Senin, 24 Mei 2010

Memorabilia untuk Pramoedya Ananta Toer

Fahrudin Nasrulloh*)
http://www.jawapos.com/

Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji, dan kecurangan.
Duniaku bumi manusia dengan segala persoalannya (Rumah Kaca: hlm. 38)

Pada sore 6 Februari 2009 yang bergerimis ritmis, sampailah saya di Jl Sumbawa 40, Jetis, Blora. Di sepanjang perjalanan dari Jombang, saya terus terusik, apa yang membuat Pramoedya Ananta Toer tak pernah lekang dikenang dan tiada surut ditelusuri banyak orang, terutama kaum pramis dan kawula pergerakan? Novel-novel Pram, seperti Derap Sepur, berlelayapan di benak saya. Saat tiba, panggung telah ramai dengan sejumlah pergelaran festival musik. Saya melangkah ke depan pagar rumah Pram yang berplakat: Sumbawa 40, perpustakaan Pataba. Di dalamnya memang terdapat dua rumah yang bersambung dengan perpustakaan peninggalan Pram itu. Dengan deklit biru sederhana, di sampingnya dibentangkan spanduk bertulisan: Selamat Datang Kawan-kawan di Acara: 1000 Wajah Pram dalam kata & Sketsa. Peringatan seribu hari meninggalnya Pram itu digelar 1-7 Februari 2009.

Para perupa Jogja Joko Pekik dkk (Hari Budiono, Samuel Indratma, Bambang Heras, dan Suatmaji), juga ikut meramaikan acara itu dengan melukis bareng ihwal sosok Pram. Para pengunjung dan pengagum Pram juga dipersilakan menuangkan apresiasinya di kanvas. Di tengah-tengah kerumunan penonton itu, Ilham J. Baday dan Salabi dari Komunitas Arek Museum Surabaya, menampilkan performance art dengan judul ”Abandoned”. Pada puncak acara diluncurkan buku Bersama Mas Pram karya Koesalah dan Seosilo Toer terbitan KPG Jakarta. Lalu dilanjutkan diskusi bertema ”Kisah dan Pemikiran Sastrawan Tierra Humana” dengan pembicara: Koesalah Soebagyo Toer, Ajib Rosyidi, Jusuf Suwadji, dan Sindhunata. Dan, acara dipungkasi dengan pergelaran wayang kulit berjudul Begawan Ciptoning dengan dalang Tristuti Rahmadi.

Bagaimanakah kita sekarang menatap sosok Pram dengan segala kerumuk problematiknya? Mengenang Pram adalah mengenang pahit-getir dan merahnya semangat perjuangan yang tersemat dalam batin dan karya-karyanya. Hidup, bagi Pram, memanglah hanya selangkah dari kematian. Terasa demikian dekat di tenggorokan ketika 14 tahun di penjara Pulau Buru. Pernah suatu hari ia berwasiat: ”Kalau aku mati, jangan bikin apa-apa, jangan didoain, langsung saja bawa ke krematorium. Bakar di sana. Abunya bawa pulang. Mau dibuang juga terserah. Tapi kalau bisa, wadahi, dan taruh di perpustakaanku…”

Ini merupakan cuplikan dari Martin Alieda dalam buku bunga rampai berjudul Pramoedya Ananta Toer: 1000 Wajah Pram dalam Kata dan Sketsa (Jakarta: Lentera Dipantara, 2009). Buku tersebut memuat karya 68 penulis. Mulai esai, puisi, dan catatan kenangan.

Mengenang Pram adalah mengenang sosok yang kontroversial dalam panggung kesusastraan Indonesia. Yang terpanas adalah ketegangan antara aktivis Lekra (termasuk Pram) dengan eksponen Manikebu. Juga perselisihan, secara pribadi antara dia dengan HB Jassin. Antara guru dengan murid. Kita bisa teringat saat-saat awal Pram mengajukan beberapa karyanya ke Jassin namun ia mengacuhkannya. Paham humanisme universal Jassin terasa kian padat dan tidak membumi di mata dan realitas Pram yang humanis sosialis. Dalam surat-menyurat yang penuh genting antar keduanya, Pram pernah menulis begini kepada Jassin (28 Desember 1963), ”Begitulah, ajaranmu tidak cocok dengan perbuatanmu. Aku masih ingat pada suatu tahun waktu kau terbalik dari sebuah becak. Ingat kau apa kataku? Kau menderita bukan karena terbaliknya becak itu, tetapi kerubuhan dagingmu sendiri.”

Sementara, persepsi buruk (mungkin iri) atas karya dari pengarang Idrus, terekam lekat sebagaimana dalam film dokumenter Pram yang diproduksi Yayasan Lontar. Di film itu Pram bercerita bahwa suatu hari ia berkunjung ke Balai Pustaka, sebelum ia menjadi anggota redaksi di sana. Waktu itu Idrus ada di situ, tapi ia belum kenal Pram. Setelah berjabat tangan, Idrus tampak terheran campur sinis dan berucap, ”O, ini Pram? Kau tidak menulis Pram, kau berak!” Meski begitu, hingga akhir hayatnya, Pram tetap menganggap Idrus sebagai guru besar dan pengarang yang punya stylist yang baik.

Selain dari sekitar 40-an lebih novelnya, Pram juga menulis catatan harian. Riwayat diri menjadi hal berharga untuk terus mengasah daya tahan menulis, ingatan, juga perkara-perkara remeh. Dalam satu kesempatan ia berkata, ”Kau sendiri tahu, bahwa sudah sejak kecil aku mengisi diary, dan pada tahun 1947 disita oleh NICA, dari tangan seorang bekas sersan bawahanku, Sugiarto, di pos penjagaan NICA di Bekasi, dan diary itu juga yang membikin dia meringkuk di penjara Glodok selama beberapa bulan.”

Peristiwa pahit itu tidak mematahkan gelora batin dan api hidupnya. Catatan hariannya pada 9 Februari 1982 menilaskan,”Sejak di SD kubiasakan membikin catatan. Jilid demi jilid buku catatan harian itu binasa karena kejadian-kejadian besar –force majeur. Tak tahu aku besok atau lusa juga binasa atau tidak. Sore ini Bung Jassin menganjurkan bikin catatan. Kucoba kembali.

Baginya, daya revolusi yang ia yakini benar, bahkan untuk hal yang teremeh sekalipun, adalah suatu keniscayaan untuk diperjuangkan sampai mati. Ini membutuhkan tekad baja dan telah teruji di mana di sepanjang hidupnya ia banyak diteror musuh-musuhnya dan dinistakan oleh negara di masa Orla maupun Orba. ”Keberanian itu bukan anugerah, tapi hasil latihan hidup sehari-hari. Keberanian itu sama seperti otot manusia. Kalau tidak dilatih, dia akan jadi lemah. Dalam hidup ini, kita menghadapi banyak tantangan. Jangan lari, hadapi semuanya. Itu cara melatih keberanian,” begitulah prinsip Pram.

Menilai Pram tidak mesti digebyah-uyah sebagai jimat bertuah atau situs purba beserta karya-karyanya. Tapi yang pasti, ia adalah ”api inspirasi” bagi siapa pun, terutama kaum muda. Seperti bagi Najib Hermani dan Muhidin M. Dahlan yang mendedikasikan peluh mereka sekian tahun pada penerbit Lentera Dipantara; Eko Arifianto dan Ex Mahardana Wijaya di Blora dan Randublatung bersama Komunitas Pasang Surut, Mataba, SuperSamin, Front Blora Selatan, Anak Seribu Pulau, Rapala, Tugu United, Arsumpala, Lidah Tani, Komunitas Rukun Tani, Roedal Revolt, Kolektif Reaksi, Yayasan Mahameru, LPAW, dan Paguyuban Penghayat Kepercayaan; juga komunitas dan grup musik punk Marjinal yang dimotori Mikael Isrofil dari Jakarta.

Mengenang pram, kini dan mendatang, adalah mengenang si pengendara badai yang melayari cakrawala pikiran dan lelangkah generasi mendatang dengan berpijak pada kejujuran, keberanian, dan kecintaan akan ”bumi manusia” ini. Setelah dimakamkan di Karet Bivak, Pram bukan lagi sebagai cerita, namun sebentang nyanyi ”darah juang” dalam labirin kisah yang bergerak dari waktu ke waktu, seperti lirik syair ”Riders on The Storm”-nya Jim Morison ini: Riders on the storm/ Into this house we’re born/ Into this world we’re thrown/ Like a dog without a bone/ An actor out alone/ Riders on the storm…(*)

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Azis Masyhuri A. Dahana A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S Laksana Aan Frimadona Roza Aang Fatihul Islam Abd. Rahman Mawazi Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Sunjayadi Adek Alwi Adhy Rical Adi Marsiela Adian Husaini Adin Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afnan Malay AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Subagyo Agus Salim Agus Sri Danardana Agus Sulton AH J Khuzaini Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Naufel Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Alfred Tuname Ali Irwanto Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alvi Puspita Amandus Klau Amel Amien Kamil Anam Rahus Andaru Ratnasari Andong Buku #3 Angela Anggraini Lubis Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Ari Pahala Hutabarat Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asep Juanda Asep Salahudin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Astrid Reza Atmakusumah Awalludin GD Mualif Awan Abdullah Ayi Jufridar Azyumardi Azra B Sugiharto Badrut Tamam Bagja Hidayat Bahrul Ulum A. Malik Bakdi Soemanto Balada Bambang kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Baskara T Wardaya SJ Bayu Agustari Adha Bayu Ambuari Beni Setia Benny Arnas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Berto Tukan BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonnie Triyana Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiarto Shambazy Buldanul Khuri Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chandra Iswinarno Cover Buku D. Zawawi Imron Dadan Sutisna Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danang Probotanoyo Danarto Daniel Paranamesa Dareen Tatour Darju Prasetya Darma Putra Darwis Rifai Harahap Dayat Hidayat Dede Kurniawan Deepe Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dhewi Susanti Dian Hartati Diana AV Sasa Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djunaedi Tjunti Agus Doan Widhiandono Doddy Hidayatullah Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Dr Junaidi Dr. Simuh Dwi Cipta Dwi Pranoto Dwi Wahyu Handayani Dwicipta Dyah Ratna Meta Novi Edeng Syamsul Ma’arif Eduard Tambunan Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Endhiq Anang P Endi Biaro Esai Eva Dwi Kurniawan Evan Ys Evi Idawati Evieta Fajar F Rahardi F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatmin Prihatin Malau Fauzan Al-Anzhari Fenny Aprilia Festival Gugur Gunung Fikri. MS Firdaus Muhammad Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Kafka Free Hearty Furqon Abdi Gde Artawan Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Noy H. Rosihan Anwar Hadi Napster Halim HD Hamdy Salad Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Haris del Hakim Haris Firdaus Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Junus Hasanudin Abdurakhman Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hastho Suprapto Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendra Sugiantoro Hendriyo Widi Henry H Loupias Heri CS Heri Latief Herman Hasyim Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Hesma Eryani Hikmat Gumelar Hilyatul Auliya Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humam S Chudori I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idha Saraswati Idris Pasaribu Igk Tribana Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Q. Moehiddin Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian koto Inggit Putria Marga Irman Syah Isbedy Stiawan ZS Ismi Wahid Istiqomatul Hayati Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Komindo Iwan Kurniawan J. Sumardianta Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jenny Ang Jihan Fauziah Jimmy Maruli Alfian Joko Sandur Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Paket Hemat Jusuf A.N Kalis Mardi Asih Karkono Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Khawas Auskarni Khoirur Rizal Umami Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kusno Kuswaidi Syafi’ie L.N. Idayanie Laksmi Pamuntja Lan Fang Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lies Susilowati Lily Yulianti Farid Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto LP3M Universitas Jember Lukman Asya Lutfi Mardiansyah M Arman AZ M Hari Atmoko M. Dhani Suheri M. Faizi M. Haninul Fuad M. Ikhsan M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marlin Bato Martin Aleida Marwanto Maryati Mas Ruscitadewi Mashuri Maya Azeezah Media: Crayon on Paper Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mestika Zed Michael Gunadi Widjaja Michael Ondaatje Mihar Harahap Mikhael Dua Mila Novita Misbahus Surur Misranto Moch. Faisol Moh. Asy'ari Muthhar Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Farhand Muzakki Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yulius Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mulyadi SA Munawir Aziz Mursai Esten Musa Ismail Musfi Efrizal Muslim Kasim Musyafak N Teguh Prasetyo N. Mursidi N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang Fahrudin Nanang Suryadi Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Nirwan Ahmad Arsuka Nissa Rengganis Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Novelet Novianti Setuningsih Nu’man ’Zeus’ Anggara Nunung Nurdiah Nunuy Nurhayati Nur Ahmad Salman H Nur Cholish Zaein Nur Faizah Nur Hidayati Nuraz Aji Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurul Anam Nuryana Asmaudi SA Ode Barta Ananda Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pameran Lukisan Pamusuk Eneste Pandu Radea Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Priyambodo RH Prosa Pudyo Saptono Puisi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Dachroni R. Timur Budi Raja Rachmat H Cahyono Radhar Panca Dahana Rahmi Hattani Rainer Maria Rilke Rakai Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Rida Wahyuningrum Ridwan Munawwar Rilla Nugraheni Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rosidi Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rz. Subagyo S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sastra Pemberontak SastraNESIA Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Si Burung Merak Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Sitor Situmorang Siwi Dwi Saputro Sjaiful Masri Sjifa Amori SLG STKIP PGRI Ponorogo Soeharto Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Fitri Ana Sri Wintala Achmad St Sularto Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Satya Dharma Sujiwo Tejo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Suseno Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutirman Eka Ardhana Suwandi Adisuroso Suyadi San Switzy Sabandar Syah A. Lathief Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syifa Aulia Sylvianita Widyawati Tamrin Bey Tan Malaka TanahmeraH ArtSpace Taofik Hidayat Taufik Alwie Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh LR Teguh Pamungkas Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Th. Sumartana Theresia Purbandini Timur Sinar Suprabana Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Wahono Triyanto triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Ulfatin Ch Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Ballah Universitas Indonesia Universitas Jember Utami Widowati Veven Sp. Wardhana W Haryanto W.S. Rendra Wandi Barboy Silaban Wanitaku-wanitaku Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Wayan Supartha Wendi Wildan Nugraha Wishnubroto Widarso Wong Wing King Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanto le Honzo Yasraf Amir Piliang Yeni Mulyani Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yuli Akhmada Yulia Sapthiani Yuliarsa Yunanto Sutyastomo Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae