Jumat, 01 Oktober 2010

Profil Novelis Kursi Roda dari Malang

Nur Cholish Zaein, Taufik Alwie
http://www.gatra.com/

Sulit membayangkan betapa beratnya menjalani hidup dengan kedua tangan dan kaki tak berfungsi. Apa yang bisa dilakukan dengan keterbatasan fisik tadi? Ah, ternyata bagi Ratna Indraswari Ibrahim, kekurangannya itu tidak menjadi halangan untuk berkarya dan menjalani hidup dengan ceria dan penuh optimisme.

Siapa mengira, perempuan 61 tahun yang akrab disapa Mbak Ratna itu telah menghasilkan karya-karya di bidang sastra. Subhanallah! Karyanya yang berbentuk antologi cerita pendek ataupun novel tersebar di pelbagai media cetak, juga dalam bentuk buku. SebutlahMenjelang Pagi (1995), Dua Tengkorak (2000), dan Lakon di Kota Kecil (2001).

Sejumlah penghargaan pun ia sabet. Antara lain "Wanita Berprestasi" dari pemerintah (1994) dan "Perempuan Kreatif She Can" dari Trans7 (2009). Mei lalu, ia mendapat penghargaan sebagai perempuan inspiratif dari Program Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (Pekka). Bagaimana Mbak Ratna, dengan keterbatasan fisik yang dilakoninya hampir separuh abad, mampu meraih semua itu?

Ketika keheranan --atau lebih tepat ketakjuban-- itu diutarakan kepada Mbak Ratna, cerpenis dan novelis feminis yang tinggal di Malang, Jawa Timur, ini pun tersenyum penuh syukur. Lalu katanya bersungguh-sungguh, "Tidak ada yang bisa mengubah nasib kita selain diri kita sendiri. Jangan pernah patah semangat. Lakukan yang terbaik yang kamu bisa. Do it."

Tentu keberhasilan Mbak Ratna itu tak lepas dari peran orang-orang dekat yang mengasihinya. Ini diakui Mbak Ratna. Misalnya peran sang ibu yang menempa semangatnya serta peran asisten pribadinya yang melayani kebutuhan dia sehari-hari, termasuk mengetikkan cerita. "Saya ngomong, Santy yang nulis," katanya kepada Gatra, yang bertandang ke rumahnya, beberapa waktu lalu.

Santy, 22 tahun, adalah asisten Mbak Ratna. Ia juga mengalami kelumpuhan, tapi kedua tangannya masih berfungsi baik. Sudah lima tahun Santy menemani Mbak Ratna. Dalam penulisan cerpen atau novel, Santy memang terlibat langsung. Mulai penulisan, peletakan titik-koma, hingga proses pencarian literatur untuk memperkaya tulisan. "Ibu (Ratna) sangat terbuka menerima masukan dari siapa pun," ujarnya.

Mbak Ratna lahir di Malang, 24 April 1949. Anak kelima dari 10 bersaudara ini lahir sebagai bayi perempuan yang sehat, anggota tubuhnya lengkap dan berfungsi normal. Bayi mungil itu tumbuh sehat menjadi gadis kecil yang energetik. Salah satu hobinya adalah memanjat pohon.

Tapi kenangan manis sebagai gadis kecil yang dinamis itu berakhir pada usia 10 tahun. Ketika itu, penyakit rachitis mulai menggerogoti kedua kaki dan tangannya. Menginjak usia 13 tahun, ia pun mengalami cacat permanen. Kedua pasang anggota geraknya itu tak dapat difungsikan sama sekali.

Tubuhnya hanya bisa berbaring dan bersandar. Semua kebutuhan hidupnya sehari-hari praktis sangat bergantung pada kursi roda dan keluarganya. Dapat dibayangkan betapa hancurnya hati si gadis kecil itu. Rasa putus asa dan marah sempat menderanya. Tapi itu tak berlangsung lama.

Pelan-pelan Ratna kecil mulai menerima kenyataan itu dan bertekad untuk tidak larut dalam kesedihan. Kedua orangtuanya --terutama sang ibu-- sangat berperan mendorong dia untuk bangkit. "Saya semakin banyak membaca," tutur Mbak Ratna.

Keterbatasan gerak membuat kebiasaan membaca yang tertanam sejak kecil itu menjadi semakin intens. Majalah, koran, dan buku menjadi temannya sehari-hari. Kursi rodanya didesain khusus agar memudahkannya membaca.

Kebetulan pula sang ayah, yang ketika itu berprofesi sebagai hakim di Malang, hobi menulis. Beberapa artikelnya sempat nongol di beberapa penerbitan. Ratna kecil kerap menemani ayahnya pada saat di depan mesin ketik. "Sejak kecil, telinga saya sudah akrab dengan bunyi mesin ketik," ujar Mbak Ratna.

Lingkungan keluarganya yang gemar membaca dan menulis membangkitkan minat Ratna kecil untuk belajar menulis pula. Sang ibu yang paling getol memotivasinya untuk menjadi penulis, dan berhasil.

Mbak Ratna menuturkan, ide-ide ceritanya datang dari mana-mana. Selain dari membaca, juga berasal dari hasil diskusi atau obrolan ringan dengan teman-temannya yang bertandang ke rumah Mbak Ratna yang asri. "Para tamu yang datang ke rumah banyak membawa ide buat nulis," katanya.

Misalnya Pecinan di Malang. Tulisan yang bercerita tentang kehidupan orang-orang keturunan Cina di Malang ini juga berawal dari "curhat" para tamu yang datang ke rumahnya. Novel Saksi Mata yang kini penulisannya memasuki tahap akhir juga diilhami obrolan para tamu.

Mbak Ratna yang sempat kuliah di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, Malang, ini punya banyak teman kalangan aktivitis. Teman-temannya yang terlibat dalam reformasi 1998 itu pun bercerita banyak kepada Mbak Ratna. Cerita-cerita itu kemudian dituangkan Mbak Ratna menjadi novel dengan setting gerakan pemuda kota Malang pada saat terjadi reformasi 1998.

Di kalangan sastrawan, Mbak Ratna yang selalu ceria ini cukup tersohor. Bahkan bisa dibilang, Mbak Ratna menjadi sumber inspirasi bagi kalangan sastrawan muda. Lang Fang, misalnya. Sastrawan asal Surabaya ini menilai Mbak Ratna sebagai sosok yang rendah hati. Meski memiliki jam terbang tinggi dan menggeluti bidang sastra cukup lama, semangatnya untuk terus belajar tak pernah berhenti.

Selama berteman dengan Mbak Ratna, penulis novel Ciuman di Bawah Hujan itu mengaku banyak mendapat inspirasi darinya. Misalnya soal memandang hidup, keuletan, dan penghargaan atas sebuah proses. "Keterbatasan fisik, bagi Mbak Ratna, bukan penghalang untuk berkarya," tuturnya.

[Sastra, Gatra Nomor 35 Beredar Kamis, 8 Juli 2010]

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Azis Masyhuri A. Dahana A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S Laksana Aan Frimadona Roza Aang Fatihul Islam Abd. Rahman Mawazi Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Sunjayadi Adek Alwi Adhy Rical Adi Marsiela Adian Husaini Adin Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afnan Malay AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Subagyo Agus Salim Agus Sri Danardana Agus Sulton AH J Khuzaini Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Naufel Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Alfred Tuname Ali Irwanto Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alvi Puspita Amandus Klau Amel Amien Kamil Anam Rahus Andaru Ratnasari Andong Buku #3 Angela Anggraini Lubis Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Ari Pahala Hutabarat Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asep Juanda Asep Salahudin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Astrid Reza Atmakusumah Awalludin GD Mualif Awan Abdullah Ayi Jufridar Azyumardi Azra B Sugiharto Badrut Tamam Bagja Hidayat Bahrul Ulum A. Malik Bakdi Soemanto Balada Bambang kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Baskara T Wardaya SJ Bayu Agustari Adha Bayu Ambuari Beni Setia Benny Arnas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Berto Tukan BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonnie Triyana Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiarto Shambazy Buldanul Khuri Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chandra Iswinarno Cover Buku D. Zawawi Imron Dadan Sutisna Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danang Probotanoyo Danarto Daniel Paranamesa Dareen Tatour Darju Prasetya Darma Putra Darwis Rifai Harahap Dayat Hidayat Dede Kurniawan Deepe Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dhewi Susanti Dian Hartati Diana AV Sasa Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djunaedi Tjunti Agus Doan Widhiandono Doddy Hidayatullah Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Dr Junaidi Dr. Simuh Dwi Cipta Dwi Pranoto Dwi Wahyu Handayani Dwicipta Dyah Ratna Meta Novi Edeng Syamsul Ma’arif Eduard Tambunan Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Endhiq Anang P Endi Biaro Esai Eva Dwi Kurniawan Evan Ys Evi Idawati Evieta Fajar F Rahardi F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatmin Prihatin Malau Fauzan Al-Anzhari Fenny Aprilia Festival Gugur Gunung Fikri. MS Firdaus Muhammad Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Kafka Free Hearty Furqon Abdi Gde Artawan Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Noy H. Rosihan Anwar Hadi Napster Halim HD Hamdy Salad Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Haris del Hakim Haris Firdaus Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Junus Hasanudin Abdurakhman Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hastho Suprapto Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendra Sugiantoro Hendriyo Widi Henry H Loupias Heri CS Heri Latief Herman Hasyim Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Hesma Eryani Hikmat Gumelar Hilyatul Auliya Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humam S Chudori I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idha Saraswati Idris Pasaribu Igk Tribana Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Q. Moehiddin Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian koto Inggit Putria Marga Irman Syah Isbedy Stiawan ZS Ismi Wahid Istiqomatul Hayati Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Komindo Iwan Kurniawan J. Sumardianta Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jenny Ang Jihan Fauziah Jimmy Maruli Alfian Joko Sandur Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Paket Hemat Jusuf A.N Kalis Mardi Asih Karkono Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Khawas Auskarni Khoirur Rizal Umami Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kusno Kuswaidi Syafi’ie L.N. Idayanie Laksmi Pamuntja Lan Fang Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lies Susilowati Lily Yulianti Farid Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto LP3M Universitas Jember Lukman Asya Lutfi Mardiansyah M Arman AZ M Hari Atmoko M. Dhani Suheri M. Faizi M. Haninul Fuad M. Ikhsan M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marlin Bato Martin Aleida Marwanto Maryati Mas Ruscitadewi Mashuri Maya Azeezah Media: Crayon on Paper Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mestika Zed Michael Gunadi Widjaja Michael Ondaatje Mihar Harahap Mikhael Dua Mila Novita Misbahus Surur Misranto Moch. Faisol Moh. Asy'ari Muthhar Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Farhand Muzakki Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yulius Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mulyadi SA Munawir Aziz Mursai Esten Musa Ismail Musfi Efrizal Muslim Kasim Musyafak N Teguh Prasetyo N. Mursidi N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang Fahrudin Nanang Suryadi Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Nirwan Ahmad Arsuka Nissa Rengganis Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Novelet Novianti Setuningsih Nu’man ’Zeus’ Anggara Nunung Nurdiah Nunuy Nurhayati Nur Ahmad Salman H Nur Cholish Zaein Nur Faizah Nur Hidayati Nuraz Aji Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurul Anam Nuryana Asmaudi SA Ode Barta Ananda Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pameran Lukisan Pamusuk Eneste Pandu Radea Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Priyambodo RH Prosa Pudyo Saptono Puisi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Dachroni R. Timur Budi Raja Rachmat H Cahyono Radhar Panca Dahana Rahmi Hattani Rainer Maria Rilke Rakai Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Rida Wahyuningrum Ridwan Munawwar Rilla Nugraheni Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rosidi Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rz. Subagyo S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sastra Pemberontak SastraNESIA Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Si Burung Merak Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Sitor Situmorang Siwi Dwi Saputro Sjaiful Masri Sjifa Amori SLG STKIP PGRI Ponorogo Soeharto Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Fitri Ana Sri Wintala Achmad St Sularto Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Satya Dharma Sujiwo Tejo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Suseno Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutirman Eka Ardhana Suwandi Adisuroso Suyadi San Switzy Sabandar Syah A. Lathief Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syifa Aulia Sylvianita Widyawati Tamrin Bey Tan Malaka TanahmeraH ArtSpace Taofik Hidayat Taufik Alwie Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh LR Teguh Pamungkas Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Th. Sumartana Theresia Purbandini Timur Sinar Suprabana Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Wahono Triyanto triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Ulfatin Ch Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Ballah Universitas Indonesia Universitas Jember Utami Widowati Veven Sp. Wardhana W Haryanto W.S. Rendra Wandi Barboy Silaban Wanitaku-wanitaku Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Wayan Supartha Wendi Wildan Nugraha Wishnubroto Widarso Wong Wing King Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanto le Honzo Yasraf Amir Piliang Yeni Mulyani Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yuli Akhmada Yulia Sapthiani Yuliarsa Yunanto Sutyastomo Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae