Minggu, 02 Januari 2011

Mencegah Timbulnya Mitos Baru

MITOS PRIBUMI MALAS
Oleh: S.H. Alatas
Penerjemah: Akhmad Rofi’ie
Penerbit: LP3ES, Jakarta, 1988, 358 halaman
Peresensi: Selo Soemardjan
http://majalah.tempointeraktif.com/

ALATAS, bekas guru besar sosiologi di Universitas Nasional Singapura, telah menulis sejumlah buku dan artikel yang terbit di berbagai majalah. Yang terkenal adalah bukunya The Sociology of Corruption, 1968. Karena buku itu, Alatas pernah diundang oleh Emil Salim, Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup, untuk ikut serta dalam diskusi mengenai korupsi sebagai gejala sosial dan cara memberantasnya.

Buku Mitos Pribumi Malas diberi subjudul: Citra Orang Jawa (bukan Indonesia), Melayu (bukan Malaysia), dan Filipina dalam kapitalisme kolonial. Jangkauan waktunya meliputi abad ke-16 sampai ke-20. Pada kurun waktu itu Jawa dijajah oleh Belanda, masyarakat Melayu oleh Inggris, dan Filipina oleh Spanyol. Penjajahan Filipina oleh Amerika tidak diliput dalam buku ini.

Mitos yang disebarkan oleh kaum penjajah di seluruh Eropa dalam abad-abad itu sebenarnya tidak hanya mengenai kemalasan orang pribumi, tetapi malah lebih luas cakupannya. Orang-orang pribumi (natives, inlanders) dari ketiga daerah jajahan itu digambarkan sebagai orang lamban, dungu, terbelakang, curang, berinteligensi tidak lebih dari anak-anak umur 12-14 di Eropa.

Citra yang demikian itu dicerminkan dalam tulisan para pengarang, administrator, dan pengunjung di antara kaum penjajah secara terus-menerus, sehingga menjadi mitos di Eropa. Mitos yang merendahkan kaum pribumi itu sebenarnya merupakan refleksi sikap angkuh dan anggapan diri kaum penjajah sebagai ras yang superior di atas kaum pribumi.

Selanjutnya, mitos itu diperlukan untuk mengesahkan politik kerja paksa, jual paksa, dan tanam paksa yang mereka terapkan terhadap kaum pribumi di tanahnya masing-masing. Dalam sistem kapitalisme kolonial yang mereka lakukan, mereka menganggap malas segala sikap yang tidak cocok dengan cara kerja yang mereka inginkan, yaitu kerja paksa untuk menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya bagi mereka.

Mereka tidak berusaha melihat kenyataan bahwa para pribumi itu dengan sendirinya bekerja keras apabila mereka berada dalam keadaan yang mereka rasakan adil dan penuh dengan kemanusiaan. Mereka tidak mampu mengerti bahwa sikap acuh tak acuh terhadap sistem paksa mereka adalah suatu cara memprotes dari pihak masyarakat pribumi.

Sayang sekali, demikian buku ini, bahwa citra negatif mengenai masyarakat pribumi itu diperkuat oleh golongan yang berkuasa pada masyarakat itu sendiri. Banyak penguasa kolonial asing maupun penguasa pribumi bertindak sewenang-wenang terhadap rakyat atas dasar anggapan bahwa orang-orang pribumi itu malas dan tidak suka bekerja.

Sebenarnya, para penguasa asing dan pribumi sendirilah yang malas dan kejam. Mereka sendiri tidak suka bekerja kasar dan keras. Kalau orang pribumi bekerja santai karena menurut musim pertanian memang tidak banyak pekerjaan, mereka dikatakan malas. Tetapi kalau kaum penjajah sampai lama tidak bekerja, mereka dikatakan libur.

Pengangguran bukan kemalasan, tetapi menolak bekerja adalah malas. Sesudah masyarakat Melayu, Jawa, dan Filipina merdeka, citra yang amat merendahkan mereka itu cepat hilang dari pandangan orang-orang asing. Tetapi khususnya di Malaysia, demikian Alatas dalam buku-nya, timbul sumber baru di dalam negeri yang menimbulkan citra semacam.

Pada tahun 1971, UMNO menerbitkan brosur Revolusi Mental, yang ditulis oleh sebuah panitia di bawah pimpinan sekretaris jenderal partai, untuk disebarkan kepada para anggotanya dengan maksud agar mereka mengubah cara berpikir dan sikapnya untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.

Menurut brosur partai UMNO itu, masyarakat Melayu kurang berani berjuang demi kebenaran, berwatak fatalistis, tidak berpikir rasional, lebih sering mengikuti perasaan, tidak berdisiplin dan tidak menepati janji atau waktu, ingin lekas kaya tanpa upaya yang memadai, dan seterusnya.

Menurut Alatas, citra yang disebarkan lewat brosur itu mencerminkan kemiskinan intelektual para penulisnya. Di sini tampak sikap politik Alatas yang tidak mendukung pimpinan UMNO (disebut-sebut juga nama Mahathir, Perdana Menteri Malaysia sekarang). Citra dalam brosur UMNO itu hanya terbatas pada masyarakat Melayu, sedangkan citra baru yang diamati oleh penulis buku itu mempunyai lingkup yang amat luas.

Citra itu timbul sesudah banyak negara jajahan menjadi negara merdeka. Terhadap mereka itu sekarang ada citra dalam masyarakat-masyarakat- yang sudah maju ekonomi dan teknologinya, bahwa masyarakat yang baru mulai berkembang hidup dalam ketergantungan pada negara-negara donor. Tanpa bantuan, masyarakat-masyarakat itu tidak mampu hidup wajar di zaman kemajuan ini.

Mitos Pribumi Malas yang digambarkan Alatas itu di zaman penjajahan memang ada di Eropa. Kita yang dijajah pada waktu itu tidak mampu mengubahnya. Apakah sekarang akan timbul mitos baru? Mitos Pribumi Tergantung dari negara donor? Sekarang kita sudah merdeka, sekarang kita sudah jauh maju dalam pendidikan, sekarang kita harus mampu mencegah timbulnya mitos baru itu. Dengan sikap kerja dan hasil karya kita sendiri.

Semoga. Kita di Indonesia harus berterima kasih kepada Alatas dengan bukunya yang dapat menggugah kembah harga diri kita sebagai masyarakat dan bangsa yang terhormat.

21 Mei 1988

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Azis Masyhuri A. Dahana A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S Laksana Aan Frimadona Roza Aang Fatihul Islam Abd. Rahman Mawazi Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Sunjayadi Adek Alwi Adhy Rical Adi Marsiela Adian Husaini Adin Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afnan Malay AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Subagyo Agus Salim Agus Sri Danardana Agus Sulton AH J Khuzaini Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Naufel Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Alfred Tuname Ali Irwanto Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alvi Puspita Amandus Klau Amel Amien Kamil Anam Rahus Andaru Ratnasari Andong Buku #3 Angela Anggraini Lubis Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Ari Pahala Hutabarat Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asep Juanda Asep Salahudin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Astrid Reza Atmakusumah Awalludin GD Mualif Awan Abdullah Ayi Jufridar Azyumardi Azra B Sugiharto Badrut Tamam Bagja Hidayat Bahrul Ulum A. Malik Bakdi Soemanto Balada Bambang kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Baskara T Wardaya SJ Bayu Agustari Adha Bayu Ambuari Beni Setia Benny Arnas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Berto Tukan BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonnie Triyana Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiarto Shambazy Buldanul Khuri Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chandra Iswinarno Cover Buku D. Zawawi Imron Dadan Sutisna Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danang Probotanoyo Danarto Daniel Paranamesa Dareen Tatour Darju Prasetya Darma Putra Darwis Rifai Harahap Dayat Hidayat Dede Kurniawan Deepe Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dhewi Susanti Dian Hartati Diana AV Sasa Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djunaedi Tjunti Agus Doan Widhiandono Doddy Hidayatullah Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Dr Junaidi Dr. Simuh Dwi Cipta Dwi Pranoto Dwi Wahyu Handayani Dwicipta Dyah Ratna Meta Novi Edeng Syamsul Ma’arif Eduard Tambunan Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Endhiq Anang P Endi Biaro Esai Eva Dwi Kurniawan Evan Ys Evi Idawati Evieta Fajar F Rahardi F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatmin Prihatin Malau Fauzan Al-Anzhari Fenny Aprilia Festival Gugur Gunung Fikri. MS Firdaus Muhammad Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Kafka Free Hearty Furqon Abdi Gde Artawan Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Noy H. Rosihan Anwar Hadi Napster Halim HD Hamdy Salad Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Haris del Hakim Haris Firdaus Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Junus Hasanudin Abdurakhman Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hastho Suprapto Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendra Sugiantoro Hendriyo Widi Henry H Loupias Heri CS Heri Latief Herman Hasyim Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Hesma Eryani Hikmat Gumelar Hilyatul Auliya Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humam S Chudori I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idha Saraswati Idris Pasaribu Igk Tribana Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Q. Moehiddin Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian koto Inggit Putria Marga Irman Syah Isbedy Stiawan ZS Ismi Wahid Istiqomatul Hayati Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Komindo Iwan Kurniawan J. Sumardianta Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jenny Ang Jihan Fauziah Jimmy Maruli Alfian Joko Sandur Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Paket Hemat Jusuf A.N Kalis Mardi Asih Karkono Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Khawas Auskarni Khoirur Rizal Umami Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kusno Kuswaidi Syafi’ie L.N. Idayanie Laksmi Pamuntja Lan Fang Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lies Susilowati Lily Yulianti Farid Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto LP3M Universitas Jember Lukman Asya Lutfi Mardiansyah M Arman AZ M Hari Atmoko M. Dhani Suheri M. Faizi M. Haninul Fuad M. Ikhsan M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marlin Bato Martin Aleida Marwanto Maryati Mas Ruscitadewi Mashuri Maya Azeezah Media: Crayon on Paper Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mestika Zed Michael Gunadi Widjaja Michael Ondaatje Mihar Harahap Mikhael Dua Mila Novita Misbahus Surur Misranto Moch. Faisol Moh. Asy'ari Muthhar Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Farhand Muzakki Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yulius Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mulyadi SA Munawir Aziz Mursai Esten Musa Ismail Musfi Efrizal Muslim Kasim Musyafak N Teguh Prasetyo N. Mursidi N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang Fahrudin Nanang Suryadi Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Nirwan Ahmad Arsuka Nissa Rengganis Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Novelet Novianti Setuningsih Nu’man ’Zeus’ Anggara Nunung Nurdiah Nunuy Nurhayati Nur Ahmad Salman H Nur Cholish Zaein Nur Faizah Nur Hidayati Nuraz Aji Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurul Anam Nuryana Asmaudi SA Ode Barta Ananda Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pameran Lukisan Pamusuk Eneste Pandu Radea Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Priyambodo RH Prosa Pudyo Saptono Puisi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Dachroni R. Timur Budi Raja Rachmat H Cahyono Radhar Panca Dahana Rahmi Hattani Rainer Maria Rilke Rakai Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Rida Wahyuningrum Ridwan Munawwar Rilla Nugraheni Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rosidi Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rz. Subagyo S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sastra Pemberontak SastraNESIA Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Si Burung Merak Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Sitor Situmorang Siwi Dwi Saputro Sjaiful Masri Sjifa Amori SLG STKIP PGRI Ponorogo Soeharto Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Fitri Ana Sri Wintala Achmad St Sularto Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Satya Dharma Sujiwo Tejo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Suseno Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutirman Eka Ardhana Suwandi Adisuroso Suyadi San Switzy Sabandar Syah A. Lathief Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syifa Aulia Sylvianita Widyawati Tamrin Bey Tan Malaka TanahmeraH ArtSpace Taofik Hidayat Taufik Alwie Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh LR Teguh Pamungkas Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Th. Sumartana Theresia Purbandini Timur Sinar Suprabana Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Wahono Triyanto triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Ulfatin Ch Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Ballah Universitas Indonesia Universitas Jember Utami Widowati Veven Sp. Wardhana W Haryanto W.S. Rendra Wandi Barboy Silaban Wanitaku-wanitaku Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Wayan Supartha Wendi Wildan Nugraha Wishnubroto Widarso Wong Wing King Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanto le Honzo Yasraf Amir Piliang Yeni Mulyani Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yuli Akhmada Yulia Sapthiani Yuliarsa Yunanto Sutyastomo Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae