Jumat, 05 November 2010

Baz-Art dalam Wacana dan Pasar

Sri Wintala Achmad *
http://www.kr.co.id/

MEMAHAMI Baz-art, salah satu agenda kegiatan Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) XV - 2003, sangat berbeda dengan basar sebagai pasar murah. Secara substansial, Baz-art mengandung pengertian event seni rupa yang berbingkai keseimbangan wacana pasar dan pasar wacana. Di mana, penyelenggaraan Baz-art versi Yayat Surya tidak sekadar menawarkan publik atas produk seni rupa sebagai aset komoditas. Melainkan, seni rupa ditawarkan sebagai wacana apresiatif, edukatif, rekreatif, artistik dan inovatif bagi publik.

Baz-art yang diselenggarakan di museum benteng Vredeburg menampilkan karya-karya perupa tiga generasi. Sekadar menyebutkan nama: Affandi, H Widayat, Agung Kurniawan, Agus Suwage, Dedi Setiadi, Dyah Yulianti, Fadjar Sidik, Lucia Hartini, Laksmi Sitoresmi, Samuel Indratma, Sekar Jatiningrum, Rudi Winarso, Sun Ardi, Ugo Untoro, Yaksa Agus, Yanuar Ernawati dll. Lengkapnya, 80 perupa Yogyakarta telah mengambil kesempatan ini sebagai ajang ekspresi dan sekaligus pasar atas karya-karya seni murni mereka.

Seluruh peserta yang mengeksibisikan karya-karya seni lukis, patung, sketsa, drawing dan grafis tersebut memiliki keanekaragaman visual dan tema atau konsep. Melalui bentuk, tema dan konsep yang merefleksikan totalitas, kemandirian dan kejujuran kreatif perupa mampu memberikan gambaran bahwa penyelenggaraan Baz-art tidak sekadar mengabdi pada kepentingan kolektor (dol) yang membeli karya seni rupa dengan patokan harga pasar. Akan tetapi, para perupa yang berkredibilitas seniman itu memasang tarif karyanya selaras bobot idealismenya. Dus, kontribusi seni rupa tidak selamanya mampu ditebus lewat kompensasi finansial. Kompensasi apresiatif publik pun ternyata lebih penting.

Ditandaskan, keistimewaan Baz-art bertumpu pada penampilan karya seni rupa murni yang diwarnai keanekaragaman bentuk visual, tema dan konsep. Keanekaragaman yang merefleksikan kejenuhan kreatif perupa atas kegalauan kondisi sosial politik yang tidak kunjung ke titik solusinya. Meskipun, sebagian kecil peserta masih mengangkat tema sospol ke dalam karya-karyanya, seperti: Djoko Pekik (Masker, pastel on paper, 38 x 55 cm - 2003), Januri (Bingung, pen on paper, 30 x 20 cm - 2003), Khoiri Rohman (Indonesia Berduka, pencil on paper, 67 x 49 cm - 2003), Pupuk DP (Konflik, self print, 55 x 75 cm - 2002) dll.

Kejenuhan kreatif di kalangan perupa terhadap tema sospol merupakan fenomena menarik guna dikaji. Tema-tema alternatif pasca sospol dalam Baz-art dapat dikelompokkan ke dalam empat kategori: pertama, komedial-naif.Kedua, spiritual - transendental. Ketiga, natural-realis. Dan keempat, tradisional. Komedial-naif dapat ditemukan pada karya: Ugo Untoro (I Love My Puppet, pen on paper, 22 x 35 cm - 2003), Yaksa Agus (Bukan Raja Dangdut, drawing on paper, 10 x 20 cm - 2002), dan Wibowo Adi Utomo (Mobil, drawing on paper, 25 x 30 cm, 2002).

Tema dengan menawarkan nuansa spiritual-transendental terdapat dalam karya: Agus Suwage (State of Meditation, digital print, 45 x 45 cm - 2003), Dedi Setiadi (Moksa, 2002), Dyah Yulianti (Meditasi, conte on paper, 25 x 32 cm - 1970) dan H Widayat (Abstraksi Purba, ink on paper, 39 x 39 cm - 1978).

Tilikan tema natural-realis yang menyiratkan sikap kembali ke alam terdapat pada karya: M Ali Rahman (Avril Lagvine, drawing on paper, 40 x 50 cm - 2003), Mulya Gunarso (Ekspresi Cucuku, pen on paper, 55 x 40 cm - 2003), Sriyadi (Air, pencil on paper, 40 x 25 cm - 2003), Wasdi Watarejo (Termenung, drawing on paper, 53 x 35 cm - 2003); Yayat Lesmana (Kantor Pos Yogyakarta), ink on paper, 40 x 50 cm - 2002) dll. Dan, peserta yang cenderung menawarkan tema tradisional, semisal: M Operasi Rahman (Mitoni, drawing on paper, 75 x 55 cm - 2003), Sulasno (Prajurit Kraton, lukis kaca, 60 x 100 cm - 2003) dll.

Pengkajian bahwa pergeseran tema sospol dan pernik-perniknya ke arah tema-tema alternatif yang merupakan medium terapi perupa, dapat ditangkap sebagai gerakan katarsis kreativitas. Titik jenuh terhadap persoalan sospol tersebut mampu menggiring kreator kepada dunia kreativitas rekreatif, natural, meditatif dan bahkan selengekan. Kreativitas yang mengarah pada penjangkauan substansi humaniora dengan sepenuh spirit cinta kasih dan kedamaian hati.

Reaksi positif kreator inilah merupakan langkah bijak di dalam menawarkan antitesa terapi terhadap tesa tema sospol yang memasung kreator ke dalam kesakitan penuh lelehan darah, peluh dan airmata. Sehingga, karya-karya bertema alternatif tidak lebih refleksi sikap pemberontakan kreator. Sikap arif yang mampu memberikan jalan ke luar efektif. Sikap yang mampu membebaskan kreator dari jurang kreativitas sloganis atau posteral melalui pengorbanan nilai seni rupa murni di hadapan publik.

PENYELENGGARAAN Baz-art versi Yayat Surya mengandung nilai tawar lebih ketimbang bursa seni rupa FKY versi Mah-Dot yang cenderung bernuansakan pasar. Di mana, karya seni rupa ditangkap sebagai aset komoditas. Senasib barang kerajinan atau sovenir seni.

Konsep penyelenggaraan Baz-art yang selaras dengan kondisi zaman itu sayangya belum diikuti kualitas artistik display. Pemajangan karya masih terkesan seadanya, amburadul dan semrawut. Alhasil, publik terganggu dalam mengapresiasi karya-karya yang dipamerkan. Sehingga, persoalan yang sederhana ini menyebabkan terhambatnya penyampaian nilai tawar estetika di ruang wacana dan apresiasi publik.

Panitia Baz-art seyogianya merefleksi diri atas kerja seninya di dalam event FKY tahun ini. Hal tersebut sangat penting guna mendukung penyelenggaraan event serupa melalui masinis-masinis muda yang berwawasan brilian, baik di sisi artistik maupun manajemen pelaksanaannya di masa mendatang. Sekalipun dengan dana relatif minimal. Bukankah panitia FKY di setiap kerja keseniannya senantiasa mengencangkan ikat pinggang?

*) Pemerhati Seni Budaya. Tinggal di Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Azis Masyhuri A. Dahana A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S Laksana Aan Frimadona Roza Aang Fatihul Islam Abd. Rahman Mawazi Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Sunjayadi Adek Alwi Adhy Rical Adi Marsiela Adian Husaini Adin Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afnan Malay AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Subagyo Agus Salim Agus Sri Danardana Agus Sulton AH J Khuzaini Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Naufel Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Alfred Tuname Ali Irwanto Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alvi Puspita Amandus Klau Amel Amien Kamil Anam Rahus Andaru Ratnasari Andong Buku #3 Angela Anggraini Lubis Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Ari Pahala Hutabarat Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asep Juanda Asep Salahudin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Astrid Reza Atmakusumah Awalludin GD Mualif Awan Abdullah Ayi Jufridar Azyumardi Azra B Sugiharto Badrut Tamam Bagja Hidayat Bahrul Ulum A. Malik Bakdi Soemanto Balada Bambang kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Baskara T Wardaya SJ Bayu Agustari Adha Bayu Ambuari Beni Setia Benny Arnas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Berto Tukan BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonnie Triyana Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiarto Shambazy Buldanul Khuri Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chandra Iswinarno Cover Buku D. Zawawi Imron Dadan Sutisna Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danang Probotanoyo Danarto Daniel Paranamesa Dareen Tatour Darju Prasetya Darma Putra Darwis Rifai Harahap Dayat Hidayat Dede Kurniawan Deepe Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dhewi Susanti Dian Hartati Diana AV Sasa Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djunaedi Tjunti Agus Doan Widhiandono Doddy Hidayatullah Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Dr Junaidi Dr. Simuh Dwi Cipta Dwi Pranoto Dwi Wahyu Handayani Dwicipta Dyah Ratna Meta Novi Edeng Syamsul Ma’arif Eduard Tambunan Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Endhiq Anang P Endi Biaro Esai Eva Dwi Kurniawan Evan Ys Evi Idawati Evieta Fajar F Rahardi F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatmin Prihatin Malau Fauzan Al-Anzhari Fenny Aprilia Festival Gugur Gunung Fikri. MS Firdaus Muhammad Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Kafka Free Hearty Furqon Abdi Gde Artawan Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Noy H. Rosihan Anwar Hadi Napster Halim HD Hamdy Salad Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Haris del Hakim Haris Firdaus Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Junus Hasanudin Abdurakhman Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hastho Suprapto Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendra Sugiantoro Hendriyo Widi Henry H Loupias Heri CS Heri Latief Herman Hasyim Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Hesma Eryani Hikmat Gumelar Hilyatul Auliya Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humam S Chudori I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idha Saraswati Idris Pasaribu Igk Tribana Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Q. Moehiddin Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian koto Inggit Putria Marga Irman Syah Isbedy Stiawan ZS Ismi Wahid Istiqomatul Hayati Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Komindo Iwan Kurniawan J. Sumardianta Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jenny Ang Jihan Fauziah Jimmy Maruli Alfian Joko Sandur Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Paket Hemat Jusuf A.N Kalis Mardi Asih Karkono Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Khawas Auskarni Khoirur Rizal Umami Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kusno Kuswaidi Syafi’ie L.N. Idayanie Laksmi Pamuntja Lan Fang Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lies Susilowati Lily Yulianti Farid Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto LP3M Universitas Jember Lukman Asya Lutfi Mardiansyah M Arman AZ M Hari Atmoko M. Dhani Suheri M. Faizi M. Haninul Fuad M. Ikhsan M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marlin Bato Martin Aleida Marwanto Maryati Mas Ruscitadewi Mashuri Maya Azeezah Media: Crayon on Paper Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mestika Zed Michael Gunadi Widjaja Michael Ondaatje Mihar Harahap Mikhael Dua Mila Novita Misbahus Surur Misranto Moch. Faisol Moh. Asy'ari Muthhar Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Farhand Muzakki Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yulius Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mulyadi SA Munawir Aziz Mursai Esten Musa Ismail Musfi Efrizal Muslim Kasim Musyafak N Teguh Prasetyo N. Mursidi N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang Fahrudin Nanang Suryadi Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Nirwan Ahmad Arsuka Nissa Rengganis Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Novelet Novianti Setuningsih Nu’man ’Zeus’ Anggara Nunung Nurdiah Nunuy Nurhayati Nur Ahmad Salman H Nur Cholish Zaein Nur Faizah Nur Hidayati Nuraz Aji Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurul Anam Nuryana Asmaudi SA Ode Barta Ananda Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pameran Lukisan Pamusuk Eneste Pandu Radea Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Priyambodo RH Prosa Pudyo Saptono Puisi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Dachroni R. Timur Budi Raja Rachmat H Cahyono Radhar Panca Dahana Rahmi Hattani Rainer Maria Rilke Rakai Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Rida Wahyuningrum Ridwan Munawwar Rilla Nugraheni Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rosidi Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rz. Subagyo S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sastra Pemberontak SastraNESIA Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Si Burung Merak Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Sitor Situmorang Siwi Dwi Saputro Sjaiful Masri Sjifa Amori SLG STKIP PGRI Ponorogo Soeharto Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Fitri Ana Sri Wintala Achmad St Sularto Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Satya Dharma Sujiwo Tejo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Suseno Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutirman Eka Ardhana Suwandi Adisuroso Suyadi San Switzy Sabandar Syah A. Lathief Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syifa Aulia Sylvianita Widyawati Tamrin Bey Tan Malaka TanahmeraH ArtSpace Taofik Hidayat Taufik Alwie Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh LR Teguh Pamungkas Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Th. Sumartana Theresia Purbandini Timur Sinar Suprabana Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Wahono Triyanto triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Ulfatin Ch Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Ballah Universitas Indonesia Universitas Jember Utami Widowati Veven Sp. Wardhana W Haryanto W.S. Rendra Wandi Barboy Silaban Wanitaku-wanitaku Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Wayan Supartha Wendi Wildan Nugraha Wishnubroto Widarso Wong Wing King Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanto le Honzo Yasraf Amir Piliang Yeni Mulyani Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yuli Akhmada Yulia Sapthiani Yuliarsa Yunanto Sutyastomo Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae