Kamis, 20 November 2008

Sajak-Sajak Mardi Luhung

http://www.korantempo.com/
MERJAN

Seperti peragu aku selalu meragui langkahku. Sebab petak ini cuma mengarah ke samping kiri. Sedang kau berada di mana saja. Seperti keberadaan serbuk yang menyerbuki angkasa. Sampai bunga-bunganya cepat bermekaran. Bermekaran di lekuk-punggung-pelangi. Yang semalam menurunkan warna. Menurunkan rona bagi pipimu yang aku rindukan meluas. Aku ingin menari di pipimu? Tapi apa mungkin bisa? Inginku memang menggantang asap. Seperti inginnya para penujum. Yang tergesa membaca riwayat hari-harimu. Riwayat hari-hari yang gasal. Hari-hari tempat aku menyerahkan kerahasianku padamu. Juga dengan keutuhan yang barangkali tak sempurna. Barangkali malah juga tak sepenuhnya. Aku ini bidak sekaligus budakmu. Juga hasrat dan nafsumu yang malu-malu. Maka beginilah jika telah melepaskan segenap selubungnya. Hanya segumpil gugusan yang hadir. Gugusan yang berlesatan seperti busur lencir. Busur yang selalu mendekati keterakhiranmu yang akan terbidik. Seperti keterbidikan si martir yang terhuyung di lelipatan barzakh. Lalu menekuk dirinya, secemerlang butir merjan di pertukaran yang tak jamak.

(Gresik, 2008)



KAU TIBA DENGAN PERAHUMU

Kau tiba dengan perahumu. Menghilir di sela petak. Petak yang tak berdepa. Dan meluas seperti langit yang terlepas. Mana yang membawa pesan. Juga yang mencatat amal dan khianat? Atau lubang mataku yang telah meletus. Terkungkung oleh luncuran perahumu yang berat. Seperti luncuran gunung yang mengambang. Luncuran di pasir kuning dengan keong-renik yang coklat.

Oh, punggungmu memenuhi perahumu. Sedang rambutmu berjuntai seperti tali yang ruwet. Yang barangkali jika dicabut satu akan jadi titian. Seperti titian yang pernah aku pasang. Ketika kau berkata: "Kehati-hatian mestilah teruji!" Tapi, apa perahumu juga penuh kehati-hatian? Lewat asap yang muncul dari muara, kau tambatkan perahumu. Kau lambatkan geraimu.

Dan setelah segalanya berhadapan, tahulah aku, ada rengat di keningmu, gumpil di dadamu, lubang di perutmu. Dan dari semuanya, seberkas kilat memancar dari apa yang bertumbuhan di bayanganmu. Seberkas kilat yang pernah berkabar: "Di depan sana, semuanya bergerak. Dan yang paling depan, segera menciumkan keningnya. Sebelum menerjunkan dirinya ke rahasia amal dan khianat tadi!"

(Gresik, 2008)



PUNGGUNG IKAN RAKSASA

Di punggung ikan raksasa yang gempal tubuhmu terusung. Mengambang di lautan-garis yang selang-seling. Dan sekian bangkai anyir yang gembung menyembul dan mengembang. Seperti teratai yang bermekaran di pinggir-pinggir.

Jika begini, kau ingin membaca apa? Gurindam dendam ataukah syair berisik yang ditulis si nabi zindik?

Ataukah juga darah yang memercik di tiang yang jauh? Yang jika dilihat seperti prasasti yang asing. Yang pernah membuat pelaut bersalin rupa pelayat. Lalu menari ketika yang terusir itu diturunkan. Dan sebilah pisau disentuhkan.

Ke mulut-mulut yang tak bisa untuk terbuka. Mulut-mulut yang selalu ingin menyimpani langgam kedatangan dan kemenangan yang begitu meriah. Yang begitu sanggup membuat seorang-putri-rampasan maju ke depan.

Membugil, menegak dan meracau sambil memecuti diri sendiri.

Sebelum akhirnya, menciumkan bibirnya ke bibirmu. Bibir yang telah dicelupi madu dan racun. Semacam cairan yang nikmat tapi begitu cepat menyumbat jantung. Menyumbat seluruh hasrat yang ingin menggerakkan setiap langkahmu.

Lihat, punggung ikan raksasa yang gempal menyelam! Menyelam juga tubuhmu. Dan waktu itu, ada yang menangis sambil sesekali mencekik tawa.

(Gresik, 2008)



MATINYA BIDAK

Ketika kau mati, tak ada yang menangis, tak ada yang tertawa. Apalagi bertanya: "Mengapa kau mati? Apa karena ada anjing yang ngelindur. Atau karena ada dukun yang salah ramal?" Kau mati seperti biasanya orang mati. Sedikit tersentak. Sedikit terguncang. Dan sedikit ingin melihat bintang pulang.

Dan merasa, jika sewaktu-waktu atau pada permainan yang lain, kau akan dapat menepi dan menikmati semua yang terjadi dengan pikiran yang datar. Sedatar lapangan utama. Tempat para wanita menguncikan anak kunci ke lubang gembok yang ada di selubung debarnya.

Seperti debar si gaib yang memanggul salib runcing. Yang melewati kelok gang demi gang. Sambil tak bosan-bosan untuk menerima kilahan semacam ini: "Katakan tentang belahan-jiwamu yang selalu menguik. Yang mencari jarum di tumpukan jerami. Jerami yang tajam dan gatal!"

Segatal ukuran liang lahat. Yang dindingnya terukir semua peta. Yang menunjuk sebuah kisah, tentang ketika kau lari dari perbukitan. Menginginkan wajah dari seperangkat perkelahian yang bukan milikmu. Tapi selalu bersiul, ketika mencari setiap irisan tubuhmu yang kelak menjelma berudu!

(Gresik, 2008)



SAMPEK-ENGTAY

Aku ingin bercinta denganmu. Menekukmu dan mengirismu. Terus memakanmu seutuhnya. Biar dagingmu merabuk ke dagingku. Nyawamu mengurap ke nyawaku. Dan kita akan berkubur berdua. Seperti berduanya pasangan kekasih dari negeri tersembunyi. Pasangan kekasih yang jika malam tiba menjelma kupu-kupu kembar. Kupu-kupu kembar yang benderang. Yang keluar dari lubang kubur. Terbang. Dan hinggap pada mulut yang mengisahkan si yang terpukul. Hanya karena punya keyakinan berbeda. Keyakinan yang lebih berbulu dan bergerai. Keyakinan ksatria kuno. Yang selalu melawani kincir yang disangka cakar. Cakar garang yang selalu mengarah ke kita. Ke serbuk sayap kita. Dan ke gerak terbang kita. Dan sebagai kupu-kupu kembar yang benderang, apa kita mesti menyerah? Menyerah di ujung cakar garang itu? Tidak, tidak, kita mesti percaya, jika penyatuan tubuh dan cinta kita tak terkalahkan. Jadinya mari kita terus saja terbang. Dan terbang! Seperti terbangnya bianglala saat akan dijebak. Bianglala yang gemulai dan panjang. Bianglala yang selalu memasuki angan. Seperti memasuki dunia baru. Dunia yang tak pernah tersentuh oleh para pemukul. Dan oleh para perayap. Yang seumur-umurnya cuma bisa memandang sayap kita. Sayap kupu-kupu kembar yang benderang. Dengan mata yang penuh amarah. Dan kecemburuan yang demikian mengejutkan. Tanpa ampunan. Memang, aku ingin bercinta denganmu!

(Gresik, 2008)

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzieb A. Azis Masyhuri A. Dahana A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S Laksana Aan Frimadona Roza Aang Fatihul Islam Abd. Rahman Mawazi Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Sunjayadi Adek Alwi Adhy Rical Adi Marsiela Adian Husaini Adin Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afnan Malay AG. Alif Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Subagyo Agus Salim Agus Sri Danardana Agus Sulton AH J Khuzaini Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Naufel Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Alang Khoiruddin Alex R Nainggolan Alfred Tuname Ali Irwanto Ali Syamsudin Arsi Alunk Estohank Alvi Puspita Amandus Klau Amel Amien Kamil Anam Rahus Andaru Ratnasari Andong Buku #3 Angela Anggraini Lubis Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anwar Siswadi Aprinus Salam Ardus M Sawega Ari Pahala Hutabarat Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asep Juanda Asep Salahudin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Astrid Reza Atmakusumah Awalludin GD Mualif Awan Abdullah Ayi Jufridar Azyumardi Azra B Sugiharto Badrut Tamam Bagja Hidayat Bahrul Ulum A. Malik Bakdi Soemanto Balada Bambang kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Baskara T Wardaya SJ Bayu Agustari Adha Bayu Ambuari Beni Setia Benny Arnas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Berto Tukan BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonnie Triyana Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiarto Shambazy Buldanul Khuri Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chandra Iswinarno Cover Buku D. Zawawi Imron Dadan Sutisna Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danang Probotanoyo Danarto Daniel Paranamesa Dareen Tatour Darju Prasetya Darma Putra Darwis Rifai Harahap Dayat Hidayat Dede Kurniawan Deepe Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dhewi Susanti Dian Hartati Diana AV Sasa Djasepudin Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djunaedi Tjunti Agus Doan Widhiandono Doddy Hidayatullah Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Dr Junaidi Dr. Simuh Dwi Cipta Dwi Pranoto Dwi Wahyu Handayani Dwicipta Dyah Ratna Meta Novi Edeng Syamsul Ma’arif Eduard Tambunan Edy Firmansyah Edy Sartimin Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Endhiq Anang P Endi Biaro Esai Eva Dwi Kurniawan Evan Ys Evi Idawati Evieta Fajar F Rahardi F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatmin Prihatin Malau Fauzan Al-Anzhari Fenny Aprilia Festival Gugur Gunung Fikri. MS Firdaus Muhammad Fransiskus Nesten Marbun ST Franz Kafka Free Hearty Furqon Abdi Gde Artawan Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Noy H. Rosihan Anwar Hadi Napster Halim HD Hamdy Salad Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Haris del Hakim Haris Firdaus Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Junus Hasanudin Abdurakhman Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hastho Suprapto Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendra Sugiantoro Hendriyo Widi Henry H Loupias Heri CS Heri Latief Herman Hasyim Herman RN Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Hesma Eryani Hikmat Gumelar Hilyatul Auliya Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humam S Chudori I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat IBM Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idha Saraswati Idris Pasaribu Igk Tribana Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Q. Moehiddin Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian koto Inggit Putria Marga Irman Syah Isbedy Stiawan ZS Ismi Wahid Istiqomatul Hayati Iswadi Pratama Iwan Gunadi Iwan Komindo Iwan Kurniawan J. Sumardianta Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jenny Ang Jihan Fauziah Jimmy Maruli Alfian Joko Sandur Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Paket Hemat Jusuf A.N Kalis Mardi Asih Karkono Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Khawas Auskarni Khoirur Rizal Umami Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kusno Kuswaidi Syafi’ie L.N. Idayanie Laksmi Pamuntja Lan Fang Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lies Susilowati Lily Yulianti Farid Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto LP3M Universitas Jember Lukman Asya Lutfi Mardiansyah M Arman AZ M Hari Atmoko M. Dhani Suheri M. Faizi M. Haninul Fuad M. Ikhsan M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marlin Bato Martin Aleida Marwanto Maryati Mas Ruscitadewi Mashuri Maya Azeezah Media: Crayon on Paper Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mestika Zed Michael Gunadi Widjaja Michael Ondaatje Mihar Harahap Mikhael Dua Mila Novita Misbahus Surur Misranto Moch. Faisol Moh. Asy'ari Muthhar Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Farhand Muzakki Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yulius Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mulyadi SA Munawir Aziz Mursai Esten Musa Ismail Musfi Efrizal Muslim Kasim Musyafak N Teguh Prasetyo N. Mursidi N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang Fahrudin Nanang Suryadi Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Nirwan Ahmad Arsuka Nissa Rengganis Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Novelet Novianti Setuningsih Nu’man ’Zeus’ Anggara Nunung Nurdiah Nunuy Nurhayati Nur Ahmad Salman H Nur Cholish Zaein Nur Faizah Nur Hidayati Nuraz Aji Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurul Anam Nuryana Asmaudi SA Ode Barta Ananda Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pameran Lukisan Pamusuk Eneste Pandu Radea Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Priyambodo RH Prosa Pudyo Saptono Puisi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Dachroni R. Timur Budi Raja Rachmat H Cahyono Radhar Panca Dahana Rahmi Hattani Rainer Maria Rilke Rakai Rakhmat Giryadi Rama Prabu Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Revolusi RF. Dhonna Ribut Wijoto Rida Wahyuningrum Ridwan Munawwar Rilla Nugraheni Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rosidi Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rz. Subagyo S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sastra Pemberontak SastraNESIA Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Si Burung Merak Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Sitor Situmorang Siwi Dwi Saputro Sjaiful Masri Sjifa Amori SLG STKIP PGRI Ponorogo Soeharto Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Fitri Ana Sri Wintala Achmad St Sularto Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Satya Dharma Sujiwo Tejo Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Suseno Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutirman Eka Ardhana Suwandi Adisuroso Suyadi San Switzy Sabandar Syah A. Lathief Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaiful Irba Tanpaka Syarif Hidayatullah Syifa Aulia Sylvianita Widyawati Tamrin Bey Tan Malaka TanahmeraH ArtSpace Taofik Hidayat Taufik Alwie Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh LR Teguh Pamungkas Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Th. Sumartana Theresia Purbandini Timur Sinar Suprabana Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Wahono Triyanto triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Ulfatin Ch Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Ballah Universitas Indonesia Universitas Jember Utami Widowati Veven Sp. Wardhana W Haryanto W.S. Rendra Wandi Barboy Silaban Wanitaku-wanitaku Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Wayan Supartha Wendi Wildan Nugraha Wishnubroto Widarso Wong Wing King Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanto le Honzo Yasraf Amir Piliang Yeni Mulyani Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhis M. Burhanudin Yuli Akhmada Yulia Sapthiani Yuliarsa Yunanto Sutyastomo Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae