Rabu, 28 Januari 2009

BELAJAR MENULIS DARI OKA RUSMINI*

Sutejo
http://thereogpublishing.blogspot.com/

Perempuan kasta Brahmana ini ikhlas melepaskan “kebrahmanaan” dengan menikah seorang lelaki bernama Arief B Prasetya, seorang sastrawan muda yang kokoh karena komunitas andal di Utan Kayu bersama Nirwan Dewanto, Ayu Utami, Sitok Srengenge, dan lain sebagainya. Karya-karya Oka lebih banyak berbicara masalah sosiologis adat Bali yang dikritisinya. Sebuah upaya protes untuk menyuarakan aspirasi perempuan dalam menggugat cultur dan adat masyarakat Bali dengan berbagai hal yang kurang menguntungkan wanita. Di Jurnal Perempuan, bahkan Oka Rumini pernah dikukuhkan sebagai sosok perempuan yang teguh dan (terus) melakukan perlawanan!

Apa yang dapat dipelajari dalam pengalaman sastrawan Ida Ayu Oka ini? Berikut merupakan refleksi menarik yang penting dipertimbangkan untuk mendiskusikan keberlasungan kepenulisan kita di masa depan: (a) realitas sosial (utamanya perempuan Bali) menggerakkan inspirasi para tokohnya, (b) pengalaman kewartawanan mendorong lahirnya ide itu karena bertemu dengan berbagai lapisan sosial, (c) pengalaman keperempuannya yang menjadi muara (penentu) karyanya, dan (d) tidak terikat pada penulis tertentu dalam berkarya.

Meskipun Oka membaca banyak karya sastrawan macam Nh. Dini, Leila S. Chudori, Umar Kayam, Ahmad Tohari, dan Budi Darma; misalnya, dia menemukan sisi rumpang yang tidak dieksplorasikan. Untuk inilah, hal ini barangkali yang dapat dikaitkan dengan penulis-penulis lainnya. Sebuah belajar melalui karya orang lain untuk menemukan “makna lain” sehingga inspiratif untuk penulisan berikutnya. Eksplorasi kerumpangan itu, dia mencontohkannya begini: Ketika membaca Pengakuan Pariyem karya Linus Suryadi, muncullah pertanyaan dasar yang menggerakkanya, “Apakah mungkin wanita Bali mengungkapkannya seperti Pariyem?”

Berangkat dari realitas (tema) keperempuannya, yang seksis misalnya, memang sangat diuntungkan oleh era industrialisasi yang praktis menggempur kemutakhiran yang didukung keberpihakan gender ini. Tidak heran, hal demikian menjadi inspirasi penting, karena bagaimana bagaimanapun wanita dalam sepuluh tahun terakhir telah menjadi isu sentral kehidupan mutakhir dengan berbagai sisiknya. Tidak mengherankan jika hal ini menggerakkan para penulis perempuan lain macam Nukila Amal, Dwi Lestari, Djanar Maesa Ayu, Oka Rusmini, dan lain sebagainya. Artinya, ketika hal ini (aspektualitas seks) menguat, maka konsep industrialiasinya tidak dapat terlepaskan.

Karya sastra memang sejatinya dapat menjadi cermin realitas sosial. Tak heran jika Oka Rusmini begitu getol mengungkapkan sisi sisip lain konteks sosial masyarakat dalam keragaman dimensinya. Sebuah upaya mengungkapkan kritik di satu sisi dan pada sisi lain upaya spiritual berbasis multikultural untuk alirkan nilai-nilai universal yang mestinya dijunjung. Di sinilah, maka pandangan sosiologi senantiasa mengritisi pada latar sosiologis pengarang sebagai alat bantu dalam menafsirkan aspek sosial kemasyarakatan dalam karya.

Hal kedua yang menarik, sebagaimana yang dialami oleh Ayu Utami, Seno Gumira Adji Darma, dan Taufik Ikram Jamil yang membantu suksesnya seorang dalam berkarya adalah pengalaman kewartawanannya sebelum menjadi sastrawan (pengarang). Tidak saja itu, tetapi juga pengalaman liputan lapangan memberikan inspirasi banyak sebagai seorang pengarang. Dengan begitu, bagaimanapun memang dalam berkarya pengalaman lapang seseorang akan mendorong eksplorasi dan intensifikasi penulisannya.

Kejurnalistikan memang banyak andil atas produktivitas dan kualitas seorang sastrawan. Dalam perjalanan sastra Indonesia kita kenal Mochtar Lubis sebagai jurnalis ulung sekaligus sastrawan agung. Latar kewartawanan ini mengingatkan akan pentingnya penelusuran informasi sebagai detail bahan di dalam pikiran. Apalagi, dalam rumus kejurnalistikan ada beberapa hal yang bersifat of the record. Di sinilah hal penting yang seringkali menggerakkan karena memang hal itu tidak mungkin diberitakan formal tetapi menjadi refleksi menarik dalam kekaryaan. Di samping memang kewartawanan memberikan pengalaman lintas batas, lintas sosial, lintas kultural, lintas etnis, dan lintas waktu. Sebuah kekayaan batin yang jika dieramkan akan menjadi investasi besar dalam dunia kepenulisan.

Ketiga, realita kewanitaannya menggerakkan kepenulisannya menyaran pada ralita sosial dan religius yang seringkali sangat patriarkhis. Subordinatif! Tidak jarang juga bahkan hegemoni. Lewat jendela karya dimungkinan impresi dan refleksi batin dapat diekspresikan secara estetis. Wilayah etik yang hegemonik menjadi sangkur perjuangan untuk melemparkan pesan terselubung. Ini merupakan keniscayaan karena teks sastra di satu sisi hakikatnya merupakan ekspresi batin sastawannya dan refleksi sosial pengarang pada sisi lainnya.

Terakhir, bagaimana pengalaman Oka Rusmini yang tidak mau terikat pada pengarang tertentu. Artinya, semuanya mungkin memberikan inspirasi dan memberikan ruang-ruang rumpang (lowong) yang tidak tergarap oleh pengarang lainnya. Dengan begitu, kemampuan analitis seorang Oka Rusmini sesungguhnya berperan penting. Menyeliai sesuatu yang rumpang, tentu dibutuhkan kemampuan analitis dan apresiasi yang tinggi pula.

Jika kita mau belajar menulis dari Oka Rusmini ini, maka keterikatan pada seseorang pengarang (epigon) tidaklah disarankan, sebaliknya seluas mungkin kita membaca karya orang lain untuk menemukan kerumpangan lahan garapan. Kedua, bagaimana aspektualitas budaya yang melekat pada kehidupan kita merupakan lahan subur kepengarangan. Dan selanjutnya, sisi peran dan siapa kita akan menentukan pandangan kita dalam menulis dan berkarya. Karena kita bukan wartawan, maka kita dapat meningkatkan pergulatan kebahasaan kita dan petualangan kita dengan berbagai hal yang bermakna. Mudah-mudahan kita dapat memetik makna dari pengalaman Oka Rusmini sebagai sang Ida Ayu yang terus menggugat ketidakadilan adat dan sosial masyarakat melalui berbagai karya dan tulisannya.
***

*) Pernah dimuat di Ponorogo Pos.

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Azis Masyhuri A. Dahana A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S Laksana Aan Frimadona Roza Aang Fatihul Islam Abd. Rahman Mawazi Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Sunjayadi Adek Alwi Adhy Rical Adi Marsiela Adian Husaini Adin Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afnan Malay AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Subagyo Agus Salim Agus Sri Danardana Agus Sulton AH J Khuzaini Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Naufel Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Alfred Tuname Ali Irwanto Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alvi Puspita Amandus Klau Amel Amien Kamil Anam Rahus Andaru Ratnasari Andong Buku #3 Angela Anggraini Lubis Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Ari Pahala Hutabarat Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asep Juanda Asep Salahudin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Astrid Reza Atmakusumah Awalludin GD Mualif Awan Abdullah Ayi Jufridar Azyumardi Azra B Sugiharto Badrut Tamam Bagja Hidayat Bahrul Ulum A. Malik Bakdi Soemanto Balada Bambang kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Baskara T Wardaya SJ Bayu Agustari Adha Bayu Ambuari Beni Setia Benny Arnas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Berto Tukan BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonnie Triyana Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiarto Shambazy Buldanul Khuri Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chandra Iswinarno Cover Buku D. Zawawi Imron Dadan Sutisna Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danang Probotanoyo Danarto Daniel Paranamesa Dareen Tatour Darju Prasetya Darma Putra Darwis Rifai Harahap Dayat Hidayat Dede Kurniawan Deepe Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dhewi Susanti Dian Hartati Diana AV Sasa Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djunaedi Tjunti Agus Doan Widhiandono Doddy Hidayatullah Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Dr Junaidi Dr. Simuh Dwi Cipta Dwi Pranoto Dwi Wahyu Handayani Dwicipta Dyah Ratna Meta Novi Edeng Syamsul Ma’arif Eduard Tambunan Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Endhiq Anang P Endi Biaro Esai Eva Dwi Kurniawan Evan Ys Evi Idawati Evieta Fajar F Rahardi F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatmin Prihatin Malau Fauzan Al-Anzhari Fenny Aprilia Festival Gugur Gunung Fikri. MS Firdaus Muhammad Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Kafka Free Hearty Furqon Abdi Gde Artawan Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Noy H. Rosihan Anwar Hadi Napster Halim HD Hamdy Salad Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Haris del Hakim Haris Firdaus Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Junus Hasanudin Abdurakhman Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hastho Suprapto Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendra Sugiantoro Hendriyo Widi Henry H Loupias Heri CS Heri Latief Herman Hasyim Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Hesma Eryani Hikmat Gumelar Hilyatul Auliya Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humam S Chudori I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idha Saraswati Idris Pasaribu Igk Tribana Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Q. Moehiddin Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian koto Inggit Putria Marga Irman Syah Isbedy Stiawan ZS Ismi Wahid Istiqomatul Hayati Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Komindo Iwan Kurniawan J. Sumardianta Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jenny Ang Jihan Fauziah Jimmy Maruli Alfian Joko Sandur Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Paket Hemat Jusuf A.N Kalis Mardi Asih Karkono Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Khawas Auskarni Khoirur Rizal Umami Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kusno Kuswaidi Syafi’ie L.N. Idayanie Laksmi Pamuntja Lan Fang Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lies Susilowati Lily Yulianti Farid Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto LP3M Universitas Jember Lukman Asya Lutfi Mardiansyah M Arman AZ M Hari Atmoko M. Dhani Suheri M. Faizi M. Haninul Fuad M. Ikhsan M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marlin Bato Martin Aleida Marwanto Maryati Mas Ruscitadewi Mashuri Maya Azeezah Media: Crayon on Paper Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mestika Zed Michael Gunadi Widjaja Michael Ondaatje Mihar Harahap Mikhael Dua Mila Novita Misbahus Surur Misranto Moch. Faisol Moh. Asy'ari Muthhar Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Farhand Muzakki Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yulius Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mulyadi SA Munawir Aziz Mursai Esten Musa Ismail Musfi Efrizal Muslim Kasim Musyafak N Teguh Prasetyo N. Mursidi N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang Fahrudin Nanang Suryadi Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Nirwan Ahmad Arsuka Nissa Rengganis Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Novelet Novianti Setuningsih Nu’man ’Zeus’ Anggara Nunung Nurdiah Nunuy Nurhayati Nur Ahmad Salman H Nur Cholish Zaein Nur Faizah Nur Hidayati Nuraz Aji Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurul Anam Nuryana Asmaudi SA Ode Barta Ananda Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pameran Lukisan Pamusuk Eneste Pandu Radea Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Priyambodo RH Prosa Pudyo Saptono Puisi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Dachroni R. Timur Budi Raja Rachmat H Cahyono Radhar Panca Dahana Rahmi Hattani Rainer Maria Rilke Rakai Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Rida Wahyuningrum Ridwan Munawwar Rilla Nugraheni Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rosidi Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rz. Subagyo S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sastra Pemberontak SastraNESIA Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Si Burung Merak Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Sitor Situmorang Siwi Dwi Saputro Sjaiful Masri Sjifa Amori SLG STKIP PGRI Ponorogo Soeharto Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Fitri Ana Sri Wintala Achmad St Sularto Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Satya Dharma Sujiwo Tejo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Suseno Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutirman Eka Ardhana Suwandi Adisuroso Suyadi San Switzy Sabandar Syah A. Lathief Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syifa Aulia Sylvianita Widyawati Tamrin Bey Tan Malaka TanahmeraH ArtSpace Taofik Hidayat Taufik Alwie Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh LR Teguh Pamungkas Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Th. Sumartana Theresia Purbandini Timur Sinar Suprabana Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Wahono Triyanto triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Ulfatin Ch Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Ballah Universitas Indonesia Universitas Jember Utami Widowati Veven Sp. Wardhana W Haryanto W.S. Rendra Wandi Barboy Silaban Wanitaku-wanitaku Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Wayan Supartha Wendi Wildan Nugraha Wishnubroto Widarso Wong Wing King Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanto le Honzo Yasraf Amir Piliang Yeni Mulyani Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yuli Akhmada Yulia Sapthiani Yuliarsa Yunanto Sutyastomo Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae