Suka
o
Asep Sambodja bung halim hade: semoga acara di solo hari ini bisa berjalan lancar.
Kamis pukul 5:52 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat…
o
Halim Hade ?@Asep, apapun mesti jalan……
Kamis pukul 16:47 · SukaTidak Suka
o
Katrin Bandel
?@Mas Halim: Aku sepakat bahwa kita jangan kehilangan fokus – jangan sampai seluruh perhatian kita terarah pada persoalan jiplakan ini, sehingga kasus pelarangan acara di PDS HB Jassin luput dari perhatian. Tapi sejauh ini aku tidak melihat… hal itu terjadi. Bagiku sudah sewajarnya kalau di saat seorang tokoh sedang menjadi sorotan spt yang sedang terjadi pada TI saat ini, kita menjadi lebih jeli melihat tokoh itu dari berbagai sisi, termasuk membongkar kasus-kasus lama yang mungkin sebelumnya tak sempat kita perhatikan. Apa salahnya kalau di saat kita marah karena TI melarang acara diskusi dalam rangka mengenang kawan kita Asep Sambodja, kita sekaligus menggugat TI secara lebih menyeluruh? TI yang sok moralis, anti-komunis, anti-pornografi, anti-rokok, pecandu funding AS, suka pamer2 air mata saat baca puisi, … dan ternyata juga tukang jiplak.Lihat Selengkapnya
Kamis pukul 19:26 · SukaTidak Suka · 2 orangMemuat…
o
Katrin Bandel Aku sendiri tahu persoalan jiplakan puisi itu baru sekarang. Kalau memang berita soal kasus itu sudah beredar 2 bulan lalu, apa boleh buat, kebetulan tak sampai padaku. Jadi apa salahnya ikut bersuara sekarang….
Kamis pukul 19:29 · SukaTidak Suka · 2 orangMemuat…
o
Iwan Kurniawan Ngomong-ngomong, siapa nih orang yang begitu teliti menemukan persamaan kedua puisi ini pertama kali. ada yang tahu?
Kamis pukul 20:10 · SukaTidak Suka · 2 orangMemuat…
o
Irwan Bajang Aku nggak tau sebelumnya kalau ada tuduhan plagiat atas TI sebelum baca link ini. Dan mengenai #koinsastra, pelarangan diskusi di pds serta gugatan atas plagiat yg dilakukan oleh TI rasanya masih satu rangkaian.
Kamis pukul 23:42 · SukaTidak Suka · 2 orangMemuat…
o
Fuad Riyadi ?”Seorang penulis,penyair, peneliti, seniman, akademisi,budayawan sudah semestinya tidak tergesa-gesa menyimpulkan satu masalah dan senantiasa memberikan contoh sikap santun-berbudaya, apalagi di arena terbuka,” begitulah kira-kira harapan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Kemarin jam 7:24 · SukaTidak Suka
o
Thendra Malako Sutan ?”Bahkan, ketika ditanyakan soal proses kreatif bagaimana puisinya, Kerendahan Hati, ditulis, ia berkali-kali menolak memaparkannya. Lagi-lagi Taufik, dengan nada bicaranya yang tergesa, mengelak dan beralasan hendak mempelajari puisinya terlebih dahulu.” Tempointeraktif. *Baca selengkapnya di http://www.tempointeraktif.com/hg/sastra_dan_budaya/2011/03/31/brk,20110331-324231,id.html
Kemarin jam 8:18 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat…
o
Thendra Malako Sutan Fadli Zon, sang keponakan, membela Omnya Taufiq Ismail. Silahkan dibaca: http://www.pedomannews.com/nasional/berita-nasional/sosial-budaya/2522-fadli-zon
Kemarin jam 15:01 · SukaTidak Suka · 1 orangMemuat…
o
Jacinda Roselle
satu hal yg disayangkan … ternyata aku hanyalah anak yg malas baca buku … aku jarang baca buku2 puisi. Lebih sering mencari sesuatu yg menarik minat, yg kontroversi …. ato lebih tepatnya, pilih – pilih bacaan …

jadinya, tak akan per…nah tahu … mungkin bisa jadi ada plagiat – plagiat lainnya, dan mungkin salah satunya aku :) hmmm ….

But, thank info nya …. paling tidak jadi sedikit tahu … :) Lihat Selengkapnya
4 jam yang lalu · SukaTidak Suka
o
Nurel Javissyarqi mencari paha la dengan memposting ria…
7 detik yang lalu · Suka

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Azis Masyhuri A. Dahana A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S Laksana Aan Frimadona Roza Aang Fatihul Islam Abd. Rahman Mawazi Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Sunjayadi Adek Alwi Adhy Rical Adi Marsiela Adian Husaini Adin Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afnan Malay AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Subagyo Agus Salim Agus Sri Danardana Agus Sulton AH J Khuzaini Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Naufel Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Alfred Tuname Ali Irwanto Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alvi Puspita Amandus Klau Amel Amien Kamil Anam Rahus Andaru Ratnasari Andong Buku #3 Angela Anggraini Lubis Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Ari Pahala Hutabarat Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asep Juanda Asep Salahudin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Astrid Reza Atmakusumah Awalludin GD Mualif Awan Abdullah Ayi Jufridar Azyumardi Azra B Sugiharto Badrut Tamam Bagja Hidayat Bahrul Ulum A. Malik Bakdi Soemanto Balada Bambang kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Baskara T Wardaya SJ Bayu Agustari Adha Bayu Ambuari Beni Setia Benny Arnas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Berto Tukan BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonnie Triyana Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiarto Shambazy Buldanul Khuri Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chandra Iswinarno Cover Buku D. Zawawi Imron Dadan Sutisna Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danang Probotanoyo Danarto Daniel Paranamesa Dareen Tatour Darju Prasetya Darma Putra Darwis Rifai Harahap Dayat Hidayat Dede Kurniawan Deepe Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dhewi Susanti Dian Hartati Diana AV Sasa Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djunaedi Tjunti Agus Doan Widhiandono Doddy Hidayatullah Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Dr Junaidi Dr. Simuh Dwi Cipta Dwi Pranoto Dwi Wahyu Handayani Dwicipta Dyah Ratna Meta Novi Edeng Syamsul Ma’arif Eduard Tambunan Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Endhiq Anang P Endi Biaro Esai Eva Dwi Kurniawan Evan Ys Evi Idawati Evieta Fajar F Rahardi F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatmin Prihatin Malau Fauzan Al-Anzhari Fenny Aprilia Festival Gugur Gunung Fikri. MS Firdaus Muhammad Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Kafka Free Hearty Furqon Abdi Gde Artawan Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Noy H. Rosihan Anwar Hadi Napster Halim HD Hamdy Salad Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Haris del Hakim Haris Firdaus Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Junus Hasanudin Abdurakhman Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hastho Suprapto Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendra Sugiantoro Hendriyo Widi Henry H Loupias Heri CS Heri Latief Herman Hasyim Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Hesma Eryani Hikmat Gumelar Hilyatul Auliya Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humam S Chudori I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idha Saraswati Idris Pasaribu Igk Tribana Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Q. Moehiddin Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian koto Inggit Putria Marga Irman Syah Isbedy Stiawan ZS Ismi Wahid Istiqomatul Hayati Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Komindo Iwan Kurniawan J. Sumardianta Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jenny Ang Jihan Fauziah Jimmy Maruli Alfian Joko Sandur Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Paket Hemat Jusuf A.N Kalis Mardi Asih Karkono Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Khawas Auskarni Khoirur Rizal Umami Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kusno Kuswaidi Syafi’ie L.N. Idayanie Laksmi Pamuntja Lan Fang Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lies Susilowati Lily Yulianti Farid Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto LP3M Universitas Jember Lukman Asya Lutfi Mardiansyah M Arman AZ M Hari Atmoko M. Dhani Suheri M. Faizi M. Haninul Fuad M. Ikhsan M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marlin Bato Martin Aleida Marwanto Maryati Mas Ruscitadewi Mashuri Maya Azeezah Media: Crayon on Paper Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mestika Zed Michael Gunadi Widjaja Michael Ondaatje Mihar Harahap Mikhael Dua Mila Novita Misbahus Surur Misranto Moch. Faisol Moh. Asy'ari Muthhar Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Farhand Muzakki Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yulius Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mulyadi SA Munawir Aziz Mursai Esten Musa Ismail Musfi Efrizal Muslim Kasim Musyafak N Teguh Prasetyo N. Mursidi N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang Fahrudin Nanang Suryadi Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Nirwan Ahmad Arsuka Nissa Rengganis Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Novelet Novianti Setuningsih Nu’man ’Zeus’ Anggara Nunung Nurdiah Nunuy Nurhayati Nur Ahmad Salman H Nur Cholish Zaein Nur Faizah Nur Hidayati Nuraz Aji Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurul Anam Nuryana Asmaudi SA Ode Barta Ananda Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pameran Lukisan Pamusuk Eneste Pandu Radea Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Priyambodo RH Prosa Pudyo Saptono Puisi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Dachroni R. Timur Budi Raja Rachmat H Cahyono Radhar Panca Dahana Rahmi Hattani Rainer Maria Rilke Rakai Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Rida Wahyuningrum Ridwan Munawwar Rilla Nugraheni Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rosidi Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rz. Subagyo S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sastra Pemberontak SastraNESIA Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Si Burung Merak Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Sitor Situmorang Siwi Dwi Saputro Sjaiful Masri Sjifa Amori SLG STKIP PGRI Ponorogo Soeharto Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Fitri Ana Sri Wintala Achmad St Sularto Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Satya Dharma Sujiwo Tejo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Suseno Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutirman Eka Ardhana Suwandi Adisuroso Suyadi San Switzy Sabandar Syah A. Lathief Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syifa Aulia Sylvianita Widyawati Tamrin Bey Tan Malaka TanahmeraH ArtSpace Taofik Hidayat Taufik Alwie Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh LR Teguh Pamungkas Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Th. Sumartana Theresia Purbandini Timur Sinar Suprabana Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Wahono Triyanto triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Ulfatin Ch Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Ballah Universitas Indonesia Universitas Jember Utami Widowati Veven Sp. Wardhana W Haryanto W.S. Rendra Wandi Barboy Silaban Wanitaku-wanitaku Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Wayan Supartha Wendi Wildan Nugraha Wishnubroto Widarso Wong Wing King Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanto le Honzo Yasraf Amir Piliang Yeni Mulyani Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yuli Akhmada Yulia Sapthiani Yuliarsa Yunanto Sutyastomo Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae