Kamis, 22 Januari 2009

SASTRA, BEKAL MASA DEPAN ANAK-ANAK

Sri Wintala Achmad
http://sastrakarta.multiply.com/

Di satu sisi, sastra merupakan media manusia untuk mengekspresikan pengalaman empirik, gagasan atau perasaannya secara kreatif. Di sisi lain, sastra merupakan produk budaya atau sebagai potret peradaban manusia. Dengan demikian, seorang kreator sastra agar dapat menciptakan karya-karyanya harus memahami perihal bahasa sebagai simbol, berbagai gaya metafor, serta kaidah-kaidah lainnya yang merupakan unsur-unsur di dalam membangun nuansa estetik.

Dikala peradaban ditumbalkan guna memenuhi gaya hidup ‘modern’, sastra justru berperan di dalam kehidupan manusia baik sebagai pembaca (apresian) maupun kreator. Bagi pembaca (apresian), sastra mampu memberikan kontribusi apresiatif terhadap kandungan nilai-nilainya dan suasana rekreatif. Suasana yang sangat kontekstual dengan zaman, manakala kebutuhan hidup kian menekan. Hingga manusia terkadang dibuat gila atau bahkan tergoda untuk melakukan bunuh diri.

Bagi kreator, sastra yang berperan sebagai media pendewasaan intelektual dan emosionalnya dapat memberikan kontribusi di dalam membangun sikap arif. Sikap yang tidak berpatron pada dimensi subjektif melainkan objektif dan universal. Sikap tersebut berpotensi di dalam membangun fondamen peradaban manusia.

Pelatihan Karya Sastra

Melalui persepsi ini, maka berbagai genre produk sastra, semisal: puisi atau cerpen layak dikenalkan nilai-nilainya baik oleh para orang tua maupun pendidik kepada anak-anak. Tentu saja di dalam pengenalan ini tidak bertujuan mutlak untuk menjadikan anak-anak sebagai sastrawan (penyair/cerpenis), melainkan manusia berkepribadian atau berperadaban tinggi.

Di samping pengenalan nilai-nilai di dalam karya sastra, para orang tua atau pendidik perlu memperkenalkan proses kreatif literer kepada anak-anak. Andaikata mereka tidak sanggup, maka para kreator sastra yang seyogyanya memiliki kepedulian di dalam menyelamatkan generasi masa depan sangat diharapkan.

Berkat dukungan media massa atau lembaga-lembaga budaya milik pemerintah dan swasta, para kreator dapat memberikan pelatihan penciptaan karya sastra kepada anak-anak. Kerja pelatihan yang sangat membutuhkan metode khusus. Di mana para kreator tidak memposisikan sebagai guru berjiwa otoriter, melainkan pengasuh bijak yang memberikan pengarahan alternatif kepada anak-anak dengan berbasis hasil kreativitas.

Dalam hal ini peran media massa adalah membuka rubrik sastra untuk anak-anak. Suatu ribrik yang diharapkan memuat karya-karya hasil kerja pelatihan sastra. Tetapi redaksi hendaklah melakukan seleksi serta memberikan catatan apresiasi terhadap karya-karya yang dikirimkan. Ini akan bermanfaat bagi anak-anak di dalam meningkatkan kualitas kreatif literernya.

Sementara lembaga-lembaga budaya di dalam menopang program pelatihan penciptaan karya sastra adalah memberikan fasilitas ruang pelatihan, pengadaan tenaga pelatih dan dana penunjang. Terkait dengan hal tersebut, lembaga-lembaga budaya yang dapat bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan hendaklah memikirkan terhadap pentingnya perealisasian program pelatihan penciptaan sastra bagi anak-anak.

Metode Pelatihan Karya Sastra

Agar anak-anak gemar mencipta karya sastra, pelatih harus merumuskan metode pelatihan yang tepat, efektif, dan mendapatkan hasil optimal. Metode yang dimaksud berbeda dengan metode pembelajaran sastra di lingkup akademis. Di mana pelatih tidak perlu menekankan teknis-teknis baku di dalam penciptaan karya sastra di dalam ruang kelas bersuasana penjara. Pelatih hendaklah membiarkan anak-anak melakukan proses kreatif sastranya di alam terbuka, seperti: taman, kaki pegunungan, sawah, pantai, tepi sungai atau ruang-ruang terbuka lainnya.

Di ruang-ruang terbuka itulah, pelatih dapat memberikan motivasi kepada anak-anak guna menuliskan perihal yang diamati, dicerap, dan direnungkannya, sebelum menuangkan ide kreartif literernya serta merevisinya. Sesudah karya dianggap sempurna, maka pelatih hendaklah memahami apa dan bagaimana anak-anak itu mengekspresikan pengalaman empiriknya melalui media sastra. Pemahaman ini yang kemudian menjadi dasar pelatih di dalam memberikan pengarahan yang menunjang proses kreatif literer anak-anak di masa mendatang.

Selain memberikan motivasi kepada anak-anak untuk menciptkan karya sastra, pelatih pula dapat memotivasi mereka guna mengirimkan karya-karyanya ke media massa. Ini dimaksudkan guna melatih anak-anak di dalam melakukan kompetisi sehat di bidang kreativitas literer, dan membangun nyali untuk mengomunikasikan karya-karyanya ke ruang apresiasi publik. Dalam jangka panjang, pempublikasian karya sastra tersebut dapat memberikan rasa percaya diri pada anak-anak manakala berada di tengah lingkungan keluarga, sekolah, pergaulan, dan di antara orang-orang baru yang masih asing di dalam lingkungan kehidupan pribadinya.

Rasa percaya diri yang dipupuk semenjak anak-anak belajar sastra tersebut niscaya menjadi bekal di dalam menyikapi berbagai persoalan pelik di dalam kehidupannya. Persoalan yang dapat dipecahkan melalui metode penulisan karya sastra. Agar mendapatkan solusinya yang tepat, maka persoalan harus dipelajari dan dipahami sebelum merumuskan langkah-langkah pemecahannya, serta mengaplikasikan rumusan tersebut di dalam kehidupan sehari-hari.

Rasa percaya diri pula dapat ditangkap sebagai modal utama anak-anak di dalam mendapatkan dua kunci keberhasilan. Pertama, kunci di dalam memupuk keahliannya yang tidak terbatas pada bidang sastra, melainkan bidang-bidang lainnya. Kedua, kunci di dalam membina hubungan kerja sama yang baik dengan pihak lain. Dengan demikian, teramat naïf apabila pelatihan sastra kepada anak-anak sekadar menjadikan mereka sebagai ahli pencipta karya sastra.

Pesan buat Orang Tua

Tidak dipersalahkan apabila masih teramat jarang atau mungkin tidak ada orang tua yang mendambakan anak-anaknya menjadi sastrawan. Sebaliknya, banyak orang tua cenderung mendambakan anak-anaknya yang disekolahkan tinggi-tinggi untuk menjadi pegawai negeri, dokter, insinyur, atau bahkan presiden. Fakta ini harap dimaklumi. Karena sastrawan yang diklaim oleh sebagian besar orang tua sebagai manusia aneh tersebut tidak memiliki masa depan emas. Bukankah sastrawan di negeri ini cenderung dianggap sebagai manusia sampah yang miskin materi?

Ditandaskan akhirnya agar orang tua tidak melarang anak-anak untuk belajar sastra yang diharapkan menjadi bekal di masa depan. Tentu saja bukan bekal untuk mendapatkan kesuksesan materi, melainkan keberhasilan di dalam memperkokoh kepribadiannya. Hingga dipahami, sastra tidak ubah api di kawah candradimuka yang bakal menggodok kepribadian jabang tetuka sebagai pembela kebenaran dan kemanusian.

Sanggar Gunung Gamping Indonesia, 09112008

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Azis Masyhuri A. Dahana A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S Laksana Aan Frimadona Roza Aang Fatihul Islam Abd. Rahman Mawazi Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Sunjayadi Adek Alwi Adhy Rical Adi Marsiela Adian Husaini Adin Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afnan Malay AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Subagyo Agus Salim Agus Sri Danardana Agus Sulton AH J Khuzaini Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Naufel Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Alfred Tuname Ali Irwanto Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alvi Puspita Amandus Klau Amel Amien Kamil Anam Rahus Andaru Ratnasari Andong Buku #3 Angela Anggraini Lubis Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Ari Pahala Hutabarat Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asep Juanda Asep Salahudin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Astrid Reza Atmakusumah Awalludin GD Mualif Awan Abdullah Ayi Jufridar Azyumardi Azra B Sugiharto Badrut Tamam Bagja Hidayat Bahrul Ulum A. Malik Bakdi Soemanto Balada Bambang kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Baskara T Wardaya SJ Bayu Agustari Adha Bayu Ambuari Beni Setia Benny Arnas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Berto Tukan BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonnie Triyana Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiarto Shambazy Buldanul Khuri Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chandra Iswinarno Cover Buku D. Zawawi Imron Dadan Sutisna Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danang Probotanoyo Danarto Daniel Paranamesa Dareen Tatour Darju Prasetya Darma Putra Darwis Rifai Harahap Dayat Hidayat Dede Kurniawan Deepe Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dhewi Susanti Dian Hartati Diana AV Sasa Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djunaedi Tjunti Agus Doan Widhiandono Doddy Hidayatullah Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Dr Junaidi Dr. Simuh Dwi Cipta Dwi Pranoto Dwi Wahyu Handayani Dwicipta Dyah Ratna Meta Novi Edeng Syamsul Ma’arif Eduard Tambunan Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Endhiq Anang P Endi Biaro Esai Eva Dwi Kurniawan Evan Ys Evi Idawati Evieta Fajar F Rahardi F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatmin Prihatin Malau Fauzan Al-Anzhari Fenny Aprilia Festival Gugur Gunung Fikri. MS Firdaus Muhammad Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Kafka Free Hearty Furqon Abdi Gde Artawan Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Noy H. Rosihan Anwar Hadi Napster Halim HD Hamdy Salad Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Haris del Hakim Haris Firdaus Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Junus Hasanudin Abdurakhman Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hastho Suprapto Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendra Sugiantoro Hendriyo Widi Henry H Loupias Heri CS Heri Latief Herman Hasyim Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Hesma Eryani Hikmat Gumelar Hilyatul Auliya Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humam S Chudori I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idha Saraswati Idris Pasaribu Igk Tribana Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Q. Moehiddin Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian koto Inggit Putria Marga Irman Syah Isbedy Stiawan ZS Ismi Wahid Istiqomatul Hayati Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Komindo Iwan Kurniawan J. Sumardianta Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jenny Ang Jihan Fauziah Jimmy Maruli Alfian Joko Sandur Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Paket Hemat Jusuf A.N Kalis Mardi Asih Karkono Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Khawas Auskarni Khoirur Rizal Umami Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kusno Kuswaidi Syafi’ie L.N. Idayanie Laksmi Pamuntja Lan Fang Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lies Susilowati Lily Yulianti Farid Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto LP3M Universitas Jember Lukman Asya Lutfi Mardiansyah M Arman AZ M Hari Atmoko M. Dhani Suheri M. Faizi M. Haninul Fuad M. Ikhsan M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marlin Bato Martin Aleida Marwanto Maryati Mas Ruscitadewi Mashuri Maya Azeezah Media: Crayon on Paper Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mestika Zed Michael Gunadi Widjaja Michael Ondaatje Mihar Harahap Mikhael Dua Mila Novita Misbahus Surur Misranto Moch. Faisol Moh. Asy'ari Muthhar Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Farhand Muzakki Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yulius Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mulyadi SA Munawir Aziz Mursai Esten Musa Ismail Musfi Efrizal Muslim Kasim Musyafak N Teguh Prasetyo N. Mursidi N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang Fahrudin Nanang Suryadi Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Nirwan Ahmad Arsuka Nissa Rengganis Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Novelet Novianti Setuningsih Nu’man ’Zeus’ Anggara Nunung Nurdiah Nunuy Nurhayati Nur Ahmad Salman H Nur Cholish Zaein Nur Faizah Nur Hidayati Nuraz Aji Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurul Anam Nuryana Asmaudi SA Ode Barta Ananda Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pameran Lukisan Pamusuk Eneste Pandu Radea Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Priyambodo RH Prosa Pudyo Saptono Puisi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Dachroni R. Timur Budi Raja Rachmat H Cahyono Radhar Panca Dahana Rahmi Hattani Rainer Maria Rilke Rakai Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Rida Wahyuningrum Ridwan Munawwar Rilla Nugraheni Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rosidi Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rz. Subagyo S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sastra Pemberontak SastraNESIA Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Si Burung Merak Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Sitor Situmorang Siwi Dwi Saputro Sjaiful Masri Sjifa Amori SLG STKIP PGRI Ponorogo Soeharto Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Fitri Ana Sri Wintala Achmad St Sularto Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Satya Dharma Sujiwo Tejo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Suseno Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutirman Eka Ardhana Suwandi Adisuroso Suyadi San Switzy Sabandar Syah A. Lathief Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syifa Aulia Sylvianita Widyawati Tamrin Bey Tan Malaka TanahmeraH ArtSpace Taofik Hidayat Taufik Alwie Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh LR Teguh Pamungkas Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Th. Sumartana Theresia Purbandini Timur Sinar Suprabana Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Wahono Triyanto triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Ulfatin Ch Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Ballah Universitas Indonesia Universitas Jember Utami Widowati Veven Sp. Wardhana W Haryanto W.S. Rendra Wandi Barboy Silaban Wanitaku-wanitaku Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Wayan Supartha Wendi Wildan Nugraha Wishnubroto Widarso Wong Wing King Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanto le Honzo Yasraf Amir Piliang Yeni Mulyani Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yuli Akhmada Yulia Sapthiani Yuliarsa Yunanto Sutyastomo Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae